Chapter 11. | 'sakit'

680 65 7
                                    






1696+ karakter, panjang pokoknya.


1696+ karakter, panjang pokoknya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




Doyoung gugup setengah mampus bahkan sampai tak bisa tidur, untung saja tetap bisa bangun pagi pagi.

Mengingat kalau hari ini adalah hari pertamanya bekerja,doyoung bangun pagj pagi sekali menyiapkan segala sesuatu untuknya bekerja. Dari mulai kemeja, celana bahan sampai dasi. Doyoung juga menata rambutnya serapih mungkin.

Sedangkan diseberang entah jam berapa sang kepala keluarga sampai di rumah. Yang doyoung lihat semalem ada mobil sedan yang mengantarnya, lalu ada pemandangan yang menurut doyoung tidak patut dilakukan di muka umum seperti itu.

Entah mereka mabuk atau sadar, mereka saling memangut beberapa saat. Tapi entah siapa laki laki nya, doyoung tidak melihat dengan jelas karna pencahayaan yang minim.

Dirumah ini ada seorang gadis ---ah tidak, bukan lagi gadis mungkin kata yang lebih tepat adalah perempuan. Hmm ya mungkin..

Perempuan lee sedang duduk seorang diri di meja makan, menyantap sarapan buatannya sendiri untuk dirinya sendiri, hanya roti bakar dengan selai coklat dan taburan keju di tambah segela susu hangat. Namun itu sudah cukup untuk mengganjal perutnya.

Tangan kanannya sibuk memainkan ponselnya, bibir mungil itu mengerucut melihat semua pesan yang dikirimnya untuk sang kekasih hanya terdapat tanda 2 ceklis biru.


"kok cuma di baca doang sih?" grutunya.


"ga tau aku kangen apa, ish"



Seperti biasa zea selalu mencuci piring kotor bekasnya lalu menyiapkan sarapan untuk luna. Urusan dimakan atau tidak biarlah menjadi urusan belakangan, yang penting zea sudah menyiapkan sarapan untuk wanita yang sudah merawat dan membesarkannya itu.

Saat keluar rumah senyumnya mengembang lebar melihat tetangganya sedang memanaskan mobil. Setelan rapih membuat zea terkagum menatapnya.

"ih kak Doyoung ganteng banget!" pujinya tanpa rasa malu.

Doyoung yang sedang mengelap kaca bagian depan mobilnya menoleh, senyumnya mengembang saat matanya bertemu dengan mata zea "semangat ya kerjanya kak!" zea mengangkat kedua kepalan tangannya tinggi tinggi diudara.

"iya makasih ya ze!"


Dengan antusias zea mengangguk.


"kakiya masih sakit ga? Mau dianterin?"


Masih sakit, bahkan sepertinya semakin sakit. Tapi semua harus disimpannya sendiri. Dia sudah berjanji pada jaehyun tidak akan menceritakan semua pada siapapun.

"hng... Udah enggak kok, udah ya aku berangkat sekolah dulu"

"hati hati!"


Zea memberi anggukkan sebagi sahutan.


Positions 정재현Where stories live. Discover now