-❑♡ L I P S ₊˚.༄ [Halilintar]

1.5K 170 13
                                    

; sedikit menjahilinya itu–

▭▭▭ ◦ࣱ۪۪̥࣭࣮ࣩࣴ꜆🍂◦ࣱ۪۪̥࣭࣮ࣩࣴ꜆ ▭▭▭

Halilintar POV

Kalian tau makna senyum dari seorang (name)?

Yeah, terlalu banyak makna. Senyum menyapa, senyum senang, senyum merayu, senyum sedih bahkan senyum tanpa beban.

Saat ini aku sedang memainkan gawaiku diruangan Osis. Menunggu gadis dengan (h/c) dan yang duduk dipangkuanku itu menyelesaikan tugasnya sebagai sekretaris.

Yeah, aku sebagai ketua hanya menyimaknya saja. Lucu menurutku melihatnya mengomel panjang karna kesal padaku.

"Lagian ya Hali ya! Aku ini bukan ketua tau, kok tugas kamu seenak kamu saja kamu kasih ke aku!"

Dan omelan omelan lainnya. Aku tertawa dan mencubit pelan pipinya.

Pipi bakpao yang dulu tak sengaja kugigit karna terlalu imut.

"Belakangan Tsunderemu hilang, pergi kemana?"

Aku melepas cubitannya. Ayolah, dulu ia mengeluh padaku tentang kenapa dia menyukai orang dengan sifat kutub utara sepertiku.

"Hilang gimana?"

"Ya kamu kan jarang ketawa, belakangan kamu malah keseringan ketawa. Malah ngetawain aku lagi"

Nah loh, bibir mengerucut tanda merajuk itu benar benar imut. Aku memilih tersenyum saja menanggapinya.

"Gapapa lah, aku gini gini juga ke kamu aja kok" ujarku. Lalu kembali memainkan gawai sambil memainkan rambutnya dari belakang.

Beberapa saat setelahnya ia menghempaskan badannya pada badanku yang berada dibelakangnya.

"Kaget aku tau! Udah selesai?"

"Udah dong!"

"Mana sini liat"

Cewek manis itu berdiri dari pangkuanku dan dengan raut wajah senang memperlihatkan hasil kerjanya didepan wajahku.

Aku tertawa, dan mengambil alih kertas itu, mengamati tulisan cantiknya yang tertulis dikertas putih itu.

Melihatnya yang ingin mengambil kertas itu lagi, akupun menarik tinggi tinggi kertas hasil kerja kerasnya barusan. Dan melihatnya susah payah merebutnya dariku dengan berjinjit membuatku tersenyum.

Meski kurasa masih terlihat dingin dimata orang.

"Ih haliiiii, balikiin itu mau aku laporin ke guruu" tangan mungilnya berusaha merebut kertas itu.

Menjahilinya memang sesuatu yang menyenangkan.

Mataku yang awalnya menatap matanya beralih pada organ tak bertulang dibawah hidungnya.

Bibirnya.

Cup~

Pergerakan (name) terhenti. Karna tindakanku? Kurasa iya, karna aku menciumnya.

Cukup lama hingga aku melepas tautannya. Tersenyum puas melihat gadis yang berstatus sebagai pacarku itu memerah tomat.

Walaupun kurasa aku juga merasakan hal yang sama.

"Wajahmu memerah, lucu"

"Wah waaah, apa yang kau lakukan kak?"

Aku dan (name) menoleh pada pintu.

Celaka.

Ya, celaka. Taufa dengan santainya memperlihatkan hasil jepretannya yang objeknya berupa aku dan (name) yang tadi sedang berciuman.

"Akan kulaporkan pada Gem gem~ oh iya! Maaf mengganggu!"

Sialan.

Siap siap saja pulang nanti akan kucincang dia.

Tapi tidak apa, setidaknya bibirnya itu terasa manis, semoga saja jika aku memintanya lagi dia mau.

Tapi aku tidak memaksa kok.

Menjahilinya memang seru.

▭▭▭ ◦ࣱ۪۪̥࣭࣮ࣩࣴ꜆🍂◦ࣱ۪۪̥࣭࣮ࣩࣴ꜆ ▭▭▭

–menyenangkan asal kalian tau.

╱̷Boboiboy Book [ oneshoot ]₊˚.༄ Where stories live. Discover now