BAB 4

1.3K 279 7
                                    

Februari 2019

Sengaja Gemma mengambil sebagian hak cuti sisa tahun kemarin selama empat hari untuk merehatkan diri dari segala kepenatan. Jangan ditanya kemana Gemma akan menghabiskan empat hari liburnya. Tidak kemana-mana. Hanya bermalas-malasan di kontrakan dua petaknya. Sengaja pula Gemma mengisi penuh kulkasnya dengan bahan makanan baik frozen maupun segar. Tidak ketinggalan minuman andalannya, teh botol yang diiklan ada ulat-ulatnya yang berlomba mencapai pucuk teh.

Mungkin terdengar membosankan. Tapi tidak bagi Gemma dan sebagian orang yang sefrekuensi. Gemma lebih memilih tidur panjang, sendirian ditemani drama korea dan musik yang bisa dia putar pada audio speaker. Tekadnya bulat. Bahkan dia berniat untuk tidak keluar rumah, mengunci pintunya agar ibu tetangga sebelahnya tidak mengganggu hari liburnya dengan curhatan masalah rumah tangganya yang sebenarnya sepele di mata Gemma. Hanya saja ceritanya membuat Gemma semakin jengah dan berpikir ulang mengenai niatan mencari jodoh.

Hanya masalah kepercayaan dan komunikasi. Ya, suami dari ibu tersebut memang suka berbohong. Jarang memberinya nafkah. Gaji bulanannya tidak semua diberikan. Hanya separuhnya saja. Ibu sering mempermasalahkan itu. Di suatu kali, ibu pernah menemukan bukti chat dengan kakak suami ibu, soal transfer uang untuk saudaranya. Sementara dari versi ibu, ibu sendiri sering menuntut uang harian meskipun gaji bulanannya sudah diberikan. Gemma meringis, apalagi yang bisa diberikan sementara gaji suami ibu tersebut adalah bulanan?

Dari hal tersebut, sering kali Gemma menjadi tempat muntahan ibu. Belum lagi anak pertamanya yang meskipun sudah berumahtangga namun masih mengandalkan si ibu. Mulai dari makan, cuci baju, menitip anak bahkan uang. Lagi, semua tertumpah ke Gemma. Karenanya, kali ini Gemma ingin menyendiri, menikmati hari liburnya dengan tenang. Melupakan sejenak kepenatan pekerjaan, masalah orang dan juga merananya kisah cinta miliknya sendiri.

Kuota paket data sudah full, sangat cukup untuk empat hari ke depan. Pagi itu Gemma iseng memulai harinya dengan menonton drama china di kanal youtube. Iklan pembuka menampilkan aplikasi dating lain yang belum pernah sama sekali Gemma sentuh. Padahal sering dilihat, namun dia enggan untuk meliriknya. Tidak tahu, kali ini Gemma tertarik untuk memperhatikan, menontonnya sampai selesai. Tidak seperti biasanya yang selalu skip iklan.

Haruskah kembali berkelana di dunia chating? Padahal sejak terakhir menemukan Rudi si anak mami -Gemma menyebutnya demikian karena pria itu kalau berbicara sedikit-sedikit 'kata mamaku' dan kesan yang didapat setelah berbicara dengan ibu Rudi kala itu- , dirinya bertekad untuk tidak lagi menyentuh dunia chating. Sudah cukup baginya untuk tahu bagaimana dunia chating, dari aplikasi satu ke aplikasi lainnya, polanya sama. Gemma sudah menarik kesimpulan bahwa penghuni dunia chating adalah fake. Mulai dari penyuka sesama jenis, suami orang, just fun, otak mesum, php dan paling apesnya adalah scammer.

Gemma menghela napas sebelum memutuskan untuk kembali fokus pada tontonannya. My Girlfriend is Alien. Dirinya berusaha keras untuk menepis keinginan untuk melirik aplikasi tersebut. Madam rose. Tidak. Tidak. Tidak. Sudah cukup bermain-main di dunia dating berbasis chating. Seperti dia sudah cukup untuk mengharap akan jodohnya yang belum juga tercium kedatangannya. Semenyerah itu Gemma sekarang. Dia mengalihkan perhatiannya untuk lebih fokus menikmati kesendiriannya sekarang. Mencari titik nyaman dari hidupnya bukan titik mengeluh. Istilah katanya Yaudahlah. Nikmatin aja dulu. Perkara jodoh, kalau udah waktunya pasti juga bakalan kayak orang-orang yang berpasang-pasangan.

"Ya Allah, nongol mulu ini iklan!" lenguh Gemma ketika di pertengahan durasi terjeda oleh iklan. Moodnya ambyar seketika.

Gemma meletakkan ponselnya dan beranjak ke dapur. Tangannya mengoprek isi kulkas, mengambil sebungkus otak-otak untuk kemudian digoreng.

Geser Kanan Jodoh (TERSEDIA CETAK DAN EBOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang