Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kalimat 'kita sambung besok lagi' ternyata benar-benar dibuktikan Hyunsuk. Sore ini, di kedai gelato yang letaknya tak terlalu jauh dari gedung sekolah.
Tadinya mereka berniat pergi ke cafe, seperti yang diusulkan Jihoon beberapa saat lalu. Namun langkah Hyunsuk terhenti otomatis ketika melihat kedai gelato yang baru dibuka tak jauh dari sana.
Sebagai pecinta eskrim dan makanan dingin lainnya, tentu Hyunsuk tak ingin melewatkannya. Jadi pemuda Choi itu tanpa aba-aba langsung menarik tangan Jihoon masuk ke dalam kedai bernuansa soft blue itu.
"Mau ngobrol dulu apa pesen dulu?" Tanya yang lebih muda.
"Pesen dulu ya?" Tanya Hyunsuk dengan mata berbinar.
Duh, lemah nih si Jihoon.
"Yaudah sana."
"Lo?"
"Samain."
"Mint-choco suka ga?" Tanya Hyunsuk sambil bersiap meninggalkan kursinya.
"Ga deh."
"Yaudah, praline mau?"
"Hm."
Hyunsuk beranjak dari tempatnya, meninggalkan Jihoon sendirian bersama rasa dugun-dugun nya.
Gatau deh, Jihoon rasa makin kesini Hyunsuk makin keliatan sisi soft nya.
Apa perasaannya aja?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jadi?"
"Hm? Bentar, gue mau—"
"CHOI—AKH ANJIR CHOI!"
Hyunsuk juga Jihoon yang mendengar teriakan dari arah pintu masuk kedai sontak menoleh bersamaan. Hyunsuk merasa terpanggil karena marganya Choi—yah meskipun pengguna marga Choi di Korea bukan hanya keluarganya. Tetapi Hyunsuk sangat mengenali suara yang meneriaki marga nya barusan.
Itu Yeonjun, sepupunya.
Berdiri di depan pintu masuk kedai bersama Soobin si pacar yang berdiri di sampingnya. Tangan kanan Yeonjun tampak bertengger manis di bahu lebar sang kekasih yang beberapa senti lebih tinggi darinya.
Cuih, pasangan itu, clingy sekali. Pikir Hyunsuk.
"Loh, ada Hyunsuk sama Jihoon juga?" Soobin agak teriak. Sengaja. Kompor.
