The Meeting at Poirot

1K 57 5
                                    

Untuk mengetahui apa yang dilakukan oleh Felix, kita kembali ke beberapa jam yang lalu. Felix yang masih menyamar sebagai Shinichi sedang bosan di kelas, dan dia melihat lihat sesuatu di smartphonenya. Dia langsung terkejut ketika dia melihat sebuah berita, dan dia langsung mencari alasan untuk pergi dari kelas, tapi Ran melihat dia.
Ran:"Shinichi, ada apa?"
Shinichi:"ah Ran, tolong bilangkan ke sensei kalau aku harus membantu memecahkan sebuah kasus di Amerika"
Ran:"Amerika? Apakah kamu akan pergi cukup lama?"
Shinichi:"sepertinya, maaf ya"
Ran lalu tersenyum kepadanya.
Ran:"tidak apa apa, pergilah"
Shinichi:"terima kasih"
Dia langsung berlari keluar kelas.
Shinichi:'aku minta maaf aku harus membohongimu seperti ini'
Felix langsung melepas penyamarannya, dan seragamnya, kemudian dia menelepon Kaito.
Felix:"Kaito, aku butuh bantuanmu"

Di SMA lain, Kaito yang sedang mengobrol dengan Aoko dan teman temannya, mendapat panggilan telepon dari Felix.
Kaito:"yo, ada apa?"
Felix:"Kaito, aku butuh bantuanmu"
Felix:"temui aku di kafe Poirot 5 menit dari sekarang"
Kaito langsung memasang wajah serius.
Kaito:"baiklah"
Kaito kemudian berjalan kearah Akako dan berbisik.
Kaito:"tolong urus sisanya"
Akako:"tenang saja"
Kaito kemudian langsung pergi ke kafe Poirot. Felix yang sudah pergi dari tadi, sampai di Poirot terlebih dahulu.

Dia melihat Amuro sedang mencuci gelas.
Amuro:"selamat datang, ah kamu"
Felix:"yo Tooru-san, aku mampir untuk kopi"
Amuro langsung paham dengan yang dia maksud, dan langsung membuatkan kopi. Tidak lama kemudian Kaito sampai di kafe itu, dan langsung duduk di kursi di depan Felix.
Kaito:"ada apa? Tidak biasanya kamu meminta bantuanku"
Felix:"tunggu sebentar"
Amuro kemudian mendatangi mereka sambil membawakan mereka kopi.
Amuro:"silahkan dinikmati kopinya"
Dia kemudian ke arah Kaito.
Amuro:"dan siapakah kamu?"
Felix:"dia adalah orang yang menyamar menjadi Sherry yang hampir kamu ledakan saat di bell tree express"

Amuro:"hoo, aku minta maaf tentang itu"
Kaito:"tidak, tidak apa apa"
Felix lalu memperlihatkan sebuah berita di smartphonenya tadi kepada Kaito dan Amuro. Berita itu berisikan tentang kematian salah satu anggota dewan pemerintah, dan di berita itu di sebutkan kalau yang membunuh orang itu adalah Falcø.
Felix:"aku sudah menghapus beritanya dari seluruh internet, tapi aku harus mengurus pelakunya sendiri karena dia berani menggunakan namaku"
Felix:"jadi Kaito, aku ingin kamu menyamar menjadi diriku untuk beberapa saat"
Amuro:"jangan pergi, itu mungkin adalah jebakan"
Amuro:"kamu tau sendiri kan kalau orang orang dari organisasi sedang mencarimu"
Kaito:"dia benar, tidak ada jaminan kalau kamu akan lolos untuk yang kedua kalinya"

Felix:"aku tau itu, tapi aku tetap harus mengurus yang satu ini"
Kaito:"huft, sepertinya tidak ada gunanya melarangmu, jadi baiklah aku akan menyamar menjadi dirimu"
Kaito:"tapi berjanjilah kamu pasti akan kembali dengan selamat, atau Sera akan membunuhku jika dia tau"
Felix:"terima kasih"
Felix kemudian berdiri dan meletakan sebuah kertas yang sepertinya adalah sebuah surat di atas meja, kemudian dia langsung pergi dari sana.
Amuro:"hei tunggu, apa kamu yakin dengan ini?"
Kaito:"tenang saja, percayalah kepada dia"
Kaito mengambil surat itu, lalu dia juga berjalan pergi dari Poirot.
Kaito:'semoga beruntung kawan'
Amuro:"dan, mereka berdua pergi tanpa membayar, huft"

Di sebuah kamar hotel di kota Beika, Sera Masumi sedang mengobrol dengan ibunya, yaitu Sera Mary sambil menonton tv.
Mary:"jadi, apakah kamu sudah memberitaunya kalau aku ingin bertemu dengannya?"
Masumi:"sudah, dia bilang kalau dia mau bertemu dengan mama, tapi tidak sekarang karena dia sedang sibuk"
Mary kemudian tersenyum.
Mary:"owh, baguslah kalau begitu"
Masumi:"tapi, bisakah mama memberitauku kenapa mama sangat ingin bertemu dengan dia?"
Mary:"owh, aku hanya ingin membahas tentang masa depan kalian saja, aku bisa merasa tenang jika mempercayakan kamu kepada dia"
Wajah Masumi secara perlahan lahan mulai memerah.
Masumi:"mama! Aku masih muda, kenapa mama tidak mencarikan pasangan untuk Shu-nii, dan Kichi-nii terlebih dahulu?"

Mary:"ara, tapi mereka berdua sudah memiliki pasangan masing masing, dan hubungan mereka dengan pasangan mereka itu cukup baik"
Masumi:"hubunganku dengan dia juga masih baik baik saja, jadi mama tidak perlu membantuku lagi"
Mary:"ara, jadi kalian memang memiliki hubungan yang spesial ya"
Masumi:"mama!"
Wajah Masumi kembali memerah, dan dia langsung pergi untuk membuat teh.
Mary:"ngambek tuh anak"
Ketika Masumi sedang membuat teh di dapur, berita di tv menyiarkan tentang ditemukannya sebuah mayat yang di duga adalah mayat Falcø. Tapi awalnya Mary tidak percaya pada berita tersebut.

Mary:"lagi lagi peniru, pasti susah menjadi terkenal seperti dia"
Namun dia kemudian terkejut karena mendengar sesuatu yang pecah di belakangnya. Saat dia berbalik, dia melihat Masumi yang sangat ketakutan dan ada dua buah gelas yang pecah di lantai.
Mary:"Masumi ada apa?"
Tapi Masumi tidak menjawab dan langsung pergi ke rumah Hakase.
Mary:"jangan bilang kalau dia mengira berita ini asli"
Di tempat lain tepatnya di lantai dua kediaman keluarga Kudo, Akai Shuichi yang menyamar sebagai Okiya Subaru sedang santai mendengarkan percakapan Conan dan yang lainnya melalui alat penyadap seperti biasanya sambil meminum satu gelas Bourbon.

Dia kemudian melihat Masumi yang bergegas untuk masuk ke rumah Hakase dengan wajah ketakutan dari jendela.
Subaru:"Masumi? Memangnya ada apa?"
Tidak lama kemudian, dia melihat Felix dengan tubuh penuh luka sedang berusaha dengan sangat keras untuk berjalan kearah rumah Hakase. Dia juga melihat kalau Felix sudah tidak kuat, dan pingsan di jalan. Dia langsung berlari keluar ketempat Felix. Dia lalu membantu Felix untuk pergi ke rumah Hakase.
Subaru:"aku tidak tau apa yang terjadi, tapi bertahanlah kawan, kita hampir sampai"
Subaru:"bertahanlah sedikit lebih lama lagi"
Felix sempat sadar saat Subaru membantunya, dan berterima kasih.
Felix:"terima kasih Shu-nii"
Namun kemudian dia kembali pingsan.

Kaito:"seperti itulah ceritanya"
Kaito baru saja selesai menceritakan tentang pertemuan mereka di Poirot.
Mereka semua masih berada di rumah Hakase, dan Felix masih saja belum sadarkan diri.
Haibara:"jadi begitu ceritanya"
Masumi duduk di sebelah tempat Felix di baringkan sambil menggenggam tangan Felix dan menangis.
Masumi:"dasar bodoh, kenapa kamu tidak memberitauku tentang hal sepenting ini"
Conan:"wah, tidak kusangka Sera akan menangis seperti itu"
Haibara:"itu wajar, dia melihat seseorang yang disayanginya dalam kondisi seperti itu, jika kamu dalam kondisi seperti itu aku pasti juga akan menangis"
Conan tidak terlalu mendengarkan apa yang dikatakan Haibara jadi dia bertanya.

Conan:"apa yang kamu katakan tadi Haibara?"
Haibara:"tidak ada apa apa"
Saat Masumi sedang menggenggam tangan Felix tiba tiba dia merasakan kalau tangan Felix menjadi sangat panas, dan Felix berteriak kesakitan.
Masumi:"Shiho-nee tangan Felix tiba tiba panas, dan dia tiba tiba berteriak"
Haibara:"tenang saja, itu adalah efek samping dari penawar sementara, dia akan segera kembali mengecil"
Haibara:"dia akan baik baik saja"
Dan benar kata Haibara, tubuh Felix tidak lama kemudian kembali mengecil. Ketika Subaru melihat Masumi sangat peduli kepada Felix, dia langsung tersenyum, dan menelepon ibunya untuk menjelaskan tentang Masumi.
Subaru:"maaf Hakase, tapi apakah anda bisa memperbolehkan Masumi untuk tinggal disini selama semalam agar dia bisa merawat Felix?"
Agasa:"tentu, lagipula aku tidak tega untuk memisahkan mereka"


FYI
Untuk kalian yang tidak tau, kalimat yang dikatakan oleh Felix kepada Amuro ketika masuk ke Poirot "aku mampir untuk kopi" atau dalam bahasa Inggris "i came for coffe" adalah sebuah kode yang dapat diartikan dengan "aku butuh bantuan" atau "aku ingin membahas sesuatu yang serius"

Detective Conan : The Fifth Party Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu