[15] Ketahuan?

2.1K 246 40
                                    

Zahra menghabiskan waktunya untuk menunggu cairan infusnya habis dengan menonton drama yang ada di YouTube. Sebenarnya sejak satu jam yang lalu, banyak orang yang berusaha menghubunginya, salah satunya Renjun. Tetapi gadis itu sama sekali tidak berniat untuk mengangkat telepon dari pacarnya itu.

"Permisi, bagaimana keadaan anda?" Dokter Eunwoo yang baru saja masuk ke kamar rawatnya membuat Zahra segera menutup aplikasi YouTube dan meletakkan ponselnya ke atas nakas.

"Sudah lumayan baik dok."

"Panggil kakak aja."

Zahra mengangguk. Setelahnya, Dokter Eunwoo mulai memasang stetoskop dan mulai memeriksa kondisi Zahra juga mengecek cairan infus yang ternyata sudah habis.

Dengan hati-hati Dokter Eunwoo melepas jarum infus dan menutup bekasnya dengan kapas dan plester. Tangannya beralih meraih salep di atas nakas dan mengoleskannya pada pipi Zahra.

"Kamu pulang dengan Zeeva saja. Sebentar lagi dia datang."

"Nggak perlu kak. Gue udah baikan kok, nanti malah ngerepotin Zeeva."

"Kondisi kamu memang sudah baik, tapi saya rasa kamu masih belum kuat untuk berdiri lama. Lebam di perut kamu masih membutuhkan istirahat. Kalau kamu memaksa, bisa jadi kamu jatuh di tengah jalan."

Zahra hanya terdiam. Ia sebenarnya tidak mau merepotkan siapapun. Dirinya sudah terbiasa tidak dipedulikan oleh orang lain, kecuali oleh ketujuh sahabatnya.

"Ya sudah, saya tinggal dulu. Sebentar lagi Zeeva datang."

"Thanks kak."

Dokter Eunwoo tersenyum lalu melangkah meninggalkan kamar rawat Zahra.



Mask•



"Rumah lo dimana?"

"Di Perum SM."

"Senja Mentari?"

Zahra mengangguk mengiyakan. Saat ini, mereka berdua berjalan keluar rumah sakit. Zeeva datang 10 menit setelah Dokter Eunwoo keluar dari kamar rawat Zahra.

"Lo tunggu disini ya, gue ambil mobil dulu."

Zeeva meninggalkan Zahra di kursi tunggu di lobi rumah sakit.

"Zahra."

Panggilan seseorang membuat Zahra mengalihkan pandangannya ke arah sumber suara. Tepat di radius 2 meter di depan, Zahra menemukan dua orang yang salah satunya adalah laki-laki yang ia kenali.

"Kenapa lo di sini?" tanya Hyunjin.

"Gue nganter temen. Dia check up di sini."

Zahra melihat seorang wanita bermasker putih di samping Hyunjin yang menatapnya sedari tadi.

"Oh ya, ini temen gue namanya Heejin. Ini Zahra pacarnya Renjun."

Heejin tersenyum setelah melepas maskernya, mengulurkan tangannya dan dibalas oleh Zahra.

"Gue duluan ya, temen gue udah dateng."

"Iya, hati hati Ra."

Zahra dengan cepat meninggalkan Hyunjin dan Heejin yang sepertinya tidak menyadari ada yang aneh pada diri Zahra. Sebenarnya Zeeva belum datang, tadi Zahra berbohong agar dua orang itu tidak curiga lebih.

Langkah Zahra terhenti di depan pintu masuk rumah sakit, gadis itu memilih menunggu di sana. Tubuh Zahra tersentak saat tangan kanannya ditarik seseorang.

Mask | Jeno ✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora