26. Tawaran Menarik

3.2K 216 39
                                    

Hallo

/

/

/

/

/

***

-Caca

Begitu memasuki McD gue langsung mencari spot favorit, bagian luar McD dan ada di pojokan. Kenapa milih di luar? Kadang Fatthan suka pengen ngerokok, katanya asem kalau abis makan engga ngerkok. Ya gue fine­ fine aja dia ngerokok, itu pilihan hidup dia, asal asap rokoknya engga kena ke muka gue aja.

Kali ini giliran Fatthan yang pesan makanan, katanya dia mau traktir. Engga usah nanya menu apa yang akan gue pesan, dia langsung tau kok menu andalan Caca kalo lagi laper. Panas dua dengan dessert Mcflurry oreo yang udah diaduk.

Setelah hampir 20 menit Fatthan ngantri dan gue sibuk repost story orang-orang yang ngucapin via instagram, akhirnya dia datang dengan satu nampan penuh berisi makanan yang siap gue lahap dengan semangat.

"Gimana tadi di ruang sidang?" tanya Fatthan membuka obrolan.

"Not bad. Ternyata engga seseram yang gue bayangkan, justru lebih terpukul pas seminar satu."

"Terpukul sampai masuk goa ya, Ca," tambah Fatthan.

Gue nyengir, "muka dosennya males banget sok serius gitu, pas udah kelar mereka langsung ngebecandain gue, katanya muka gue tegang banget."

"Engga ada dosen yang jail 'kan?" tanya Fatthan.

"Untungnya engga. Pak Nanto, dosen struktur yang waktu itu bikin gue down dia engga dateng, pergi umroh. Jadi gue bersyukur banget astaga." Gue sesekali mencocol ayam spicy ke saos, dan melahapnya dengan penuh semangat.

Ketemu nasi setelah seharian yang dimakan cuman roti aja tuh rasanya, surga banget.

"Bagus deh. Ditanya apa aja?"

"Sidang ini gue lebih ditanya ke konsep sih, struktur engga disinggung sama sekali. Utilitas ditanya, cuman dosen pembimbing satu gue 'kan dosen utilitas, jadi udah khatam banget. Orang tiap bimbingan yang ditanya utilitas terus."

Fatthan terkekeh, "lega engga, Ca?"

Gue mengangguk, "lega. Walaupun gue tau ini hanya sementara, karena ke depannya gue harus tau kemana harus melangkah setelah melepas status sebagai mahasiswa."

Malam itu sambil makan, kita berdua sibuk ngobrol tentang apapun. Gue dengan cerita sidang tadi siang dan juga sesekali nanya sama dia gimana kehidupan dunia kerja, dia yang curhat betapa bedanya dunia mahasiswa dan kerja. Gue jadi khawatir takut engga bisa bertahan di dunia kerja.

"Engga usah khawatir,Ca, mental lo akan otomatis diupgrade jadi lebih kuat di dunia kerja, dengan sendirinya. Ya mungkin awalnya sulit, tapi buat mengawali emang engga pernah mudah 'kan?"

Gue mengangguk setuju. Dulu juga awal-awal mau jadi mahasiswa gue takut banget karena rumornya kalau kuliah itu orang-orang jadi individualis, tapi nyatanya gue bisa melewati jadi mahasiswa dengan baik.

"Ca."

Gue mengangkat kepala, memberikan atensi penuh kepada Fatthan yang kali ini sudah menatap gue dengan sorot mata serius, "kenapa?"

Tiba-tiba detak jantung gue berdetak dengan tidak semestinya.

"Jawab gue dengan jujur. Selama beberapa bulan terakhir, apa yang gue lakukan ke lo, berhasilkah bikin perasaan lo balik?" tanya dia.

Grow Up: MercusuarDonde viven las historias. Descúbrelo ahora