Chapter 01

111K 3.1K 73
                                    

Cerita Axel dan Tasya banyak mengandung unsur dewasanya, jadi dosa harus ditanggung sendiri.




_____________________

Selamat membaca.




Seorang gadis berwajah cantik tapi memiliki ekspresi yang bersedih, tengah melamun dibalkon kamarnya yang luas dengan desain tampak memukau bagi mata seseorang, dia Adalah Tasya Adriana Afferd.

Sejak kematian sang mama saat peresmian pernikanan mamanya pada suami barunya satu bulan yang lalu akibat tembakan dari musuh bisnis papa barunya, hidup Tasya dipenuhi keterpurukan telah ditinggalkan oleh mamanya kepada keluarga barunya saat ini. Sejak kematian mamanya pula, Tasya sering melamun dan menyendiri didalam kamar.

Papa kadungnya? Bahkan Tasya pun tidak pernah melihat rupa wajah papanya sama sekali, karena Tasya tau kalau dirinya adalah anak diluar nikah. Mamanya hamil pada kekasihnya dulu yang tidak mau bertanggung jawab.

"Kamu tidak makan?" Tanya suara paruh baya yang tiba-tiba duduk disampingnya sambil mengusap kepalanya.

Tasya menoleh dan matanya melihat Rickholas, papa tirinya. Rick tidak setua yang dibayangkannya, walau sudah menginjak umur 40 tahunan, tapi masih memiliki wajah yang tampan dan tubuh kekar terbalut dengan setelan Jaz mahal.

"Tasya tidak lapar, pa. Papa makan saja dulu" ucap Tasya tampak senduh sambil tersenyum tipis.

"Makanlah sayang, kamu selalu mengurung dirimu didalam kamar dan lihat tubuhmu sekarang... terlihat semakin kurus, Papa tidak mau kamu sakit" ucap Rick yang sedih terhadap Tasya yang saat ini sudah menjadi putrinya.

Tasya terdiam menatap kedepan membuat Rick menghembuskan nafasnya. Sejak kematian istri barunya, Tasya menjadi gadis yang terus bersedih dan mengurung diri didalam kamar. Dan pelaku penembakan kepada istrinya sudah ia bunuh dengan tangannya sendiri.

"Maafkan Papa, semua ini salah papa yang menyebapkan mamamu meninggal. Kamu tau, papa dulu bahkan lebih parah darimu, dulu orang tua papa dibunuh tepat didepan mata papa sendiri. Hal itu membuat papa sama sepertimu saat ini, tapi Ada dua orang yang sangat berhati malaikat menolong papa dan menjadikan papa putra mereka, disaat itu juga Papa merasakan bahagia lagi dan bisa melupakan kejadian yang paling terburuk dalam hidup papa. Jadi, papa akan membahagiakanmu sampai kamu membangun keluaraga sendiri, jadi papa mohon jangan seperti ini lagi" ucap Rick dengan penuh pengertian.

Tasya terdiam, bukan itu alasan Tasya pa' batin Tasya menjerit.

Rick yang melihat Tasya diam hanya menghembuskan nafasnya kasar, lalu mengusap punggung Tasya dengan sayang.

"Baiklah, papa tidak akan memaksamu. Mungkin kamu masih butuh waktu sendiri untuk hal itu" ucap Rick lalu keluar dari kamar Tasya.

Setelah Rick keluar dari kamarnya, Tasya menangis tanpa suara memeluk lututnya.

Bukan itu pa! Tapi dia yang membuat Tasya takut' Batin Tasya ketakutan.




***



Tasya terlelap dengan nyenyak dibawah selimut tebal yang hangat itu, suasana tampak remang yang hanya disinari cahaya lampu tidur, namun Tasya terusik dengan sesuatu yang sedang berada diatasnya yang mengganggu tidurnya, dengan berat hati Tasya membuka matanya.

Tasya sangat terkejut melihat sosok laki-laki yang mempunyai tubuh kekar sedang menindihinya dan menatapnya tajam dengan manik biru gelapnya, Tasya langsung ketakutan melihat sosok yang ada Diatasnya sedang menatapnya tajam, Rasayanya Tasya ingin menjerit meminta tolong tapi dirinya tidak mampu untuk melakukan itu.

Step Brother's Obsession (COMPLETED)Where stories live. Discover now