Chapter 03. | ga bisa jemput.

530 84 7
                                    










Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Seperti bocah kecil pada umumnya yang baru saja belajar menggunakan telepon genggam zea terus bertukar pesan dengan rose. Awalnya zea hanya ingin mengorek informasi yang dicurigainya namun ternyata rose menjadi pendengar yang baik dan menyenangkan.


I can do this all night
Back it up, back it up, yeah~




Zea melirik ponsel luna yang ada diatas meja kaca didepan TV, luna kembali meliriknya lalu mengambil ponselnya dan pergi keluar.


Gadis 17 tahun itu menggedikkan bahunya lalu kembali bertukar pesan dengan rose dan juga sang kekasih.


Sesekali cekikikan terdengar dari mulut zea karna rose memberikan lelucon yang bener bener membuat perutnya terkocok geli.



"zeanna!"




Zea terperenjat saat luna berteriak memanggil namanya, dengan polosnya zea memutar lehernya kebelakang menatap luna dengan segala keluguannya.


"ya mama?"



Dengan wajah marahnya luna memutar tubuhnya, berdiri dihadapan zea yang masih terduduk "kenapa hari kamu ga ikut evaluasi mandarin?"




Deg




Zea tergugup, jantungnya berdebar kencang dan pikirannya kacau. Gadis itu memaksa otaknya mencari alasan yang tepat untuk menjawab pertanyaan luna.


"jawab!" bentak luna kencang.



"a-aku.."



"kamu pikir mama cari uang semudah memutar balikkan telapak tangan, iya!?" luna bertanya dengan suara kencang.



"mah dengerin dulu, aku--"



"mama malu sampe guru les kamu telpon ke mama! Kapan lulus level ini kalau kamu les nya kayak gini, hah!?"



Zea mencoba meraih kedua tangan sang mama, namun dengan kasar luna menepisnya "kemana kamu pergi!? Pasti kamu di ajarin bolos sama temen temen kamu itu kan, iya kan!?"




Kepalanya menggeleng, kedua mata zea mulai memanas "mah enggak, aku--"




"kamu pikir papa kamu ngasih duit buat ngurus kamu, makanya kamu bisa bertingkah seenaknya kayak gini, iya!?"




"mah enggak, dengerin aku dulu aku--"







Sreek





Luna mengambil kemoceng yang tergantung disebelah lemari TV lalu memegang bagian bulunya. Zea semakin panik dan ketakutan.



Positions 정재현Where stories live. Discover now