[54] Punch ⚠️

1.4K 102 41
                                    

Warning ⚠️

Cerita hanya fiksi tidak menyangkut orang, organisasi, institusi dll.

Mengandung kata-kata kasar dan adegan pukul memukul (tahu kan maksud ku ya gitu pokoknya)

Mohon membaca dengan bijak dan adegan tidak boleh ditiru❗❗

Mohon membaca dengan bijak dan adegan tidak boleh ditiru❗❗

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gatau aku nulis apa di part ini
😭😭😂😂

Happy Reading


______________




"Gavin!"

Teriakan memanggil si ketua membuat beberapa laki-laki yang tengah bergumul dengan asap membuang puntung rokoknya dan menginjaknya sampai hangus.

"Wow wow wow ada apa nih tiba-tiba bertamu?"

Laki-laki berwajah tegas dengan beberapa luka yang terlihat di tulang pipinya menyambut kedatangan seorang laki-laki berkemeja kerja dengan lengan yang dikikis sampai siku.

"Mana Gavin!?" tanya orang itu dengan amarah memancar di manik matanya.

"Hei Mark, long time no see."

Gavin datang dari dalam garasi dengan senyum kecil tercetak di bibirnya. Mark tahu arti senyuman itu. Senyuman yang menandakan berhasilnya seorang Gavin memberikan pelajaran pada lawannya.

"Brengsek lo!"

Mark melayangkan pukulan tepat di pipi kiri Gavin. Laki-laki itu sedikit terhuyung ke belakang namun dia kembali menyeimbangkan tubuhnya.

"Cuma ini yang lo kasih ke gue? Padahal gue udah susah payah rencanain insiden kecelakaan itu," ujar Gavin santai tanpa takut mendapatkan pukulan lagi.

Seakan terpancing dengan ucapan Gavin, Mark melangkah maju dan melayangkan pukulan demi pukulan yang hanya diterima pasrah oleh Gavin.

Anak buahnya hendak menghentikan namun tanda mundur dari telapak tangan si ketua menahan mereka. Sepuluh orang dengan penampilan acak-acakan itu hanya menyaksikan Mark yang memukul Gavin sampai laki-laki yang mereka sebut sebagai ketua itu limbung di tanah dengan Mark di atas tubuhnya.

Tepat saat Mark lengah, Gavin mendorong tubuh Mark. Gavin menarik kerah Mark sampai keduanya kembali berdiri.

Darah mengalir di ujung bibir Gavin. Luka lebam yang awalnya hanya di tulang pipi kini semakin menyebar di ujung matanya dan beberapa juga di pelipis.

Mask | Jeno ✔️Where stories live. Discover now