Outro

39.7K 6.6K 5.4K
                                    

Gak kerasa udah akhir aja ya :')
Padahal sebelumnya ngaret banget up disini T_T




















"Selamat pagi, gue turut berduka cita..."

"Semoga lekas sembuh, Jaehyuk!"

"Widih, selamat ya! Akhirnya permainan selesai."

Begitulah yang terjadi pagi ini, di kantin sekolah yang ramai. Perhatian berpusat ke mereka berlima yang baru saja tiba disana.

Junseo tersenyum ramah seperti biasa, Jaehyuk mengucapkan terima kasih ke orang-orang yang mendoakan kesembuhannya, Guanlin hanya mengangguk, Asahi datar seperti biasa, dan Jerome tebar pesona, gak deh. Setibanya di kantin, dia langsung ngacir ke tukang somay.

Mereka berempat duduk di tempat paling pojok, sengaja menghindari keramaian dan obrolan orang-orang.

Identitas Guanlin tersebar begitu cepat, karena itu dia menjadi populer sekarang. Yang lain juga kok, bahkan jika mereka masih full team sekolah akan mengadakan acara makrab.

Full team ya...

Kematian Jeongin satu minggu yang lalu adalah kematian yang paling berdampak besar, sebab sang ayah marah dan hampir saja menenggelamkan satu kota jika Guanlin tidak datang ke Olympus dan mencegahnya.

Kepergian sepuluh dari lima belas orang begitu terasa, tak ada lagi yang berteriak-teriak setiap pagi di koridor sekolah.

Tanpa diberi tahu kalian pasti sudah tahu siapa yang suka seperti itu.

"Gue masih gak terima kita tinggal berlima sekarang," kata Jaehyuk menundukkan kepalanya.

Junseo diam, dia juga belum menerima semuanya. Tapi, syukurlah dalang dari permainan terkutuk itu telah tiada. Dengan begitu permainan selesai kan?

"Kalian kapan balik ke camp?" Tanya Asahi tiba-tiba, menarik perhatian keempat temannya termasuk Jerome yang baru datang.

"Gak tau, masalah disana belum selesai. Banyak kabin yang rusak, tempat latihan juga hancur, butuh waktu untuk benerin semuanya," jawab Junseo menjelaskan keadaan di camp nya.

"Kalau lo, Jer? Lo gak ke kampung halaman lo?" Tanya Jaehyuk menimbrung.

"Gue tetep disini, gue dikasih tugas sama Kak Yoshi untuk cari iblis yang curi permata milik kerajaannya. Pangkat gue dinaikin dong, azek!" Jawab Jerome senang sampai matanya berbinar-binar.

Guanlin tersenyum tipis, namun sirna ketika melihat air mineralnya. Dia jadi teringat Jeongin yang membuat banjir di hutan saat itu...

"Oh ya, Bu Suzy palsu itu gimana kabarnya? Emang bener kalau dia dipenjara di Azkaban?" Tanya Jerome penasaran.

Junseo mengangguk. "Denger-denger sih gitu, katanya dia tahanan disana yang kabur karena bantuan Sungchan. Beruntung dia berhasil ditangkap, coba kalau enggak."

Asahi mengayunkan kakinya ke depan dan ke belakang, melihat sekelilingnya. Dia iri sekaligus sedih melihat murid-murid lain bercengkrama dengan teman mereka.

Rasanya... sakit.

"Oh ya, Jer. Lo gak mau kasih tau siapa keturunan Athena yang bantuin lo?" Tanya Jaehyuk memecah lamunannya.

"Nanti aja lah, gue mau makan somay dulu. Oh ya, dia temennya Asahi kok, yang rajin dan suaranya bagus banget pas nyanyi itu."

"Kalau kata Heeseung, di angkatan setelah kita memang ada anak Athena," timpal Guanlin. "Temennya Beomgyu, katanya Jeongin liat dia di camp, sekarang dia nyamar jadi hunter."

Jerome mengernyit. "Keturunan Athena cuma satu yang sekolah ini, Lin. Mungkin dia cuma sekedar main ke kelompok Athena kali."

Nah loh, ada apa ini.

"Mungkin memang ada dua, tapi lo gak tau," balas Junseo mengedikkan pundaknya.

Drap drap drap






BRAK!






"PERHATIAN SEMUA!"

"Uhuk! Uhuk!"

Jerome yang lagi mengunyah somay tersedak, gebrakan meja itu keras sekali. Asahi yang lagi melamun saja sampai tersentak, lalu marah karena Jaehyuk yang lagi minum menyemburkan airnya ke wajahnya.

"Anak kelas khusus kan? Kenapa teriak-teriak?" Tanya anak kelas tiga, Park Jihoon namanya.

Park Jihoon nae maeum soge jeojang ya.

"Permainan belum selesai!" Teriak orang itu melanjutkan ucapannya yang belum selesai.

Sontak kantin menjadi heboh, orang-orang panik dan terkejut, termasuk lima orang yang baru saja lega karena terbebas dari permainan terkutuk.

"Lo serius?" Tanya Guanlin, auranya mendadak keluar, membuat orang-orang terdiam.

"Serius kak, gue juga kaget pas denger hasil rapat guru barusan," jawab pemuda berwajah bule itu.

"Berarti sia-sia dong usaha kita?!" Seru Jaehyuk marah menggebrak meja sampai mejanya terbelah menjadi dua.

"Somay gue!" Pekik Jerome buru-buru memungut somaynya yang belum lima menit menyentuh lantai.

Junseo maju menghampiri adik kelasnya itu, menatapnya menuntut jawaban. "Siapa pesertanya?"

Pemuda itu balas menatap Junseo, ekspreksinya terlihat khawatir, sangat khawatir.

"Angkatan 2002, kak. Angkatan gue..."


























Fin



















Kecepetan gak sih
tamatnya? T_T

Ini masih lanjut kok :')
Aku pernah bilang di
salah satu komentar,
cerita ini bakal lanjut
sampai ...line ^^

Semoga kesampaian T_T

Seperti biasa, ada pertanyaan
atau kesan dari cerita ini?

Segala kekurangannya mohon
dimaafkan, dan ini hanya fiksi!

Segitu dulu deh wkwk,
hayuk pindah lapak-! Sekian,
terima kasih atas support
dan lain-lain ♡

Cursed or Die 02 Line
sudah dipublish ya ^^

Cursed Game | 01 Line ✓Where stories live. Discover now