14. Perubahan Yang Menakjubkan

66 16 2
                                    

Abis ngedit MINRENE jd semangat update CURIOUS

Vote dulu yuk sebelum membaca, kalo byk yg vote aku jd semangat update nya!😂

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Vote dulu yuk sebelum membaca, kalo byk yg vote aku jd semangat update nya!😂

















Pagi yang berbeda dari biasanya. Karna langit di luar masih gelap dan tak secerah kemarin.

Menuruni tangga sembari menatapi sekitar. Airin menghampiri Mbok Ijah di dapur yang sedang membuatkan sarapan.

"Mendung Ndok, jangan lupa bawa payung yo,"

Airin mengangguk. Duduk di kursi siap memakan roti. Sekali lagi Airin memerhatikan sekitar. "Dia belum pulang?" Suaranya sangat pelan sampai hampir tak terdengar.

Mbok Ijah mendongak dengan kening berkerut. Tentu mengerti siapa yang Airin maksud. "Nopo toh kok tumben nanya?"

Airin menggeleng kikuk. Mengambil roti dan selai.

"Dari kemarin malem emang belum pulang, mungkin banyak kerjaan,"

Airin hanya diam mengunyah rotinya. Menjadi berfikir karna ucapan Mbok Ijah. Memangnya apa pekerjaan Anna? Selama ini Airin tak pernah tahu. Tak ingin peduli.

"Hari ini mau bawa bekel opo? Mau Mbok yang bikin?" Tanya Mbok Ijah yang sedang mencuci tangannya sehabis memotong bawang.

Airin menghabiskan susunya lalu berdiri. Mengusap tangannya baru saja menghabiskan roti. Berjalan menghampiri Mbok Ijah.

Tersenyum saat berdiri di sebelahnya. "Aku kepikiran bikin Sosis di gulung Mie,"

"Yowes toh, sesuka hati Sam aja,"

Beberapa menit kemudian makanan yang di buat Airin matang. Cemilan yang cukup mengganjal perut. Semoga saja Malvino dan teman-teman Airin suka karna Airin baru pertama kali membuat. Menutup kotak bekalnya lalu di masukkan ke dalam tas. Airin bersiap berangkat sekolah. Menerima payung dari Mbok Ijah kemudian berjalan keluar rumah.

Memasukkan payung ke dalam tas, kepala Airin mendongak mendengar suara klakson mobil. Wajah Airin berubah datar ketika gerbang di buka oleh Pak Bondan. Melihat mobil putih yang berjalan masuk ke dalam perkarangan rumah. Airin segera berjalan sebelum pintu mobil terbuka.

Rupanya sebelum Airin keluar dari pagar pemilik mobil tersebut sudah keluar. Penampilannya sedikit berantakan. Kemeja putih yang sedikit kusut dengan jasnya tergantung di pundak. "Airin," panggil Hery tapi langkah Airin tak berhenti.

"Mau ayah anterin?" Seru Hery meninggikan suaranya. Tapi sepertinya sia-sia karna Airin sudah berjalan keluar dari pagar.

Pak Bondan menatapi anak bapak tersebut dengan bergantian. Tersenyum sopan. "Anu Pak, Sam berangkat bareng temennya,"

CURIOUSWhere stories live. Discover now