Chapter 05. | kak Doyoung.

516 80 4
                                    







Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




Kicauan burung dipagi hari membangunkan zea. Semalam gadis itu menangis ketakutan sampai tertidur. Zea melenguh sambil merentangkan kedua tangannya merenggangkan otot ototnya yang terasa tegang.



Setelah relax zea terduduk ditempat tidur sambil mengusak kedua matanya yang terasa berat untuk terbuka.




Sreek




Zea menyibakkan selimutnya lalu turun dari tempat tidur lalu segera masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.





Hari sabtu begini biasanya didepan rumah nya akan ada ibu ibu yang tinggal digang sini berkumpul sehabis senam sehat. Ibu doyoung ada didepan rumah sambil menunggu pesanan bubur ayamnya.



"tante ada kak Doyoung ga?"




"ada tuh didalem, baru aja dia pulang lari pagi"




"zea mau ketemu kak Doyoung ya tante"



"iya masuk aja sana"





Setelah mendapatkan ijin sang tuan rumah zea langsung melesat masuk kedalam. Tapi diruang tamu tak ada siapapun.




"kak Doyoung?" panggilnya lantang.



"diatas!" sahutan itu terdengar.


"aku naik ya?"




"iya sini!"







Tap

Tap


Tap






Zea berlari kecil naik kelantai atas menuju kamar tidur doyoung.





"sini masuk aja" titah Doyoung.




Ceklek





Zea masuk kedalam "tumben lari pagi kak" komentarnya lalu masuk dan duduk ditepi tempat tidur disebelah kiri.





"di jemput yuta tadi, lo tumben--eh mata kenapa lagi tuh?"





Bibir tipis zea mengerucut "semalem nangis, ga bisa tidur karna hujan"




"mama lo ga ada emang?"



"mama pergi sama tante leah"




"terus lo tidur gimana?" tanya doyoung khawatir.





"ya aku tidur karna nangis terus sampe ga sadar kalo ketiduran"




"ya kenapa lo ga bilang sih? Kan udah sering gue bilang, kalo butuh temen bilang aja. Lagian kenapa juga lo ga bilang cowok lo?"




Positions 정재현Where stories live. Discover now