[19] Rekaman

1.5K 195 29
                                    

"Gue kangen."

Zahra bergeser menjauh dari Jeno, tetapi pria itu menariknya mendekat dengan lengannya yang ia letakkan di pinggang Zahra.

Dimana Renjun?

Pria itu sibuk bermain game dengan Jisung dan Chenle. Sedangkan Mark dan Jaemin masih memarahi Haechan.

"Lepas atau gue teriak."

Zahra sudah menatap Jeno dengan tajam. Sedangkan Jeno hanya melihat gadis disampingnya dengan ekor matanya dan senyuman yang tidak pernah lepas dari bibirnya.

"Lo mau denger musik gak? Gue ada lagu baru," ujar Jeno.

Pria itu mengeluarkan airpods dari saku celananya bersama dengan ponsel bergambar apel di belakangnya. Memasangkan airpods di telinga kiri Zahra dan di telinga kanannya.

Zahra yang sudah jengah dengan perilaku Jeno memilih untuk diam. Hingga suara dari airpods itu mulai masuk ke dalam indera pendengarannya. Tetapi bukan musik yang terdengar, melainkan.....

" ...tapi Renjun juga ganteng sih, sayang dia ngegas, tapi uangnya lebih banyak dari Chenle. Bisa aja gue bohongin mereka berdua, gue pura-pura ngambek kalau lagi pengen sesuatu, pasti nanti mereka nurutin. Seru juga sih kalau kek gitu, apalagi kalau mereka bucin bisa gue manfaatin harta mereka ... "

Itu suara Zahra, bagaimana bisa Jeno memiliki rekaman itu? Zahra yang masih terkejut dengan isi rekaman itupun menatap Jeno dengan terkejut.

"Lo potong rekamannya?" tanya Zahra dengan intonasi rendah agar teman-temannya tidak ada yang mendengar.

"Gue gak potong, itu asli," ujar Jeno dengan tenang.

"Hapus, itu bisa jadi fitnah," titah Zahra.

"Ini bukti kalau lo beneran munafik dan matre," bisik Jeno.

"Jen, gue gak main-main ... "

"Hei serius amat kalian, bahas apaan sih? Sampek pacarnya dilupain." Renjun tiba-tiba saja duduk di samping Zahra dan merangkul gadis itu membuat Zahra terkesiap.

"Gak, cuma bahas masalah kampus." Zahra melirik Jeno yang menatapnya tanpa rasa bersalah.

"Ra, mau cookies yang kemarin," pinta Renjun dengan wajah imutnya yang ia tampakkan ke Zahra.

"Jangan sok imut geli gue lihatnya," ucap Zahra dengan wajah ingin muntah.

"Masih ada kan cookiesnya, nagih banget Ra, gak boong."

"Gue ambilin dulu."

Zahra sudah berlalu pergi menuju dapur.

"Bisa jangan terlalu deket sama Zahra?" ujar Renjun pada Jeno saat merasa Zahra sudah hilang dari pandangan.

Jeno yang merasa diajak bicara menatap Renjun sebentar lalu kembali menonton televisi lagi.

"Jangan tertipu sama wajah polosnya Zahra."

"Maksud lo apa, Jen?"

Mask | Jeno ✔️Where stories live. Discover now