🖐☝️

883 70 4
                                    

Setelah naik tangga dilantai dua kami lalu berhenti didepan sebuah kamar.

Tok tok tok...

"Raya !ini ibu tolong buka pintunya...ada yg ingin bertemu dgnmu "

"Masuk saja bu pintunya tdk dikunci "

"Nak Bright...masuk saja "

"Iya tante "

Aku lalu membuka pintu kamar itu, kulihat Raya sedang duduk diatas kasur sambil memainkan hpnya.

"Raya "

Aku lalu masuk dan duduk disampingnya, dia lalu berhenti memainkan hpnya.

"Raya...ibumu bilang kau marah dan menangis...kenapa ?apa karena ibumu akan menikah dgn ayahku...bukankah kemarin kau bilang jika saja ada pria yg menikahi ibumu dan keluar dari tempat ini "

"Iya...tapi bukan ayahmu juga "

"Memangnya kenapa dgn ayahku ?apa karena ayahku seorg peminum dan sering main perempuan...bukankah ayahku bilang dia sudah mendapatkan pekerjaan ditempat temannya... percayalah padaku ayahku pasti akan berubah utk ibumu "

"Bukan itu "

"Lalu apa?"

Tiba-tiba saja Raya menangis dan memelukku.

"Karena aku menyukaimu...aku tak ingin jadi saudaramu "

"Apa!!"aku terkejut dgn pengakuannya, dgn halus aku lalu melepaskan pelukannya.

"Bukankah ini lebih baik kita jadi saudara "

"Tapi aku sangat menyukaimu dan aku tak ingin kau juga menjadi milik bu guru Punpun, aku lihat dia menyukaimu "

"Raya...bagaimana kau tahu bu guru Punpun suka padaku?"

"Aku perempuan aku bisa baca dari wajahnya "

"Utk saat ini aku belum memikirkan ttg itu...aku hanya ingin kuliah dan tak ingin mengecewakan bibiku yg telah membiayaiku...kau juga tak ingin mengecewakan ibumu agar tak seperti dirinya kan!"

Raya lalu mengangguk dan mengusap air matanya.

"Ayo...sekarang kita kerumahku kita belajar bersama...hei Raya boleh aku lihat kartu identitasmu ?"

"Utk apa ?"

"Sudah lihat saja "

Raya lalu mengambil dompetnya dia lalu mengeluarkan kartu identitasnya dan diserahkan padaku.

"Hmmm ternyata nanti kau jadi adikku "

"Hah !apa ?"

"Ya...aku lebih tua 3 bulan darimu jadi aku kakakmu "

"Kau..."

"Apa !"aku lalu mengusap-usap rambutnya dan tersenyum menatap wajahnya yg cemberut.

Kami berdua lalu turun setelah memberesi baju yg akan dipakai besok kuliah dan buku2nya raya.

"Bu....aku kerumah Bright dulu ya..."

"Iya "

"Hei... kenapa kau tdk memanggilku kakak "bisikku ditelinga raya saat dia berpamitan dgn ibunya.

"Apaan sih...belum resmi tau.."katanya sambil memukul bahuku .

Aku lalu tertawa melihat tingkahnya yg tersipu saat kugoda.

Kami lalu keluar dan berjalan menuju kerumahku, karena hari mulai petang banyak wanita-wanita yg mulai duduk didepan menjajakan dirinya dgn memakai pakaian seksi.

"Raya...apa kalian berpacaran ?"tanya salah seorg wanita yg sedang duduk -duduk didepan menyapa kami dan yg lainnya ikut menggoda kami.

"Raya...boleh tidak aku meminjam Bright satu malam "

"Tidak...dia milikku "jawab raya sambil menggandeng lenganku dan tersenyum dgn godaan mereka.

"Dasar pelit kau "

Setelah sampai dirumahku kami lalu naik keatas lantai dua tempat tinggalku, kami sangat terkejut siapa yg sudah ada dirumahku.

"Bu guru Punpun ?"tanyaku, kulihat dia memangku adikku dan menyuapinya dgn ice cream viennetta .

"Halo...selamat sore "

"Ayah....kenapa tak menelponku?kalau bu gurunya Cooper datang...."tanyaku pd ayahku yg duduk tak jauh dari mereka sambil menonton tv.

"Sudah...tapi dia bilang tdk perlu..."

"Iya...aku hanya ingin mengembalikan mainan yg tadi siang kubeli utknya "dia lalu menunjuk sebuah tas plastik besar yg tergeletak tak jauh dari ayahku .

"Itu tdk perlu kak...aku..."jawabku dgn gugup teringat akan ucapan Raya tadi, bahwa bu guru Punpun suka padaku.

"Tidak apa2...sekalian aku mau mengajak kalian jalan2 kemall "

"Jalan-jalan "

"Iya...kalian semua Raya juga boleh ikut..."

"Tapi kami mau belajar kak "ucap Raya mengingatkan.

"Hanya sebentar...sekarang jam 6 lewat jam 8 kita sudah pulang kok.."

"Ayo kakak baight... kita jalan2..."adikku Cooper berdiri dari pangkuan bu guru dan menarikku .

"Ayo Raya...kita jalan2 "ajakku, Raya hanya mengangguk.

Setelah mandi dan berganti baju kami lalu keluar dari rumah menuju gang tempat mobil Punpun terparkir.

Setelah sampai dimall adikku yg paling senang, dia berlari-lari dan menarik tanganku mengajak kesana sini, walaupun beberapa hari yg lalu aku pernah mengajaknya dan bermain permainan disini, itu masih belum memuaskannya utk bermain-main lagi disini .

Sambil jalan menggandeng adikku sesekali aku melirik melihat Raya dan Punpun, untunglah aku melihat mereka akur sesekali mencoba baju, make up dan tertawa bersama ketika tdk cocok .

Setelah selesai jalan2 dan makan Punpun membelikan kami banyak barang-barang, utk Raya dibelikannya baju2 makeup dan sepatu, begitu juga utkku dia membelikanku baju dan adikku banyak mainan yg dibelikannya juga baju dan makanan .

Sekitar jam 8 malam Punpun mengantarkan kami pulang hanya sampai depan gang, aku takut suasana ramai yg ada didalam gang membuatnya risih.

Ketika kami akan masuk kedalam rumah, kami mendengar suara wanita yg berbicara dgn ayahku didepan tv .

"Aku pulang ayah "

"Ibu...kenapa disini ?"tanya Raya ketika kami melihat ternyata wanita yg sedang berbicara dgn ayahku adlh ibunya Raya .

"Oh...Raya kami kan sudah berhenti bekerja jadi...."

"Aku yg menyuruhnya disini.."kata ayahku membela ibunya Raya .

"Kenapa mesti disini ayah ?"tanyaku dgn nada tinggi sambil menatap tajam ayahku.

"Jangan menatapku seperti itu Bright...kami tidak berbuat apa2... jika dia masih disana org2 itu pasti memaksanya lagi...jadi nanti dia bisa tidur bersama Raya "

"Oh begitu ya...maaf ayah !benar kalian tdk berbuat apa2 tadi ?"tanyaku dgn curiga.

"Memangnya kami berbuat apa ?"

"Tidak ada...ya sudah !ini tadi gurunya Cooper membelikan kami makanan utk ayah utk tante juga "aku lalu menyodorkan plastik berisi makanan .

"Ini yg namanya Cooper ya...aku sudah lama disini tapi baru kali ini aku melihat wajahnya dia sangat tampan seperti kakaknya..."ucap ibunya Raya sambil mendekati adikku.

Aku melihat adikku tersipu dan diam ketika ibunya Raya memangku dan membisikkan kata2 yg menyenangkannya.

COURAGE LOVEWhere stories live. Discover now