🐣24 Rencana Sehun

10.6K 1.1K 98
                                    

Dia ingat betul dengan jawaban Momo sebelumnya yang mengatakan jika umurnya baru menginjak 2 tahun.

“Ha!! apa itu masuk akal!!?”

***

“Ya enggak lah gobl*k” jawab Sehun ngegas membuat sekertaris Han tersentak kaget.

‘KOK SITU ELPIJI!!’ ingin rasanya sekertaris Han memaki kaya gitu, namun palah daya nyawa lebih penting dari segalanya.

“Maksud Tuan?” tanya sekertaris Han dengan ekspresi kebingungan.

“Maksudku, mana ada anak berumur 2 tahun yang tinggi badannya sama dengan tinggi badan paling maksimal dari bocah yang berumur 3 tahun, dan lagi bocah itu sangat tampan” jawab Sehun sambil mengetuk stir mobil sekertaris Han untuk memberi kode agar sekertaris itu segera melajukan mobilnya sebelum orang orang benar benar murka.

“Lalu apa hubungannya dengan tampan?” tanya sekertaris Han yang masih tidak memahami kemana arah pembicaraan Tuannya satu itu.

“Kau tau, di dunia ini yang mempunyai gen setampan itu hanya diriku” jawab Sehun sambil merapikan rambutnya.

Yah sifat narsisnya kumat.

“Ahahaha Tuan benar, jadi apa rencana Tuan?” tanya sekertaris Han lagi.

“Suruh seseorang yang sangat professional untuk membuntuti Momo, setelah itu ambil sesuatu yang bisa di gunakan untuk melakukan tes DNA” ujar Sehun yang langsung di angguki patuh oleh Sekertaris Han.

“Ingat!! harus professional!! aku gak ingin kejadian kemarin terulang lagi hingga mengakibatkan Haera waspada!! yah … mungkin itu juga salah satu alasannya menyembunyikan umur Momo yang sebenarnya, dan lagi selain membututi suruh juga orang itu untuk menjaganya” lanjut Sehun panjang lebar membuat sekertaris Han sedikit merasa gak di kacangin.

Yah Sehun yang pendiam berubah menjadi Sehun yang cerewet saat membahas hal hal tentang Haera Damanjaya.

Berbeda halnya dengan Sehun yang sedang menyusun rencana untuk menguak kebohongan Haera, Haera sendiri justru masih terdiam sambil menikmati es krimnya tanpa memperdulikan Daren dan Momo yang tengah menatapnya seperti ingin mengetahui sesuatu.

Sebelum Sehun keluar dari Kantor Polisi tadi Haera tiba tiba menelpon Deon menggunakan ponsel milik Polisi itu lalu mengajak Daren dan Momo kembali ke markas sebelum Sehun benar benar keluar.

Yah Haera hanya ingin menyelesaikan hal itu dengan cepat lalu segera pulang, biarlah Deon yang menyelesaikannya, salah sendiri dia Polisi.

“Apa mommy tidak berniat untuk menjelaskan sesuatu?” tanya Momo membuat Haera sontak melihat jam tangannya.

“Wahh hari sudah malam!! waktunya Momo tidur karna besok akan sekolah!!” ujar Haera tiba tiba tanpa menjawab pertanyaan Momo lalu segera membawa putranya ke lantai atas dimana letak kamar Haera dan Momo berada.

Kini suasana markas benar benar kembali sepi, jika biasanya Ansel dan si kembar akan ribut bersama Momo maka sekarang orang orang itu lebih memilih untuk segera tidur di kamarnya.

Suasana hati sang Leader dan juga si wakil sedang tidak menguntungkan jika mereka ingin mengacau, maka dari itu lebih baik memilih untuk berpura pura tidak tahu dan segera tidur.

Daren sendiri masih terdiam, fakta bahwa Haera mengacuhkan pertanyaan Momo berarti hal tadi bukanlah sesuatu yang sembarangan, dan dia tidak akan diam saja, dia pasti mencari tahu siapa laki laki yang ternyata mengenali Haera.

Haera Damanjaya, bukan sebagai Jung Haera.

“Gak usah banyak berfikir, lagi pula itu masalah gue bukan masalah lo” ujar Haera yang tiba tiba datang sambil membawa 2 cola di tangannya, lalu memberikan salah satu cola itu kepada Daren dengan cara melemparkannya.

“Lo ada hubungan apa sama si Segun Segun itu?” tanya Daren sambil membuka kaleng cola yang berhasil dia tangkap.

“Segun?” tanya Haera memastikan membuat dahi Daren mengerut.

“Hais … gue lupa namanya, Segun? Suun? Bihun? apa Soun?” tanya Daren beruntun membuat Haera terkekeh.

“Siapa pun namanya lo gak perlu mikirin dia, lagi pula orang itu cuma salah paham doang kok” jawab Haera membuat Daren kembali memasang wajah datarnya.

Lebih baik diam dari pada mendengar lebih banyak kebohongan lagi yang keluar dari mulut Haera.

“Dah lah, lebih baik kita bahas buat pergerakan besok” ujar Haera yang tiba tiba mengeluarkan kertas dari saku nya.

“Ini denah ruangan dari Universitas yang bakalan kita mata matain, gue pikir gak bakal se gede ini jadi kamera kita bakalan lebih, eh ternyata malah kurang, besok gue minta tolong ke elo buat nganterin Momo kesekolah, lo mau kan?” tanya Haera memastikan dan langsung di balas anggukan kepala oleh Daren.

“Nanti gue susul kok kalo udah selesai bikin laporan buat Deon, setelah itu baru kita nyamperin tu Polisi buat ngambil senjata sama barang barang baru, di dalemnya juga ada mini kamera tersembunyinya buat tambahan kamera kita” lanjut Haera lalu mulai melingkari tempat tempat di denah yang akan dia target kan untuk menjadi tata letak kamera.

Seharusnya Haera meninggalkan kamar mandi untuk melindungi privasi seseorang, hanya saja kamar mandi adalah tempat yang paling sering terjadi transaksi, jadi dia tidak bisa melewatkannya begitu saja.

“Dan lagi gue bakalan nginep di Markas lama” ujar Haera sambil membenahi denah ruangan serta spidolnya kembali membuat Daren langung berdiri.

“Yah lebih lama lebih baik” sahut Daren lalu segera pergi meninggalkan Haera yang masih bingung apa maksud dari perkataan Daren.

Bagi Daren semakin lama Haera tinggal disisinya maka semakin mudah pula dia melindunginya.

***

Keesokan harinya Haera sudah siap dengan setelan kasualnya, atasan kemeja oversize putih bergaris hitam yang di masukkan sedikit ke dalam celana Jeans yang memiliki banyak kancing di bagian atasnya, kali ini Haera juga lebih memilih untuk menggunakan Eye Patch dari pada Soflens, membuat wajahnya terlihat cantik dan misterius secara bersamaan.

Dengan langkah santai Haera berjalan menuruni tangga masrkas yang suasananya cukup sepi akibat para penghuninya yang sibuk pergi kesekolah.

Yah hari ini adalah hari pertama Kenzi dan Momo bersekolah, dan tentu saja juga merupakan hari pertama Kenzo bekerja sebagai cleaning servis di sekolah.

Tidak membutuhkan waktu yang lama kini Haera sudah sampai di garasi maskas dan langsung mengeluarkan motor Sport bewarna biru untuk segera dia tumpangi dan menuju lokasi Daren saat ini.

Hanya membutuhkan waktu 15 menit dengan kecepatan ga ada akhlak yang di terapkan Haera agar segera sampai di sekolah tempat Momo belajar.

Sesampainya disana Haera sudah melihat Daren yang bersandar di pintu mobil dengan kacamata hitam yang bertengger manis di hidungnya.

“Lama gak?” tanya Haera sambil melepas helm nya.

“Kenapa gak bawa mobil aja?” bukannya menjawab Daren malah balik bertanya.

“Enakan gini, yaudah yuk gue boncengin” jawab Haera sambil melempar helm cadangannya ke arah Daren yang langsung di terima dengan baik oleh tangan Daren.

Tanpa banyak bertanya lagi segera Daren mengikuti kemauan Haera dan meninggalkan pekarangan sekolahan itu bersama seorang pria dewasa yang sedari tadi mengawasi gerak geriknya.

“Lapor Tuan, target sudah memasuki sekolah yang di maksud Tuan”
.
.
.
.
.

TBC.
Jangan lupa tinggalkan jejak vote, komen dan follownya ya guys❤❤ biar author makin semangat ngetiknya💪💪
see you💃💃💃

Young Mother X Mafia (Time Travel Jandral Jung Haera)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang