Dekat

35 4 0
                                    

Kian lama,semakin dekat terasa.
Aku dan Awan semakin sering bicara dan tertawa lepas berdua.
Karena bangku kita dekat,setiap hari ada saja hal yang selalu membuat kita berdebat,tapi akhirnya malah membuat kita semakin hangat.

Saat jam pelajaran,
dia menoleh ke arah ku.
Sadar,aku tak memperdulikan itu.

"Pstt,Ann..".

Panggilnya diam-diam saat Pak guru sedang menjelaskan.

"Apaa?,bisa diem ga itu ada bapak".

Kataku,menyuruhnya untuk diam dan jangan mengganggu.
Aku takut aku kena hukuman karena dia.
Aku takut pak guru menyadari hal bodoh yang dia lakukan dan meminta kami keluar dari kelas.

"Hei,Ann liat dulu".

Lagi-lagi awan memanggilku sembari memperlihatkan handphone nya.
Dan kali ini ulahnya pun di ketahui oleh pak guru matematika yang terkenal sangat galak itu.

"Heh,kamu berdua,bapak perhatikan dari tadi ribut bisik-bisik,ada apa?".

Seketika kami terdiam,sialnya,Awan malah tertawa kecil melihat pak guru yang sedang memarahi kami.
Alhasil,kami di keluarkan dari kelas dan tidak bisa mengikuti pelajarannya lagi hari itu.

"Kalian ini,sudah sana keluar dari kelas bapak,bapak tidak mau ada murid yang main-main ketika belajar."

Aku dan Awan akhirnya keluar dari kelas.
Ia tersenyum dan tertawa layaknya tak punya salah apa-apa.

"Ih kok kamu malah seneng sih di keluarin dari kelas?,aneh".

Kata ku,sambil pergi dari sisinya.

"Eh Ann,mau kemana?,aku ikut.."

Dia berjalan di belakangku,dan mengikutiku sampai ke perpustakaan sekolah.
Aku mencari buku yang sekiranya aku bisa baca saat itu.
Dan dia,hanya memperhatikan ku dan selalu mengikutiku kemana pun itu.

"Kamu kenapa ngikutin aku terus sih?".

Ucap ku padanya saat kita berdua duduk di bangku sudut perpustakaan.
Tapi ia tidak menjawab pertanyaan ku,ia malah memakai earphone nya kembali dan mulai memejamkan matanya dengan tangan yang menjadi tumpuan di atas meja.

"Dih,malah tidur.."

Ucap ku kesal saat melihat kelakuan nya.Saat aku sedang serius membaca,tiba tiba Awan memasangkan sebelah earphone nya ke telinga ku.

"Biar makin tenang baca bukunya,Ann dengerin lagu itu ya".

Katanya sambil menatapku.
Aku hanya terpaku,melihat sorot mata Awan yang begitu biru.

"Meneduhkan".
Batin ku ikut bicara.

Laki-laki itu pun kembali memejamkan mata nya.
Dan aku selalu di buat membisu ketika bersamanya.

SayounaraWhere stories live. Discover now