Jangan selalu menyalahkan takdir yang kita miliki, belajarlah untuk menerima semua yang sudah dirancang, ucap manusia berisik di luar sana. Mereka kira menerima sesuatu semudah membalikkan telapak tangan? Raga rapuh itu sudah mencoba untuk menerimanya dengan lapang dada, namun lagi-lagi ia kembali gagal. Eksistensinya selalu diabaikan, raga penuh luka itu tak diinginkan keberadaannya, dibuang layaknya sampah oleh orang terdekat. Bagai ditikam namun tak kunjung mati, raga rapuh itu dibunuh secara perlahan dalam sangkarnya, sangkar penuh kehangatan yang ia dambakan. Terjerumus ke dalam liang dalam nan gelap, tersesat tak kunjung menemukan jalan pulang. Raga itu ingin beristirahat sejenak dari kejamnya takdir semesta, namun mengapa ia memilih untuk beristirahat selamanya? Ia telah berjanji akan bertahan hingga kebahagiaan datang menghampirinya, namun tampaknya raganya sudah terlalu lelah untuk sekedar berdiri tegak. Biarkanlah raga penuh luka itu tertidur lelap dalam kesunyian, di sana ia akan mendapatkan ketenangan yang ia dambakan semasa hidupnya. "Terimakasih telah mengizinkan aku berjuang untuk menunggu pelangi setelah hujan yg engkau janjikan, semesta. Namun tampaknya aku tak kunjung menemukan titik terang mengenai kedatangan pelangi itu. Izinkan aku untuk berpulang ke sisi Tuhan, tempat penuh ketenangan yang aku dambakan sejak dulu." "Engkau sang pemilik senyum sehangat mentari, namun kisah hidup mu sedingin lautan pada malam hari. Terimakasih telah berjuang hingga saat ini, tampaknya raga mu sudah tak kuat menahan segalanya. Selamat tidur my prince, aku senantiasa merindukan sosok hangat mu." Start : 30 Desember 2023 End: Rank : #5 - mentalhealth #4 - mentalhealth #1 - familyproblem
18 parts