Chapter 19. | second day.

518 63 3
                                    












Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.






Hari kedua tanpa pesan manis pagi hari dari zea. Jaehyun semakin kacau sendiri. Dua hari ini jaehyun tidak bisa tidur dan tidak nafsu makan. Hanya asupan kopi yang masuk kedalam lambungnya.


Pagi pagi sekali jaehyun sudah tiba di pangkalan ojek tempatnya biasa menjemput zea. Jaehyun sengaja datang pagi pagi sekali agar tidak terlambat menghadang pujaannya.



Jaehyun berdiri disisi kiri mobilnya, menyandarkan tubuhnya disana. "zea" jaehyun terperenjat saat melihat zea berjalan kearahnya.




Seolah jaehyun hanya angin lalu zea dengan santai berjalan melaluinya. Sama sekali tidak menoleh ataupun melirik nya.





Jaehyun melangkah disebelah gadis itu "zea aku mohon zea, dengerin aku dulu. Aku sayang banget sama kamu, aku cinta sama kamu. Tolong kasih aku kesempatan untuk memperbaiki semuanya sama kamu zea tolong" jaehyun memohon sambil berjalan disebelah zea.




"aku ga punya perasaan apa apa sama giselle zea sumpah demi Tuhan, aku cuma sayang dan cinta sama kamu aja"






Jehyun berputar kekiri kembali menghalangi langkah zea yang semakin cepat "aku mohon zea, aku mohon. Dengerin aku dulu, kasih aku kesempatan sekali aja aku janji ga akan ngulangin kesalahan aku lagi" lalu jaehyun hendak meraih tangannya.





Namun dengan cepat zea mendorongnya menjauh "jangan sentuh sentuh aku!" suara zea sangat lantang dan tegas jaehyun sampai terkejut melihat sisi zea yang seperti ini untuk yang pertama kalinya.






Beberapa orang yang berdiri di halte ataupun sekitar mereka menatap mereka aneh, tapi mereka berdua sama sama tidak peduli. Apa lagi jaehyun, yang penting zea nya kembali.






"berhenti ngejar ngejar aku karna aku udah ga mau sama kakak!"






Hati jaehyun seperti dihujam oleh ujung tombak yang baru di asah. Sangat sakit rasanya sampai dadanya terasa sesak, padahal dasi kerjanya tak begitu mencekik lehernya.





"a-aku mohon zea, dengerin aku dulu--"





"ga mau! Aku ga mau denger apapun, simpen aja itu semua sendiri. Semua udah cukup buat aku, udah jelas! Sangat jelas!" tekannya diakhir kalimat.




Telunjuk zea menekan dada sendiri "aku sama sekali ga pernah bohong sama kakak! Yang ada aku bohong terus sama mama aku supaya aku bisa ketemu sama kakak!"





"tapi apa? Kakak bohongin aku, berapa lama? Berapa lama kakak bohongin aku hah!?" teriaknya sambil mendorong jaehyun menjauh.





"aku lakuin semua nya supaya aku bisa ketemu kakak! Tapi kakak lakuin semuanya supaya bisa bikin aku ga dateng ketemu kakak!"






Jaehyun tertampar kenyataan lagi. Jaehyun memang sering melakukan apapun agar zea tidak datang menemuinnya. Entah tiba tiba menghilang tanpa kabar, sibuk bekerja atau apapun juga.





Itu semua jaehyun lalukan saat jaehyun ingin bersama giselle.





"t-tapi aku cuma sayang sama kamu, aku cuma main main sama giselle"




Zea menggeleng sambil menyunggingkan senyum sarkas "aku ga peduli kakak mau cuma sayang sama aku atau enggak, karna kakak aja ga peduli sama perasaan aku waktu tidur sama perempuan itu"






"sayang aku tau aku salah, salah banget. Aku salah udah bohongin kamu tapi tolong--"





"aku ga suka dibohongin!" zea menepis kasar air matanya yang entah sudah turun sejak kapan dia pun tak tahu "udah cukup aku dibohongin sama papa aku,  dan sekarang aku dibohongin sama orang yang aku percayain semuanya"






Jaehyun mengusap wajahnya karna air mata kembali tumpah, jaehyun sudah tidak peduli lagi menangis di muka umum seperti ini. Tidak peduli orang orang menatapnya miris.





"aku udah jual uni apartment aku, aku udah ga tinggal lagi di sana. Aku udah keluar dari apartment itu zea. Aku janji aku akan berubah"




"aku udah jual semua barang barang disana, aku sama sekali ga bawa apapun dari unit itu zea, aku mohon kasih aku kesempatan" jaehyun memegang kedua tangan zea, menempelkan nya pada kening berkeringat nya.




Demi Tuhan pertahanan zea goyah, tapi tetap. Zea tidak suka dibohongi, apa lagi bukan sekedar dibohongi tapi jaehyun juga mengajak perempuan itu tidur di tempat jaehyun mengajarinya bagaimana cara menunjukkan rasa cintanya.





Atau mungkin itu perempuan itu lah yang pertama kali tidur disana? Bukan zea?






Zea sangat kecewa, terpukul dan sakit hati begitu dalam.






Bus sekolah melintas dan berhenti tepat di halte, di dorong nya jaehyun menjauh lalu dengan langkah lebar dan tergesah zea berlalu meninggalkan jaehyun begitu saja.







Jaehyun mengangakat wajahnya yang sudah basah dan memerah, zea sudah tidak ads dihadapan nya "zea! Zea tunggu aku zea tunggu! Aku cuma sayang kamu!"







"AKU SAMA GISELLE CUMA MAIN MAIN"






tapi sayang zea tidak mendengarnya karna sudah masuk kedalam bus sekolah dan pintu bus sudah tertutup rapat. Hanya orang orang di sekitar nya yang mendengar teriakan nya itu.






Pria itu masih berdiri terdiam hingga bus sekolah itu melaju meninggalkan halte pemberhentian. Usahanya untuk merebut kembali hati pujaannya sia sia, tak ada setitik pun hilal baik.






Malah yang didapat kata kata menyakitkan yang mematahkan hatinya bahkan semangatnya, buru buru jaehyun menggeleng cepat dan tegas saat pikirannya berkata bahwa zea tidak mencintainya lagi.






"enggak! Ga mungkin, zea cuma masih emosi aja. Dia pasti masih cinta sama gue" jaehyun meyakinkan dirinya sendiri.








Sungguh miris.






















































Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Positions 정재현Where stories live. Discover now