🐣21 Tes Masuk

9.7K 1.2K 43
                                    

“Iyap!!”

“Tapi apa alesannya?”

***

Kita kembali pada Haera yang kini sudah berada di ruang tunggu Kepala Sekolah bersama Daren yang tengah duduk menyandarkan kepalanya di dinding sembari memejamkan matanya.

“Ren perasaan lo tuh tukang molor deh, tapi kenapa lingkaran mata lo bisa se item ini?” tanya Haera sambil mencolok mata Daren membuat sang empu meringis kaget.

“Keturunan” jawab Daren acuh membuat Haera tertawa.

“Mana ada mata panda itu keturunan, yang ada lo tuh kurang tidur” sahut Haera membuat Daren kini berpaling menatapnya.

“Heuumm, jawab jujur lo Amnesia kan?” tanya Haera dengan tatapan menyelidik.

“Kok Amnesia? Hipotermia gobl*k!!” maki Daren membetulkan salah pengucapan dari Haera.

“Si anying kok ngegas!! lagian Hipotermia itu penurunan suhu tubuh secara drastis, jadi yang bener itu Anemia” sahut Haera tidak terima.

“Heh mana ada gak bisa tidur di sebut Anemia, bukannya Anemia itu kurang darah” sela Daren tidak terima.

Yah beginilah sifat Daren yang sesungguhnya, ngotot, perhatian meski itu hanyalah hal hal kecil, dan tentunya cepat bertindak, hanya saja dia masih kalah cepat dengan papi nya Momo.

“Ya terus apa dong?” tanya Haera sambil memegangi dagunya membuat pose berfikir yang imut.

Jung Haera seorang Dokter dari masa depan yang sangat sangat professional, ya masa penyakit gak bisa tidur aja dia gak tau?! ya jelas tau lah, hanya saja Haera menyukai saat dimana Daren tidak sedingin dan seacuh biasanya.

“Leukimia”

“ITU KANKER DARAH!!” sahut Haera dan Daren barengan membuat Momo yang sebelumnya menyahut sontak terjungkal kebelakang.

Untung ada pak Kepala Sekolah yang dengan sigap menahan Momo dari belakang, lalu tertawa terbahak bahak melihat betapa aneh tingkah keluarga di depannya.

“Hahahaha, pasangan zaman sekarang ada ada saja, ehemm bisa saya berbicara dengan ibu dan ayahnya Momo?” tanya bapak Kepala Sekolah membuat Haera langsung berdiri dari duduknya.

“Saya mommynya” sahut Haera sambil langsung berdiri dan beralih manaruh Momo di tempatnya tadi.

“Ayahnya?” tanya Kepala Sekolah membuat Haera sedikit terdiam sedangkan Momo hanya acuh sambil mulai memakai headphone dan memiringkan tabletnya.

Ngegame, atau meretas, entahlah hobi Momo sedikit unik.

“Anu … dia masih ker-”

“Saya ayahnya Momo” sahut Daren memotong pembicaraan Haera membuat Momo dan Haera reflek menoleh.

“SERIUS!!” tanya ibu dan anak itu bersamaan.

Sangat kompak.

“Momo, bukannya kamu memakai headphone?” tanya Daren sambil berjongkok menatap Momo yang tengah salah tingkah.

“Ehem … Momo tidak mendengar apapun” ujarnya sambil berdehem cool layaknya orang dewasa membuat Daren terkekeh.

Yah … kekehan yang amat sangat jarang di tujukan.

“Mari pak bu” ujar pak Kepala Sekolah sambil mempersilahkan Daren dan juga Haera yang masih syok.

Melihat Haera yang terdiam, segera Daren menggandeng tangan Haera untuk masuk kedalam ruang Kepala Sekolah dan langsung di ikuti Kepala Sekolah dari belakang.

Young Mother X Mafia (Time Travel Jandral Jung Haera)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang