꒰ δύο ꒱

35.4K 8.1K 5.6K
                                    

Bagi yang belum tahu, cerita ini satu universe dan merupakan lanjutan dari Dead or Kill 00line. Kalau satu universe, tandanya nanti... ? :)




"Ah, kesel banget. Nasib gue gini amat yak."

Jaehyuk guling-guling di kasurnya, menggerutu tidak jelas karena bosan. Awalnya dia, Mashiho, dan Asahi janjian mau main di rumah Mashiho. Tapi karena Daehwi melarang, jadilah dia di rumah.

Dia mendengus, emangnya dia yang akan kena kutukan malam ini? Kan belum tentu, mentang-mentang dia werewolf.

"Ah, vidcall-an aja deh."

Ponsel ia ambil. Ia buka aplikasi whats up, lalu menekan kontak temannya yang ingin ia telepon.

"Cieee, pasti bosen di rumah ya."

Jaehyuk mendengus lagi begitu panggilan vidcallnya diangkat. "Tau aja lo."

Di seberang sana, Mashiho terkikik geli meledek Jaehyuk. "Sini main, gue bosen tau," sungutnya cemberut.

"Nanti kalau kenapa-napa gimana?"

"Ish, tenang aja. Gue kan bisa jaga diri, sekalian mau tunjukin mantra yang baru gue pelajarin hehe."

"Dasar penyihir," celetuk Jaehyuk, lalu tertawa. Mashiho menunjukkan cengiran lucunya, menunjukkan tongkat sihirnya yang baru saja dia bersihkan.

"Biarin wleee, ayo sini main. Nanti ajak Asahi juga, kalau dia gak tidur sih..."

"Vampire kan gak tidur."

"Sok tau ih, emangnya lo tinggal di rumah Asahi?"

"Jangankan tinggal, ke rumahnya aja gue gak mau. Ayahnya kan benci banget sama werewolf, kalau gue kesana sama aja cari mati."

"Ngapain lo bawa-bawa ayah gue?"

"WAAAAA HANTU JEPANG!"

Mashiho tertawa terbahak-bahak, Jaehyuk kalau kaget itu lucu tahu. Sebenarnya dia sudah tahu kalau Asahi masuk diam-diam ke kamar Jaehyuk lewat jendela, tapi dia pura-pura tidak tahu.

Dasar, teman yang baik.

Asahi mendengus, dia kan vampire keren, masa dibilang hantu Jepang. Memangnya dia seram? Ganteng gini kok.

"Ngapain lo kesini?!" Tanya Jaehyuk syok ala-ala sinetron.

"Laper..."

Jaehyuk melotot. "L-lo gak mungkin minum darah gue kan? Ki-kita temen loh..."

Asahi mendengus lagi. "Gak ah, asem."

"Hahahaha! Maaf ya Jaehyuk, lucu banget sih hahaha!"

Asahi berdecak, memperbaiki posisi duduknya di jendela, kakinya naik satu kayak di warteg. "Jaehyuk, ayo ikut gue."

"K-kemana?"

Mashiho benar-benar tak dapat menahan tawa melihat Jaehyuk yang biasanya cengegesan jadi ketakutan seperti itu.

"Ke rumah Mashiho, katanya mau main."

"Tapi Daehwi bilang gak boleh."

"Kutukannya udah terjadi, bukan lo korban pertamanya."

Jaehyuk melongo, begitu juga Mashiho.

"L-loh, terus siapa dong?"

"Tunggu sebentar, gue siap-siap dulu. Kayaknya ada berita gawat di grup chat," kata Mashiho menutup panggilan telepon.

Jaehyuk memicingkan mata penuh selidik. "Lo ngerjain gue, ya?"

"Gue kesini disuruh Hyunsuk, katanya Daehwi kejang-kejang, kulitnya menghitam dan mengelupas."



























































Kyungho selaku orang yang menemukan Daehwi kejang-kejang di jalan jadi bingung harus berbuat apa. Dia juga agak tidak percaya sih, kejadian barusan diluar nalar.

Hyunsuk cemas, berulang kali ia mengobati kulit Daehwi dengan obat merah, tapi tak berpengaruh. Kulitnya semakin menghitam, menjalar pelan-pelan ke seluruh permukaan kulitnya.

Jujur, ini sangat mengerikan. Daehwi bilang rasanya panas dan sakit, seperti hewan yang dikuliti.

"Hyunsuk, gue udah kabarin yang lain. Mereka bakal kesini, tapi gak semua."

Hyunsuk mengangguk acuh, fokus medinginkan kulit Daehwi dengan kain basah. Seungmin ikut cemas, dia terus menenangkan Daehwi dan mengatakan kalau ia akan baik-baik saja.

Walaupun dia tahu Daehwi tidak akan baik-baik saja.

"Hwi, gue mau tanya."

Daehwi menoleh. "Tanya apa?"

"Tentang permainan kutukan ini, lo beneran gak tau cara berhentiinnya?"

Daehwi menggeleng lemas. Seungmin aka Bic menundukkan kepala, dia yakin ada caranya. Pasti ada, tapi dia takut akan ada pertumpahan darah atau pengorbanan.

Sebenarnya di pikirannya terlintas sesuatu. Kata Daehwi, kutukan terjadi karena ada percikan sihir yang masuk ke dalam tubuh mereka. Apa mungkin permainan bisa dihentikan dengan sihir juga?

Tapi masalahnya, siapa penyihir yang bisa mereka percaya? Masa iya harus meminta tolong ke kakak kelas, karena angkatan atas banyak sekali penyihir walaupun tidak ditunjukkan dengan jelas.

Contohnya itu Park Woojin Ju Haknyeon, Jeon Heejin, Lee Nakyung, dan lain-lain.

"Kalian sadar gak?" Tanya Hyunsuk tiba-tiba.

"Sadar apa?" Tanya Kyungho.

"Kalian gak heran? Kenapa percikan sihir itu masuk ke tubuh kita dari sekian banyak orang? Kita juga gak ngelakuin hal yang aneh-aneh."

"Mungkin kita orang terpilih," jawab Kyungho asal.

"Kalau kita orang terpilih, itu tandanya permainan kutukan itu disengaja."

"Atau mungkin... percikan sihir itu sengaja dibuat sama Kak Sunwoo supaya permainan terus berlanjut walaupun dia udah mati," duga Seungmin.

"Tapi dia kan bukan penyihir."

"Dia suruh orang lain."

Mereka bertiga kaget, lagi serius-seriusnya eh si Jeongin datang tiba-tiba. Dasar, seharusnya salam dulu dong.

"Tau dari mana?"

"Kak Hyunjin, dia kan ikut game aneh itu," jawab Jeongin seraya duduk di lantai, meluruskan kakinya karena pegal.

"Dia tau dari?"

"Dia liat sendiri," jawab Jeongin. "Dia bilang, dia liat Kak Sunwoo suruh orang untuk bikin sihir atau apalah itu. Dan untungnya orang suruhannya udah mati dibunuh sama penyihir lain, kakak kelas kita."

"Siapa? Dibunuh gimana?" Tanya Hyunsuk.

"Kalian pasti tau Kak Jaemin sama Kak Jisung, kan? Kak Jaemin vampire yang punya kekuatan aneh, gue gak tau ini beneran ada atau enggak. Dia dibunuh sama Kak Jisung pake ramuan bawang. Iya, Kak Jaemin orang suruhan Kak Sunwoo."

"Itu gak menutup kemungkinan sihir bakal diterusin, kan?" Tanya Seungmin, Jeongin mengangguk.

"Iya, gue curiga permainan ini memang sengaja ada untuk ngelanjutin permainan sebelumnya. Dan gue curiga sama salah satu temen kita, karena dia deket sama Kak Jaemin. Bisa aja kan dia juga disuruh atau apapun itu?"

Kedua mata Hyunsuk membola. "Maksud lo... Chenle?"

"Iya, Chenle. Bukti pertama, gue pernah liat punggung tangannya kebakar pas pertama kali masuk sekolah. Kemungkinan besar, dia vampire juga, tapi sengaja ditutupin entah alasannya apa."

Cursed Game | 01 Line ✓Where stories live. Discover now