-❑♡ P E R H A T I A N ₊˚.༄ [Thorn]

1.1K 134 4
                                    

Aku tidak tau apakah ada yang peduli dengan apapun keadaanku–

▭▭▭ ◦ࣱ۪۪̥࣭࣮ࣩࣴ꜆🍂◦ࣱ۪۪̥࣭࣮ࣩࣴ꜆ ▭▭▭

Thorn pulang dengan wajah lelahnya, tak lupa kemeja kuyupnya ikut pulang dengannya.

Diluar hujan ternyata.

"(name), aku pulang"

Kamu keluar dari kamar mandi dan bergegas mendatangi Thorn ketika melihat badannya yang basah kuyup.

"Kamu kenapa bisa basah gini? Mobil kemana?" tanyamu. Kamu menaruh sepatu Thorn di rak sepatu.

"Disita"

Kamu tertegun, lalu tersenyum lembut. Dengan segera kamu mengambil pakaian bersih dari lemari, dan mengarahkannya pada lelaki lelahmu ini.

"Mandi dulu, air hangatnya sudah aku siapkan, jangan lupa, selesai mandi kita makan malam bersama"

Thorn mengangguk kecil, lalu mengecup pelan jidatmu.

Padahal sudah satu tahun menikah, kenapa setiap Thorn melakukan Skinship padamu, kamu selalu merasa debaran keras dijantungmu.

Bukannya berkurang, makin hari malah makin kencang.

Astaga.

Kamu duduk dimeja makan, sembari menatap keluar yang memaparkan langit malam dihias hujan.

Kamu tersenyum, mengingat Thorn yang melamarmu ditengah hujan. Dan berakhir sakit bersama. Tak lupa juga diceramahi bersama oleh pacarnya Gempa.

Matamu yang awalnya menatap hujan, beralih pada kotak ditanganmu.

Kotak persegi panjang berwarna biru juga pita pink yang menghiasinya. Senyummu kian mengembang saat Thorn sudah duduk disampingmu dan mengusap pelan rambutmu.

"Mikirin apa hm??"

Kamu menggeleng kecil. Lalu menyiapkan makanan untuk suamimu.

Saat makan, keheningan melanda. Kamu tau, Thorn lelah, jadi memutuskan untuk mengatakan semuanya setelah Thorn sedikit bertenaga lagi.

"(name), kenapa kamu tidak mengeluh tentang gajiku?"

Pertanyaan Thorn membuat gerakan tanganmu terhenti. Kamu alihkan perhatianmu penuh pada pemuda tampan disebelahmu.

Kamu tersenyum lembut, lalu membelai pipinya lembut.

"Sama kaya alasan kamu, tidak pernah sama sekali mengeluh soal penampilanku, itu hal yang membuatmu sensitif, dan aku tidak suka jika itu menjadi beban pikiranmu, jika kamu mengizinkanku bekerja, aku pasti akan ma–"

"Tidak! (name) tidak boleh bekerja! Kan tulang punggung itu aku!"

Kamu terkekeh kecil melihat kelakuan imut si pemuda maniak tumbuhan ini.

"Alasan lain, aku bukannya tidak butuh uang, tapi aku percaya, orang yang mencintaiku pasti tidak akan pernah menelantarkanku, dan aku percaya jika itu adalah kamu"

Thorn memegang tanganmu yang membelai pipinya. Ia tersenyum hingga tampak gigi manisnya dan matanya yang tertutup.

Disentuhnya jidatmu dengan jidatnya. Hingga kamu bisa merasakan deru nafas suami.

"Aku bahagia, bisa mendapatkan bidadari perhatian berhati manis sepertimu, dan (name), aku mencintaimu"

Senyuman merekah diwajahmu, tak lupa rona merah yang menjalar. Perlahan, kamu merasakan sesuatu yang hangat menempel dibibirmu.

Ditengah hujan, tepat satu tahun pernikahan kalian. Bibir kalian bertaut hangat.

Setelah merasakan jika kamu kehabisan nafas, Thorn melepas tautannya.

"Happy Aniv pernikahan pertama kita, sayang"

"Juga, Thorn"

Tanganmu meraih sesuatu dari saku cardigan abu abumu. Lalu mengeluarkan kotak biru tadi dan menyerahkannya kehadapan Thorn.

"Hadiahku untukmu, terimakasih sudah menerimaku apa adanya, dan aku juga mencintaimu"

Thorn tersenyum manis, dibukanya kotak itu dan melotot tak percaya.

"K-kamu..."

"Iya..."

"Jadi kita akan kedatangan malaikat kecil?!"

"Iya Thorn"

"Dan dia ada diperutmu?!"

"Iya dong, lalu dimana lagi?"

"Berapa umurnya?"

"Baru satu minggu"

Grep

Thorn memelukmu dengan erat. Mulutnya mengucapkan berjuta terimakasih, matanya meneteskan air.

"Terimakasih (name)! Sungguh ini hadiah yang paling kusukai!"

"Benarkah??" tanyamu sembari membalas pelukan Thorn.

"Bener! Seumur hidupku, ini adalah hadiah anniv yang paling kusukai!"

▭▭▭ ◦ࣱ۪۪̥࣭࣮ࣩࣴ꜆🍂◦ࣱ۪۪̥࣭࣮ࣩࣴ꜆ ▭▭▭

–Selain kamu

╱̷Boboiboy Book [ oneshoot ]₊˚.༄ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang