Cafe Poirot Love Story

1.2K 59 9
                                    

Karena para pemeran utama sudah sering muncul, kali ini giliran para pemeran pembantu yang bersinar.
Amuro Tooru atau yang memiliki nama asli Furuya Rei saat ini sedang berada di rumah Hakase untuk membahas sesuatu dengan Shinichi, dan Shiho.
Amuro:"pihak organisasi sudah mulai bergerak dan menyelidiki kalian, jadi mulai saat ini berhati hatilah"
Amuro:"aku juga dengar dari Vermouth kalau bos juga akan makin aktif akhir akhir ini"
Shinichi:"ah, kami sudah mendengar itu dari Felix, kamu tenang saja, semuanya masih berjalan sesuai rencana"
Amuro:"dari mana dia tau semua itu?"
Shiho:"dia bilang kalau dia bertukar informasi dengan Vermouth"

Amuro:"jika kalian mendapat info langsung dari Vermouth, lalu tugasku di sini apaan?"
Shinichi:"entah"
Tidak lama kemudian ponsel milik Amuro berdering, lalu dia melihatnya.
Amuro:"ah ini dari Azusa-san, maaf aku akan mengangkatnya sebentar"
Shiho:"silahkan"
Amuro lalu mengangkat panggilan tersebut.
Amuro:"halo"
Azusa:"Amuro-san gawat, segeralah kembali ke Poirot"
Setelah itu panggilan tersebut langsung terputus. Wajah Amuro langsung menjadi serius setelah mendengar itu, Shinichi dan Shiho yang melihat ekspresi Amuro tiba tiba berubah langsung menjadi khawatir.
Shinichi:"ada apa?"
Amuro:"sepertinya terjadi sesuatu di Poirot"
Shinichi:"jangan bilang kalau mereka menargetkan Ran dan paman Kogoro"
Mereka kemudian panik dan langsung bergegas pergi ke kafe tersebut.

Saat mereka sampai di depan kafe, mereka melihat kalau di kafe tersebut ada banyak sekali orang yang berkumpul, mereka lalu dengan bersusah payah mencoba untuk masuk dan melihat apa yang terjadi. Saat mereka masuk, mereka melihat Azusa dan Felix sedang kesusahan menangani para pembeli. Azusa lalu melihat ke arah Amuro.
Azusa:"akhirnya kamu kembali juga"
Amuro:"apa yang terjadi di sini?"
Azusa:"aku tidak tau, sepertinya sandwich buatanmu tiba tiba menjadi sangat terkenal, dan banyak sekali pelanggan yang datang sejak tadi pagi"
Azusa:"aku kewalahan menangani mereka semua, jadi temanmu ini langsung membantuku, tapi kami berdua tetap kewalahan"

Azusa:"aku tidak sengaja menjatuhkan ponselku ke air saat meneleponmu tadi"
Shinichi, Shiho dan Amuro terdiam dengan ekspresi melongo.
Amuro:"syukurlah, paling tidak, tidak terjadi sesuatu yang berbahaya"
Amuro lalu langsung mengerjakan tugasnya, Shinichi dan Shiho memutuskan untuk membantu mereka.
Shinichi:"Felix, apa yang kamu lakukan di sini?"
Felix:"aku tadi sedang menikmati teh, saat tiba tiba ini terjadi, dan akhirnya aku jadi membantu di sini"
Shinchi:"owh,um kita kesampingkan dulu masalah itu, yang lebih penting lagi, kenapa kamu selalu muncul di setiap chapter sih, aku jadi merasa kalau pemeran utama di cerita ini adalah kamu bukan aku"

Felix:"aku enggak muncul di setiap chapter kok, lagi pula kalian berdua muncul lebih sering dari pada aku"
Felix:"dan juga di chapter kali ini kita bertiga hanya menjadi peran pembantu saja"
Shiho:"kalian berdua berhenti ngobrol enggak penting, dan fokus kerja"
Shinichi:"baik"
Amuro sedikit tekikih pelan saat mendengar percakapan ketiga remaja itu. Mereka semua bekerja sama untuk melayani para pelanggan yang datang ke kafe tersebut. Lalu, saat Azusa sedang membawakan pesanan dari salah satu pelanggan, ada seorang pelanggan pria yang mencoba untuk mencari kesempatan, dan mencoba untuk menyentuh pantat Azusa.

Untunglah Amuro menyadari itu dan langsung menahan tangan pria tersebut.
Amuro:"maaf ini bukan tempat yang seperti itu, jadi jaga tangan anda"
Pria itu langsung melepaskan tangannya secara paksa, lalu dia langsung pergi dari kafe tersebut dengan wajah kesal bercampur malu.
Azusa:"ah, Amuro-san terima kasih"
Amuro lalu tersenyum kearah Azusa.
Amuro:"tidak perlu dipikirkan, menjaga seorang wanita adalah tugas bagi seorang pria"
Wajah Azusa sempat memerah setelah mendengar itu, tapi kemudian mereka lebih mementingkan pekerjaan mereka. Di sisi lain Shinichi dan Felix, bahkan beberapa pelanggan yang melihat itu langsung menggoda mereka, sedangkan Shiho hanya tersenyum saja melihat mereka.
Shinichi:"uhuy uhuy masa muda nih"
Felix:"uh yang mesra mesraan bikin makin panas nih"

Amuro:"aku sudah cukup tua jika di bandingkan dengan kalian"
Mereka kemudian tertawa dan kembali melanjutkan pekerjaan mereka. Saat semua pelanggan sudah pergi, mereka akhirnya bisa beristirahat dengan tenang.
Shinichi:"ah capeknya"
Shinichi duduk di kursi sambil mengipasi dirinya dengan sesuatu.
Shiho:"iya nih"
Shiho juga duduk sangat dekat dengan Shinichi supaya dia bisa ikut terkena kipasan tersebut.
Felix sedang menikmati beberapa gelas es teh tidak jauh dari mereka, sambil beberapa kali memotret mereka berdua secara diam diam.
Amuro:"terima kasih karena kalian sudah mau membantu kami"
Shinichi:"tidak perlu dipikirkan"
Shiho:"iya tidak perlu di pikirkan"

Shiho:"Shinichi, ngipasnya agak kerasan dikit dong"
Shinichi:"ngipas sendiri sana"
Shiho:"tanganku capek"
Shinichi:"sama"
Felix dan Amuro tertawa melihat tingkah mereka berdua. Tidak lama kemudian Azusa datang ke arah mereka sambil membawa tiga buah amplop berisi uang hasil penjualan hari ini dengan tergesa gesa.
Azusa:"aku baru saja bicara dengan manager, dan dia bilang dia ingin memberi kalian upah sebagai tanda terima kasih karena kalian sudah membantu hari ini"
Shinichi:"terima kasih, tapi tidak perlu, kami ikhlas kok membantu kalian"
Azusa:"tapi, harus aku apakan uang ini?"
Shiho:"owh, anggap saja itu sebagai bayaran untuk es teh yang sudah di habiskan oleh Felix"

Mereka semua melihat kearah Felix yang sudah menghabiskan kurang lebih 10 gelas es teh, dan masih saja minum.
Felix:"hei, aku sudah membayar untuk es teh ini"
Azusa:"kalau begitu uang ini untuk kamu saja"
Felix:"ah, tidak perlu, aku juga melakukan ini dengan ikhlas kok"
Azusa:"ayolah ambil saja"
Azusa lalu secara tergesa gesa pergi ke arah Felix untuk memberikan amplop tersebut, dan hal itu membuat dia tidak sengaja tersandung oleh salah satu kaki kursi dan hampir saja jatuh.
All:"ah awas"
Untung saja Amuro dengan cepat berhasil menangkap dia sebelum dia jatuh.

Mereka berdua lalu saling menatap mata satu sama lain seperti di film film. Wajah mereka berdua juga lama lama mulai berubah menjadi merah.
Azusa:"uh anu, terima kasih"
Amuro:"um iya, sama sama"
Shiho lalu duduk menempel ke tubuh Shinichi sambil meletakan kepalanya di bahu kiri Shinichi, dan tangan kiri Shinichi merangkul badan Shiho saat mereka melihat momen romantis itu.
Shinichi & Shiho:"awh :3"
Sedangkan Felix yang berada tidak jauh dari mereka terus saja memotret dua buah pasangan yang ada di depannya sambil masih meminum es teh kesukaannya.
Felix:"wah aku merasa seperti menjadi nyamuk"

Felix:"tapi selama ada es teh ini aku rasa tidak masalah"
Shiho mendengar apa yang di katakan Felix tadi, dan langsung melirik ke arahnya.
Shiho:"wah, aku bilangin ke Masumi loh ntar kalau kamu selingkuh sama es teh"
Felix:"eh jangan dong"
Mereka semua kemudian tertawa, dan menikmati momen tersebut. Namun tanpa mereka ketahui Ran terlihat sedang sangat kesal karena dia melihat kearah Shinichi dan Shiho yang sedang saling menempel satu sama lain dari jendela dari luar kafe.
Ran:"hanya rekan kerja dia bilang? Rekan kerja tidak mungkin akan duduk sedekat itu"

Author Note :
Sekian dulu chapter kali ini, aku gatau kalau di antara kalian ada yang ngeship Amuro ama Azusa atau enggak, tapi menurutku mereka berdua itu lumayan cocok, jadi biarlah.

Coba kalian komen pasangan favorit kalian di cerita ini. Kalo pasangan favoritku itu sudah pasti Felix dan es teh kesayangannya🤣

Next Chapter : masih tentang karakter pendukung yaitu Agasa x Fusae

See you!!

Detective Conan : The Fifth Party Where stories live. Discover now