-❑♡ C I N T A ₊˚.༄ [Thorn]

1K 123 9
                                    

Sakura . Semi . Mendung . Hujan

▭▭▭ ◦ࣱ۪۪̥࣭࣮ࣩࣴ꜆🍂◦ࣱ۪۪̥࣭࣮ࣩࣴ꜆ ▭▭▭

Apa yang biasanya kalian fikirkan disaat meilihat jalanan penuh dengan pohon Sakura yang bunganya bermekaran??

Semi. Ya. Musim semi. Setelah mengalami musim gugur lalu musim dingin yang panjang, musim yang mengerikan itu—bagi sebagian orang—diganti dengan musim semi yang dimana bunga bunga bermekaran.

Namun, itu tidak ada berartinya bagi seorang lelaki dengan manik hijau itu.

Ia tengah berdiri didepan makam. Disamping makam itu terdapat pohon sakura yang mekar.

Dan awan yang mendung.

Mewakilkan perasaan sang lelaki saat itu.

Lelaki itu terdiam menatap bendungan tanah didepannya. Menatap dengan tatapan yang kosong.

Seperti hidupnya sekarang.

Ia tengah berfikir untuk apa ia hidup sekarang?

"(name), maafkan aku. Aku tidak tau kenapa kau memberikanku hidup, bahkan dengan rela menukarkan hal yang seharusnya kau miliki. Tapi maafkan aku, sekali lagi maafkan aku. Aku tidak tau aku harus hidup untuk siapa sekarang. Izinkan aku untuk menyusulmu...(name)"

Hujan.

Hujan turun dikala lelaki itu selesai mengucapkan kalimatnya. Tepat titik pertama air hujan jatuh menetes ketanah, air mata lelaki itu ikut menetes.

Kenangan kenangan itu datang seketika memenuhi memorinya. Memenuhi benak dan fikirannya. Memenuhi rasa sesak dihatinya.

Kenangan itu tidak bisa ia hentikan. Tidak bisa ia berhenti memikirkannya. Sama seperti hujan saat ini—

—hujan akan berhenti dengan sendirinya, begitupun kenangan.

.

Musim dingin.

"Thorn, aku ingin mengatakan sesuatu"

Pemuda itu menoleh. Menatap lawan bicaranya. Gadis dengan rambut (h/c) dengan syal putih yang menambah kemanisan sang gadis.

"Ya (name)??" balas pemuda bernama Thorn itu. Ia tersenyum lembut menatap gadis didepannya.

"Aku—aku..."

"Aku??"

"M-maafkan aku, aku hanya berfikir jika tidak sekarang aku tidak bisa mengatakannya lagi"

"Katakan saja, akan aku dengar"

"Aku... Aku mencintaimu!"

Angin berhembus. Menambah hawa dingin disekitar mereka. Namun tidak untuk tubuh Thorn karna merasakan hangat disekujur tubuhnya, sebab ucapan gadis didepannya.

"Hahaha, tidak perlu dipikirkan, ayo main!"

Gadis itu menarik lengan Thorn. Ah tidak. Ia menautkan jari jarinya pada jari jari pemuda itu.

"Ah! Thorn ada kucing!" gadis itu melepas tautan itu begitu saja, lalu berlari menuju ke tengah jalanan yang tampak sepi itu.

Thorn menyusul gadis itu.

Gadis dengan nama (fullname)

Kamu.

"(name), bawa ketepi yuk, ga baik ditengah jalan begini" ajak Thorn. Kamu mengangguk, mengangkat kucing kedinginan itu.

Namun...

Tiin tiiiiiinn

Thorn sontak menoleh mendapati sebuah truk dibawa dengan kecepatan yang bisa dibilang tinggi.

Tidak mungkin kalian sampai ketepi jalan. Thorn melindungi kamu dengan memelukmu, memunggungi truk itu.

Terpental.

Thorn dan kamu terpental, dengan badan Thorn yang mengenaskan. Segera kamu memanggil suruhanmu untuk menjemputmu.

Membawa Thorn menuju rumah sakit.

Dan Thorn mengalami kerusakan pada matanya, yang sempat tertusuk ranting. Kerusakan mata yang membutuhkan pendonor.

"Aku! Akan kudonorkan mataku!" serumu. Anak buahmu mencegah aksi nekadmu yang ingin menerkam dokter muda didepanmu.

"Tapi itu akan berdampak pada hidupmu, bisa saja kau tidak akan menikmati musim semi esok, dan lagi penyakit pada jantungnya, pendonoran matamu akan percuma"

"Jika itu bisa menyelamatkannya, donorkan juga jantungku!"

Perintah mutlak.

"Baiklah"

"Berikan semua aset perusahaan pada Thorn"

.

"Kau bodoh (name), kau bodoh karna mencintaiku. Mencintaiku yang bahkan tidak sempat membuatmu bahagia"

Dua pemuda dengan wajah yang mirip menyusul pemuda bernama Thorn itu. Khawatir pada pemuda itu.

"Kaizo, kukembalikan aset perusahaan adikmu pada kalian, aku pamit"

Fang dan Kaizo, yang merupakan saudaramu hanya menatap kepergian Thorn.

Tanpa mereka tau apa niat pemuda itu sebenarnya.

Melangkahkan kaki menuju ketengah jalan yang ramai. Menunggu sesuatu yang akan membuatnya bertemu denganmu.

Tiiin tiiiiin

"Kumohon jangan ada yang menyelamatkanku kali ini—

—(name) tunggu aku disana, aku akan menemuimu"

▭▭▭ ◦ࣱ۪۪̥࣭࣮ࣩࣴ꜆🍂◦ࣱ۪۪̥࣭࣮ࣩࣴ꜆ ▭▭▭

Dan cinta

╱̷Boboiboy Book [ oneshoot ]₊˚.༄ Where stories live. Discover now