Tujuh Belas

17.1K 2.6K 290
                                    

"Sekarang kita udah damai, rasanya jauh lebih tenang ga sih, Ji?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sekarang kita udah damai, rasanya jauh lebih tenang ga sih, Ji?"

"Iya, tenang banget rasanya. Cuma..."

"Cuma?"

"Jantung gue yang ga tenang, Choi."

"Hm? Kenapa jantung lo?"

Jihoon berpikir sebentar, apa confess sekarang aja? Tapi emangnya ga kecepetan?

"G-gue—"

Cklek!

"Eh kalian ngapain berduaan?!"

Jihoon dan Hyunsuk langsung menoleh secara serempak kearah pintu masuk yang menampilkan sesosok lelaki cukup tinggi.

Itu Jaehyuk.

Jihoon menghela napas lega, dalam hati mengucapkan terimakasih untuk temannya itu. Akhirnya Jaehyuk ada gunanya juga.

"Ngapain lo kesini?" Hyunsuk malah balik bertanya.

"Lo berdua bolos ya?" Tanya Jaehyuk lagi, tanpa mengindahkan pertanyaan Hyunsuk.

"Hm, gue males, hyuk. Belum garap pr fisika, mending bolos sekalian aja." Jawab Jihoon.

"Lah ntar pulskul pasti ditagih, hoon." Sahut Jaehyuk, kini lelaki itu sedang membuka kotak p3k dan mengambil beberapa alat dan obat.

"Kan bisa nyalin punya lo."

"Punya gue udah gue tumpuk." Lanjut Jaehyuk.

"Dih tumbenan lo garap tugas." Cibir Jihoon.

"Nyalin punya Changuk sama Beomgyu sih."

"Yeuuu kampang."

Jaehyuk terkekeh, sambil tangannya bergerak mengembalikan kotak p3k yang sempat ia buka kembali ke tempat semula.

"Ngapain sih hyuk?" Tanya Hyunsuk, yang sedari tadi diam menyimak obrolan dua sohib itu. Omong-omong, Hyunsuk sudah mulai akrab dengan teman-teman Jihoon, begitupun Jihoon yang semakin akrab dengan kawan-kawan Hyunsuk.

"Ada yang jarinya berdarah, kena penggaris besi. Gue disuruh ambilin kapas, perban, betadine, sama plester."

"Kenapa ga anaknya aja yang disuruh kesini?" Lanjut Hyunsuk.

Jaehyuk menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal, "Lah iya ya? Gatau dah."

"Udah ya Hoon, Suk, gue duluan." Pamit Jaehyuk sebelum menghilang dibalik pintu yang tertutup lagi.

Nah, sekarang hanya tersisa Jihoon dan Hyunsuk di ruangan ini. Ditemani kecanggungan yang menyelimuti keduanya. Hening, tak ada yang berniat membuka suara.

Sampai Jihoon mendengar dengkuran halus dari kasur sebelah, rupanya Hyunsuk sudah tertidur.

Jihoon bangun dari kasurnya, duduk menghadap samping menatap kasur seberang yang diisi sesosok mungil yang tengah tertidur pulas. Wajah damai nya saat tidur membuat Jihoon terpana sesaat.

Gemoy banget awww.

"Heran, lo ngapain aja kok lucu si." Monolog Jihoon.

Pemuda Park itu menatap lekat sosok manis yang mengisi pikirannya belakangan ini.

Enemate | HoonSuk ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang