🐣01 Melintasi Waktu

23.5K 2.3K 148
                                    

KOTA Z, 22 September 2017.

JDERR!!!

PLAKKK!!!!

DUAGHH!!!

Malam itu hujan petir tengah menyelimuti kota Z, kota mewah dengan banyaknya lapangan kerja di dalamnya membuat kota itu terkenal sampai ke penjuru negara lain.

Malam yang dingin di temani suara petir disertai bunyi tamparan serta benturan dari suatu benda yang menggema dengan keras di sebuah rumah mewah kediaman Damanjaya.

“Dasar jal*ng menjijikkan!! berani beraninya kamu mencuri roti di rumah ini!!” teriak seorang wanita paruh baya yang sedari tadi menendangi seonggok benda, eh bukan seonggok nyawa maksudnya.

Wanita paruh baya itu adalah Mandra ibu tiri dari Haera Damanjaya gadis yang sedang dia tendang saat ini, Dulunya tuan besar dari keluarga Damanjaya menikah dengan pengusaha muda yang bernama Isabella namun saat Haera berumur 3 tahun pembantu rumah tangga mereka menggunakan trik kotor untuk menggoda Damanjaya dan berakhir naik keranjangnya hingga mengandung seorang putri.

Nyonya Isabella yang mendengar kabar itu pun langsung tak sadarkan diri akibat syok dan berakhir mengalami serangan jantung, pada umur Haera yang ke 4 tahun ibunya benar benar pergi dari dunia ini, hingga membuat Tuan Damanjaya mau tidak mau harus menikahi pembantunya yang sekarang menjadi Nyonya Mandra Damanjaya.

Haera Damanjaya, gadis cantik berumur 19 tahun ini benar benar mengalami hidup yang sulit semenjak Mandra menikah degan ayahnya, ayahnya yang sering berpergian karna bisnis membuatnya selalu di tindas jika ayahnya tidak di rumah.

Sebenarnya Haera punya kakak laki laki yang umurnya 4 tahun lebih tua dari dirinya, namanya Woojin Damanjaya, pria tampan berusia 23 tahun yang sangat menyayangi Haera namun sayang Woojin harus mengelola perusahaan ibunya Isabella yang berada di kota X, hingga membuat sang kakak benar benar harus melepaskan penjagaannya untuk sang adik.

“Am- amp un i- ibu” ujar seorang gadis yang di tendang dengan suara terbata akibat terlalu lelah dengan hidupnya sendiri.

“Beraninya kamu memanggil ku ibu!! panggil aku nyonya!” teriak wanita paruh baya itu lalu menampar pipi Haera yang kini sudah sangat membengkak.

“Oh ayolah ibu, aku benar benar ingin merusak wajah cantiknya itu tapi hal itu akan berdampak buruk pada Tuan Kenta yang sekarang menunggunya di hotel untuk bersenang senang” sahut Raya anak perempuan hasil dari trik kotor Mandra.

Naraya Damanjaya, gadis berusia 16 tahun yang masih bersekolah SMA ini benar benar berlagak seperti tuan putri akibat ibunya yang kini berstatus menjadi Nyonya besar Keluarga Damanjaya, pemilik dari perusahaan Damanjaya Group yang mengelola di bidang pertambangan emas hingga membuat perusahaan itu di kenal dimana mana.

“Baiklah baiklah cepat seret dia kemobil dan bawa dia kehotel Mawar di kamar 1911 aku akan menyusul nanti!” perintah Manda lalu segera pergi untuk bersiap siap.

“Tidak tidak, Raya aku hiks … tidak mau melakukannya hiks … tolong lepaskan aku- aku tidak akan mencuri roti lagi” teriak Haera yang kini meronta ronta dengan tangan menggapai benda lain yang mungkin akan berguna untuk menahan tubuhnya.

Sedangkan Raya sendiri menulikan pendengarannya dan terus menyeret salah satu kaki Haera dengan tidak sopan santunnya hingga membuat tubuh Haera harus lecet berkali kali.

Tidak berselang lama setelah penuh perjuangan dari Raya dan seorang Bodyguard sewaannya, kini mereka berdua telah berhasil memasukkan Haera kedalam hotel dengan keadaan pingsan di dalam gendongan Bodyguard itu agar tidak menimbulkan kecurigaan.

“Nona kita akan membawanya kemana?” tanya Bodyguard itu kepada Raya yang sedang berkeliling mencari nomor kamar yang sesuai.

“Sial aku lupa lagi, tadi ibu bilang kamar 1911 atau 1191 ya” gumam Raya yang kini menghitung kancing bajunya untuk mencari keberuntungan.

“91, 11, 91, 11, 91 dapat! ayo bawa dia ke kamar 1191” ujar Raya memutuskan nomor kamar hanya dengan kancing baju, yang entah akan membawa keberuntungan atau mala petaka.

“Baik Nona” sahut Bodyguard itu patuh lalu segera menggendong Haera ke kamar yang di tuju dengan di bantu oleh pelayan di sana.

“Nona apa benar kamar ini? kenapa tidak ada orang?” tanya Bodyguard itu sambil meletakkan Haera di atas ranjang mewah di hotel itu.

“Sudah sudah jangan banyak bertanya cepat ayo pergi sebelum hujan semakin deras dan jangan lupa kunci pintunya agar Jal*ng itu tidak bisa kabur” ajak Raya lalu segera berlalu pergi karna Mandra sudah menelfonnya menandakan dia sudah dibawah sedang menerima uang dari Tuan Kenta.

Ya, dua pasangan ibu dan anak itu ternyata menjual Haera untuk One night stand dengan pengusaha tua berumur 50 an yang bernama Kenta, pemilik dari Perusahaan K Company yang merupakan saingan terngotot dari perusahaan Damanjaya.

Dan tanpa mereka sadari ternyata Haera masih sadar sepenuhnya, gadis itu hanya berpura pura pingsan.

Haera yang merasa hidupnya akan berakhir pun sangat terpuruk akibat kehormatannya yang sebentar lagi akan di ambil, dia benar benar merasa tidak berguna, tidak ada jalan keluar baginya.

Akhirnya dengan nekat Haera membenturkan kepalanya dengan keras di pinggiran ranjang hingga.


Jderrrr!!!


Suara petir menggelgar dengan keras hingga terdengar sampai kedalam kamar Hotel Mawar.

“Qiqi!!!” teriak Jung Haera yang kini terbangun dari tidurnya, (ehem kematiannya maksudnya), sambil memegangi kepalanya yang berdenyut dan terdapat darah kering seperti habis terhantam sesuatu.

“Aihh … kepalaku” gumam Haera sembari menoleh kesamping kanannya yang ternyata terdapat seorang laki laki tampan, sangat tampan yang sedang tertidur pulas di sampingnya tanpa sehelai benang pun yang menempel di badannya.

“Astaga Qiqi!!, oh salah maksudnya Oh Sehun!! OMO DAEBAK!! apa penghianatan itu hanya mimpi, dan kenyataannya aku masih hidup dan menyelesaikan janjiku untuk mengubah Qiqi Minion jadi Qiqi ganteng se ganteng Oh Sehun” teriak Haera histeris sambil bertepuk tangan namun tetap tidak membangunkan laki laki di sebelahnya.

“Tunggu dulu tapi kenapa dia tidur di sebelah ku” lanjutnya lalu kini beralih menatap sekujur tubuh laki laki yang dia sebut Sehun itu hingga terlihatlah tubuh polos laki laki itu yang tidak mengenakan busana sehelaipun di tubuh kekarnya.

“OMO!!!” teriak Haera lebih keras lagi sambil berjingkat hingga menimbulkan sakit yang teramat di area privasinya membuat jantung Haera sukses berhenti berdetak.

Dengan perlahan Haera melihat kondisi tubuhnya yang tak jauh beda dari laki laki di sebelahnya, tubuh tanpa busana dengan bercak darah di sela sela sel*ngk*ngan nya.

“Tuhan … kejadian apa ini” gumam Haera lemas lalu segera memungut kemeja putih dan hotpans yang tergeletak tak berdaya di lantai dan segera mengenakannya.

Tidak tidak Haera masih waras, tidak mungkin kan dia bercinta dengan sebuah robot yang mungkin akan sangat berat karna banyaknya alat alat di tubuhnya, dia harus memastikannya.

Yah katakanlah Haera gila karna sekarang dia mencakar laki laki yang mirip Oh Sehun itu menggunakan kuku kukunya yang panjang hingga mengeluarkan darah namun tidak sampai membuat laki laki itu terbangun.

“Oh tidak!! itu benar benar darah!! jadi dia bukan robot” gumam Haera yang makin di buat terkejut dengan malam aneh dimana dia menemukan dirinya sendiri sedang terbangun tanpa busana di samping laki laki yang untungnya sangat tampan, dan wownya lagi dia benar benar tidak mengingat apapun!!

Dengan cepat Haera berlari untuk mencari cermin dan melihat tampilan dirinya yang ternyata berubah menjadi kecil, kurus kering, kaya gak makan satu tahun dan tentunya tubuh ini pastinya kurang gizi, dan yang semakin membuat Haera terkejud adalah wajahnya yang berubah menjadi lebih muda!!

Menyadari sesuatu akhirnya Haera mencari kalender atau apapun namun tak kunjung menemukannya hingga dia menemukan handphone di atas nakas dan langsung mengambilnya.

Brukkk…..

“Tahun 2017, ya Tuhan sebenarnya apa yang sedang terjadi pada diriku” gumam Haera yang kini jatuh tertuduk dengan lemas di atas lantai.

TBC.
Jangan lupa tinggalkan jejak vote, komen dan masukkan karya ini ke daftar bacaan kalian ya guys❤❤ biar author makin semangat ngetiknya💪💪
see you💃💃

Young Mother X Mafia (Time Travel Jandral Jung Haera)Where stories live. Discover now