꒰ είκοσι οχτώ ꒱

20.8K 6.3K 5K
                                    

Tidak, ucapan Sungchan bahwa tersisa Guanlin dan Mashiho saja salah. Dia berpikir Jerome sudah tiada di tangan Junseo, dan Asahi tiada di tangan Jaehyuk.

Tapi, nyatanya dia salah. Mereka berempat masih hidup.

Di koridor sekolah, Asahi berlari mencari keberadaan seseorang. Sebelum pergi ke hutan, dia harus menanyakan sesuatu.

Kelas temannya terletak paling ujung, itu kelas khusus. Jumlahnya ada dua belas, setiap kelas berbeda-beda jumlahnya. Kelas khusus tersebut adalah kelas dibawah kelas satu, yang artinya sebelum naik ke kelas satu, mereka harus mengikuti pelajaran di kelas itu selama satu tahun terlebih dahulu.

Ya, memang begitu peraturannya. Dan di tahun ini, orang-orang yang menempati kelas khusus tersebut adalah kelahiran tahun 2002.

"Pst!"

Pemuda berambut hitam yang sedang serius membaca bukunya menolehkan kepala. Heran, disaat yang lain sibuk berperang, dia malah asyik membaca.

Anak rajin mah beda.

"Lo ngapain kesini, kak? Badan luka-luka─ itu leher lo kena racun?!"

Asahi sampai lupa, untung diingatkan.

"Tolong bantu susun rencana, gue gak yakin bakal hidup sampai semuanya selesai," pinta Asahi memelas.

Pemuda itu buru-buru mengeluarkan sapu tangan dari dalam tasnya, mengelap darah dan racun di leher Asahi yang perlahan menghitam.

"Oke, gue bantu. Lo cari penyihir yang bisa buang racunnya, terus setelah selesai lo pake itu mutiara buat ke hutan. Kebetulan gue bawa pedang, nih pake. Gak dibalikin juga gak apa-apa. Oh ya, kalau lo-"

"Ternyata ribet... gue pergi dulu ya, maaf ganggu," pamit Asahi memotong ucapan temannya seraya mengambil pedang. "Ke hutan tempat tiga temen gue berada."

Mutiara dia injak, kemudian dirinya berubah menjadi butiran debu dan terbang menuju tempat tujuan. Melihat itu, teman Asahi ini menghela nafas.

"Semoga permainannya selesai di angkatan lo ya..."









































































Junseo mengaduh sakit sambil memegang kepalanya yang terasa berputar. Dia merubah posisinya dari berbaring menjadi duduk, kepalanya pusing sekali.

"Junseo?"

Saking pusingnya kepala, dia sampai tidak sadar ada orang di sampingnya.

"Siapa?" Tanyanya dengan suara parau.

"Gue Jerome, inget gak?"

Junseo mengernyit sambil terus memegang kepalanya. "Jerome tukang lawak, banyak bacot, dan-"

"AKHIRNYA SIHIRNYA HILANG! SIK ASIK, SIK ASIK!"

Junseo terlonjak kaget karena teriakan Jerome yang tiba-tiba itu, ditambah si iblis melompat-lompat kegirangan sambil bertepuk tangan.

Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa dia bisa ada di hutan? Mana si Jerome bersorak heboh dan menariknya paksa agar berdiri.

"Gue seneng ajaran Kak Yoshi berhasil! Thank you so much, ma bro! Ai lop yu!"

"Heh heh heh, lo gak kesurupan setan kan?!" Pekik Junseo karena Jerome ingin memeluknya.

"Ngakak, ahahaha! Gue ini iblis, setan tuh takut sama gue karena derajat gue lebih tinggi dari mereka. Oke gue maklumin, yang penting sekarang lo udah bebas dari sihir itu."

Cursed Game | 01 Line ✓Where stories live. Discover now