Impas

3 1 0
                                    


Hari ini Gedung Sultan Suriansyah atau sering disebut Gedung Susu ramai. Bukan karena ada perhelatan resepsi pernikahan yang dilakukan pejabat atau orang kaya di Banjarmasin. Namun, karena gedung itu disewa oleh Dinas Pendidikan setempat untuk mengadakan perlombaan kompetensi antar siswa SMK se-Kalimantan Selatan.

Setiap sekolah yang mendaftar sudah meletakkan hasil karya di tempat masing-masing. Semuanya adalah produk otomotif. Ada yang membuat sepeda motor trail untuk balapan motor trail yang cukup populer di Kalimantan Selatan. Adapula membawa sebuah mobil super mini berpenumpang dua orang yang dilansir dapat mengurangi kemacetan karena bentuknya minimalis. Bahkan ada yang memodifikasi motor bebek menjadi motor pengangkut barang sehingga bisa digunakan pedagang mengangkut barang untuk dijual.

Setidaknya ada 50 sekolah yang mengikuti acara tersebut sehingga area pameran karya bukan hanya di dalam, tapi juga luar ruangan.

SMK Lambung Mangkurat mendapat tempat di bagian luar di area pinggir yang cukup jauh dari pintu gerbang. Tempat yang kurang strategis untuk memamerkan karya mereka. Namun, mengeluh juga percuma sehingga anak-anak Oto 1 berusaha menanggapinya dengan positif. Mendapatkan tempat kurang strategis bukan berarti mereka tak bisa membanggakan hasil karya. Apalagi di zaman canggih seperti sekarang ini, segalanya bisa dibagikan ke dunia maya.

Freya dan teman-temannya asyik membagikan foto dan postingan di akun Instagram masing-masing untuk mempromosikan karya mereka. Walaupun penjurian sepenuhnya dilakukan oleh juri terpilih, tak ada salahnya berusaha membuat karya mereka viral di media sosial.

"Gila, ini pertama kalinya aku deg-degan abis. Bahkan lebih deg-degan daripada pas nembak cewek." bisik Gilang sambil melihat tim juri melakukan penilaian dari kejauhan. Tadi Ilyas dan Bimo sudah melakukan presentasi mengenai motor tenaga surya yang kelas 11 Oto 1 buat sebagai pembuka penjurian. Jika mereka berhasil melewati penilaian pertama akan dilanjutkan ke tahap test drive.

"Emang kamu pernah nembak cewek?" tanya Bimo yang berdiri di sebelah Gilang. Walau terlihat tenang sebenarnya dia sama gugupnya dengan Bimo.

"Pernahlah, emangnya kamu, ga pernah naksir cewek," sesumbar Gilang.

"Ish, sekarang aku ga butuh pacar," sahut Bimo, "tapi nanti cewek-cewek yang akan datang padaku."

Kalau dilihat dari bentuk fisik Bimo memang memenuhi syarat untuk itu. Tingginya 180 cm, tidak kurus maupun gemuk, dan memiliki wajah yang lumayan. Tak akan sulit membuat satu dua gadis jatuh hati. Hanya saja, Bimo memang belum tertarik pacaran dan lebih berkonsentrasi menyelesaikan masa SMA-nya.

Gilang mendengus. "Kepedean."

"Menurutmu kita bakal lolos tidak?" bisik Freya pada Nata.

"Kenapa ga yakin begitu? Kita sudah melakukan yang terbaik pasti bisa lolos," jawab Nata percaya diri.

"Betul kata Nata, kita pasti bisa lolos," timpal Ilyas.

"Dari mana datangnya kepercayaan diri sebesar itu?" tanya Freya. Untuk kali ini, Freya tak bisa seperti kedua pemuda di sisinya yang memiliki kepercayaan diri besar.

Meniti MimpiWhere stories live. Discover now