— INTERLOCKED; —
“Aku suka lautan, tapi tidak dengan ketenangannya. Laut itu tenang, namun mematikan.”
Zyan duduk di tepi ranjang tidurnya, meneliti satu-persatu buku yang ia masukkan. Benda pipih berwarna hitam yang ia letakkan di sebelahnya berbunyi dengan nyaring, tertera nama penelepon yang membuat Zyan tersenyum singkat.
"My prince, lo udah berangkat?" teriakan Rachel dari seberang sana memekakkan gendang telinga miliknya.
"Belum, kenapa princess?" Zyan menyandang ransel hitam miliknya sembari memperhatikan layar ponselnya.
"Jemput gue bisa? Gue dari rumah pakai baju sekolah, setelah itu gue numpang ganti baju di rumah lo. Boleh?"
"Oke, jam tujuh gue jemput."
"Terimakasih banyak Zyan Bagaskara. Aduh, lo tu kurang apalagi coba? Kurang jadi milik gue aja." Rachel terkekeh puas di seberang sana.
Zyan mematikan sepihak panggilan telepon itu, jantungnya berdegup dua kali lebih kencang dari biasanya, sudut bibirnya ingin membentuk senyuman namun sebisa mungkin ia tahan.
"Lo jangan gini anjir, gue suka beneran soalnya."
•••
Anda
Chel, gue udah di depanChel achel
Tunggu ntarZyan menutup ponselnya setelah mengirimkan sebuah pesan singkat pada Rachel. Kini dirinya sudah duduk di salah satu sofa empuk milik keluarga Rachel. Zyan beralih mengamati seluruh isi maupun tata letak perabotan rumah milik Rachel. Tak ada yang berubah, kondisi rumah Rachel masih sama seperti terakhir kali ia mengunjungi rumah ini.
"Lho, Zyan? Nunggu Rachel, ya?"
Pandangan Zyan beralih menatap sosok perempuan di hadapannya, Nadya sudah rapi dengan seragam sekolah. Lama ia memperhatikan sosok Nadya barulah ia melempar sebuah senyuman pada Nadya.
"Iya kak," ucapnya singkat.
"Rachel masih di atas, gue duluan ya," pamit Nadya sembari tersenyum ramah.
Zyan memandang lekat punggung kecil Nadya hingga sosok itu hilang saat Nadya memasuki mobil. Ia kembali menatap lurus ke depan hingga sosok Rachel berada di hadapannya.
"Sorry lama."
"Iya nggak papa. Bawa baju ganti?"
"Bawa, gue numpang ganti baju rumah lo ya?" Zyan hanya mengangguk sebagai jawaban.
YOU ARE READING
INTERLOCKED;
Teen FictionSayatan luka yang merubah rangkaian kata menjadi cerita indah pada tiap lembarannya, namun tersirat rasa sakit pada masing-masing kalimat yang telah ditata dengan manis. Sebuah kisah tentang mereka yang tumbuh dengan luka, dipertemukan oleh takdir s...