╱̷Boboiboy Book [ oneshoot ]₊˚.༄

-❑♡ G O O D G I R L ₊˚.༄ [Blaze]

Aku akan berusaha

▭▭▭ ◦ࣱ۪۪̥࣭࣮ࣩࣴ꜆🍂◦ࣱ۪۪̥࣭࣮ࣩࣴ꜆ ▭▭▭

"Menyusahkan"

"Penghalang!"

"Penghancur!"

"Perusak!"

"Merepotkan!"

Kamu tertunduk mendengar umpatan umpatan teman temanmu.

Pertanyaannya, kenapa mereka mengumpatimu??

Tak lain tak bukan hanya karena cemburu dan iri padamu, yang selalu mendapatkan perhatian dari guru gurumu.

Selama berjalan menuju kelas kamu hanya menelan semua sarapan pagimu.

Ya sudah biasa bagimu memakan sarapan berupa umpatan sehingga kau hanya bisa bersabar dan berharap ada seorang pangeran yang akan menyelamatkanmu.

"Waah siapa itu?" kepalamu ikut tertoleh kebelakang. Terdapat sekelompok laki laki tampan dengan senyum menawan mereka.

"Orang yang menyusahkan sebaiknya jangan berharap pada lelaki sempurna seperti mereka"

Kamu berbalik, didepanmu sudah ada wakil ketua osis, ia gadis dengan hijab pink, disebelahnya berdiri sekretaris osis, memakai kacamata dengan hoodie kuning.

"Aku tidak berharap, aku hanya penasaran"

Seolah tidak terima tangannya menjambak rambutmu kasar, "Kau merebut semuanya dariku, jangan harap kau tenang berada disini"

Setelah mengatakan hal itu ia meninggalkanmu dan berjalan menuju kumpulan lelaki itu. Memang tugasnya sih sebagai wakil ketua osis.

.

Sepintar pintarnya kamu, kamu juga pasti punya kelemahan, kelemahanmu adalah dibidang olahraga. Sehingga nilai olahragamu selalu merah.

Namun keaktifanmu membantu guru selalu menaikkan nilaimu, dan lagi, pembulian semakin terjadi padamu.

"S-sensei, saya harap nilai olahraga saya besok tidak anda naikkan karna saya sering membantu, saya ingin berusaha" ujarmu didepan guru olahragamu.

"Ha'i, aku tau apa yang kamu rasakan, jadi sebagai bantuan dari sensei—Blaze!! Kesini"

Lelaki bertopi merah menghadap depan itu menoleh dan menghampiri kalian.

"Kau tolong bantu (name) ya, pelajaran olahraganya rendah" Blaze hanya mengangguk dan tersenyum. Dan langsung menarik tanganmu.

"Ayo latihan"

.

"Penilaiannya tentang apa?" tanya Blaze sambil memilah milah alat olahraga digudang sekolah.

"Basket" jawabmu singkat. Jarang sekali kamu berinteraksi dengan orang lain.

"Baiklah, kita mulai" Blaze berucap sambil berbalik dan memegang bola basket ditangan kanannya.

Lalu menarikmu menuju lapangan sekolah.

"Cobalah mendrible bolanya" suruh Blaze. Kamu menurut, dan yaa, percobaan pertama gagal.

"Cobalah hingga bisa oke" kamu mengangguk kecil dan mencoba lagi.

Melihatmu yang kesulitan akhirnya Blaze turun tangan, diraihnya tanganmu dari balakang dan menuntun tanganmu melakukan drible basket.

"Ini baru sempurna" ujar Blaze.

Baiklah jantungmu tidak bisa berdetak normal, gadis manapun pasti akan merasakan hal yang sama

Kaget juga gugup.

"Cobalah" Blaze melepaskan tangannya dari tanganmu dan kamu mulai mendribble bola lagi.

Bisa.

"Sekarang masukkan bola kedalam ringnya" suruh Blaze lagi. Lagi lagi kamu tidak bisa meski mencoba berkali kali.

Tebak apa yang dilakukan blaze?

Yaa, menuntunmu lagi. Kali ini dengan genggaman eratnya, mencoba memasukkan bola itu dengan menggenggam tanganmu.

"Tanganmu pas untuk digandeng"

.

Ini hari penilaian olahragamu, giliranmu adalah bagian terakhir. Sambil menunggu kamu memenungkan orang yang sudah ada dihatimu beberapa saat lalu

Dimana dia?

Dia sedang berbicara dengan gadis hijab pink itu. Hatimu sakit? Tanyakan pada dirimu sendiri.

Oke, giliranmu untuk bermain. Kali ini berkelompok, seperti biasa, orang yang sekelompok denganmu selalu saja mengeluh.

Tapi—

Permainan berakhir, tim mu mencetak banyak rekor berkat dirimu.

Semua kaget? Iya! Hingga dua orang dari mereka yang ada digedung olahraga mendekat.

Ah, tidak—, yang satunya tidak jadi datang karna didahului oleh lelaki bertopi hitam merah itu.

Blaze.

Orang yg mengisi hatimu selama ini. Dia mendekat padamu.

Ia menepuk dan mengusap pelan pucuk kepalamu, lalu memelukmu dengan erat.

Dan membisikkan dua kata yang akan kau ingat

"Good girl"

▭▭▭ ◦ࣱ۪۪̥࣭࣮ࣩࣴ꜆🍂◦ࣱ۪۪̥࣭࣮ࣩࣴ꜆ ▭▭▭

Agar aku bisa mencapai dirimu.