Prolog

6.8K 255 1
                                    

"Aaaa ...!"

Ciittt!

"Hey, turun kau! Apa kau tidak punya mata? Kau tidak bisa melihatku sedang berjalan?" Seorang gadis dengan stelan celana panjang dan kaos oblong itu mengeram kesal.

"Maaf, maafkan saya, saya sedang mengantuk tadi." Laki-laki dengan jas bewarna hitam keluar dari mobil sambil membuka kaca mata hitamnya.

"Mengantuk? Itu sangat berbahaya, dasar pria tidak waras!" umpat gadis itu lalu pergi tanpa menjawab permintaan maaf dari laki-laki yang hampir menabraknya.

****

Bulan pulang ke rumah dengan perasaan kesal. Bagaimana tidak, kesialan terus menimpanya setiap saat. Dimulai dari dompetnya yang kecopetan, harus menahan lapar dan sekarang ia ditabrak. Menyebalkan bukan?

"Muka lo kenapa, Dek? Tumben ditekuk begitu," ucap Rafael sambil menuruni tangga.

"Muka lo udah jelek, makin dijelek-jelekin," ejek Samuel sambil menujulurkan lidahnya.

"Muel, ih! Bang Rafa ... lihat Muel!" rengek Bulan manja pada Rafael.

"Pengadu!" ejek Samuel.

"Samuel, udah!" tegas Rafa kemudian mengelus surai Bulan dengan lembut. Bulan menjulurkan lidahnya, sekarang kita satu sama!

***

_Bulan Pradipta_

Anak bungsu dari keluarga Zean Pradipta. Gadis manja yang dipaksa bekerja oleh sang bunda di Perusahaan salah satu orang yang membuat dia sial. Lebih sialnya lagi ia tidak bisa menolaknya, bahkan abangnya Rafa tidak bisa membantunya.

_Rafael Pradipta dan Samuel Pradipta _

Abang kandung dari Bulan Pradipta. Mereka ini kembar, tapi sifatnya berbeda. Rafa yang tegas dan bijaksana dan Samuel yang koplak dan sengklek. Satu hari tidak mengganggu Bulan itu serasa hampa, begitu kata Samuel. Abang luc'nut bukan?

Bersambung.
Gimana? Yang ini gak kalah seru, 'kan? Kalau banyak yang respon ntar aku lanjut 😚

Bos Galak (ON GOING) Where stories live. Discover now