[4] Pernyataan Cinta Dini Hari

3.3K 446 80
                                    

LINE

Renjun
Temuin gue di taman belakang.

Zahra
Ngapain? ini udah malem

Renjun
Cepet gak ada penolakan


Terdengar decakan malas dari Zahra. Bagaimana tidak? ini sudah menunjukkan pukul 10 malam dan Renjun memintanya turun untuk menemuinya. Zahra sudah merasakan kantuk, tapi dia memaksakan untuk turun ke taman belakang.

"Mau kemana Ra?" Tanya Jisung.

"Ke taman belakang," sahut Zahra sekenanya.

"Mau ngepet lo?"

"Hooh, mau ikut gak Cung, biar gantian jaga lilin."

Jisung hanya tertawa dan Zahra segera melangkah pergi.

Zahra sudah sampai di taman belakang. Cahaya lampu taman yang redup membuat gadis itu tidak dapat menemukan keberadaan Renjun, apalagi dirinya sudah mengantuk.

"Njun lo dimana? Cepetan, gue ngantuk."

Zahra memilih duduk di bangku yang ada di dekatnya dan memandang lurus ke depan.

"Njun, cepetan elah. Ngantuk nih," ucap Zahra.

"Kirain gak turun."

"Njir kaget gue," pekik Zahra.

Renjun tiba-tiba saja duduk di samping gadis itu dan berkata dengan santai. Lelaki itu hanya terkekeh melihat Zahra yang hampir saja terjungkal karena terkejut dengan keberadaan Renjun.

"Mau ngomong apa sih? Gue ngantuk nih."

"Sorry, soal yang tadi pagi," ucapan Renjun membuat Zahra terkesiap.

"A-ah i-iya."

"Ma-maksud gue, sorry tentang masalah Jeno," sekarang giliran Renjun yang gugup.

"Kalau gitu, gue ke kamar dulu."

Tangan Zahra ditarik Renjun membuat gadis itu kembali duduk di tempat sebelumnya.

"Thanks."

Zahra menatap Renjun dengan tatapan bertanya.

"Jangan murung lagi, gue gak suka lihat matahari gue meredup," lanjut Renjun dengan senyum terukir diwajahnya.

Zahra hanya mengalihkan wajahnya agar tak bersitatap dengan Renjun.

"Gue anter ke kamar."

"Gausah, gue ke kamar sendiri aja."






• Mask •





Zahra saat ini sudah berada di dalam kamarnya dengan posisi terlentang menatap langit-langit kamarnya, dia masih memikirkan tentang ucapan Renjun tadi.

"Matahari? Panas dong gue."

Zahra yang awalnya merasa kantuk, karena ucapan Renjun tadi membuat gadis itu tidak mengantuk lagi. Zahra hanya berguling di tempat tidurnya tanpa bisa berniat tidur.

Jarum jam menunjukkan pukul 2 pagi tapi tak ada tanda-tanda gadis itu untuk tidur, hingga suara barang jatuh membuat gadis itu keluar kamar dan mencari sumber suara. Saat sampai di depan pintu dapur, ia melihat siluet lelaki di depan lemari pendingin.

"Jeno?" panggil Zahra.

"Lo kok belom tidur sih Jen?" Tanya Zahra lagi.

"Haus gue, jadi turun ambil minum," Jeno pun membuka kaleng di tangannya dan meneguknya hingga tersisa setengah.

Mask | Jeno ✔️Where stories live. Discover now