Dead End Murder Case

1.4K 89 4
                                    

Setelah Felix dan Subaru pergi, Conan langsung menghubungi teman sesama detectif yang dia percaya, yaitu Hatori Heiji.
Heiji:"Yo Kudo, ada apa meneleponku malam malam seperti ini?"
Conan:"apa kamu masih ingat pembicaraan kita tadi pagi tentang orang yang menyerang organisasi?"
Heiji:"iya, apa kamu sudah tau siapa orang itu?"
Conan:"bukan hanya tau, tapi kami juga bertemu dengan dia"
Heiji:"lalu apa yang terjadi?"
Conan:"dia bilang dia akan membantu kita, dan dia juga memberi kami beberapa informasi yang sangat penting"
Conan:"aku sudah mengirimkannya ke emailmu"
Heiji:"sebentar, biar aku lihat dulu"
Heiji:"apa kamu yakin bisa mempercayai dia?"

Conan:"untuk saat ini sepertinya kita bisa mempercayai dia"
Conan:"itu saja yang ingin aku beritaukan padamu, berhati hatilah"
Heiji:"kalian juga"
Setelah Conan selesai menelepon Heiji, ternyata Haibara bangun.
Conan:"kamu sudah bangun?"
Haibara bengong untuk beberapa detik, lalu dia terlihat sangat kesal.
Haibara:"dimana bocah itu!"
Conan:"tenang tenang, dia sudah pergi, dia juga sudah memberikan beberapa informasi kepada kita"
Haibara:"apa saja?"
Conan:"kita sekarang sudah tau tentang identitas Rum, dia menyamar sebagai koki sushi yang bekerja di dekat kantor detektif paman Mouri"
Haibara:"apa?"
Conan:"dia juga bilang kalau kita tidak perlu memperdulikan tentang Rum untuk sekarang"

Conan lalu memberikan sebuah flashdrive kepada Haibara.
Conan:"dia juga menitipkan ini kepadamu"
Haibara:"apa isinya?"
Conan:"flashdrive itu berisi informasi tentang obat yang diciptakan oleh orang tuamu"
Conan:"Felix bilang obat itu memiliki efek yang sama dengan apotoxin, jadi ini bisa membantu kita untuk membuat penawar itu lebih cepat"
Conan:"dia juga bilang kalau dia akan membantu kita untuk membuat penawar itu"
Haibara:"kudo kun menurutmu apa kita benar benar bisa mempercayai dia?"
Conan:"untuk saat ini sepertinya dia memang berada di pihak kita"
Conan:"karena bahkan Akai san juga mempercayai dia"
Haibara:"baiklah jika menurutmu begitu, aku akan pergi ke labku untuk mengecek flashdrive ini"

Keesokan harinya ketika mereka berkumpul untuk berangkat bersama, Haibara masih saja terlihat sangat kesal, dan Felix merasa ketakutan dan sedikit menjauh dari dia.
Mitsuhiko:"sepertinya Haibara san terlihat sedang kesal, ada yang tau kenapa?"
Genta:"mungkin perut dia sakit karena terlalu banyak makan"
Ayumi:"Genta kun, Ai chan tidak mungkin makan terlalu banyak, dia itu bukan kamu"
Ayumi:"Conan kun, apa kamu tau sesuatu?"
Conan:"dia kesal karena Felix"
Mitsuhiko:"owh, jadi itu adalah alasan kenapa Felix kun terlihat ketakutan daritadi"
Ayumi:"memangnya apa yang Felix kun lakukan?"
Conan tidak menjawab dan hanya tertawa saja.

Conan:"Haibara sudahlah, apa kamu masih marah karena kejadian kemarin, bukankah dia sudah minta maaf"
Felix:"Conan benar, lagipula aku juga sudah membantu kalian kemarin"
Haibara lalu memaksa tersenyum dengan wajah yang kesal, dan dia semakin terlihat menakutkan.
Haibara:"aku sudah tidak kesal kok"
Felix:"baik baik, aku akan membelikanmu tas Fusae, dan tanda tangan dari Higo sebagai permintaan maaf"
Haibara langsung tersenyum dengan sangat manis setelah mendengar itu.
Haibara:"aku akan dengan senang hati memaafkanmu untuk itu"
Felix:"aku selamat"
Conan menepuk nepuk pundak Felix sambil tertawa.
Conan:"kerja bagus kawan"

Saat mereka sedang santai berjalan ke sekolah, mereka tiba tiba mendengar suara teriakan.
Conan:"ah, shit here we go again"
Haibara & Felix:"damn Shinigami"
Mereka kemudian berlari ke asal suara tersebut, dan mereka melihat banyak orang yang mengelilingi sebuah mayat seorang pria yang dadanya tertancap sebuah besi panjang, dan tertancap hingga ke dinding pembatas sebuah gang sempit.
Conan:"ini benar benar kejam"
Conan, Haibara, dan Felix kemudian memeriksa mayat tersebut untuk mencari petunjuk.
Haibara:"kalau dilihat dari darahnya yang sudah mengering, sepertinya dia sudah mati sejak tadi pagi"
Felix:"bisa saja bahkan sejak tadi malam karena sepertinya tidak ada yng menemukan dia hingga sesaat tadi"

Mereka kemudian melihat ada seperti bekas pukulan di ujung dari besi tersebut.
Conan:"sepertinya pelakunya menggunakan palu untuk menancapkan besi itu ke tembok"
Felix lalu menemukan sebuah palu di dekat tempat sampah.
Felix:"aku menemukan palunya"
Tidak lama kemudian para polisi akhirnya datang dan menurunkan mayat itu, Conan dan yang lain memberitaukan apa yang mereka temukan kepada para polisi.
Takagi:"identitas korban adalah Jugo Amatsuyu, umur 20 tahun, status mahasiswa di Universitas Beika jurusan Arsitek"
Megure:"apakah kalian sudah mendapatkan tersangka?"
Takagi:"belum keibu, Chiba dan yang lainnya masih mencaritau lebih lanjut"

Megure keibu kemudian menyadari kalau ada hp di dalam saku baju korban. Ketika dia mengambil hp tersebut, ada kertas yang terlihat seperti kartu ikut terambil.
Megure:"apa ini?"
Di dalam kartu itu ada sebuah tulisan.
Megure:"pria ini adalah seorang sampah ~Falco"
Haibara dan Conan langsung melihat kearah Felix.
Felix:"bukan aku, kali ini bukan aku"
Felix:"lagipula o nya berbeda"
Megure:"Takagi, cepat hubungi semua polisi yang tidak bertugas, kali ini adalah ulah Falco lagi"
Takagi:"Falco? Baik"
Felix:"tunggu keibu, apa anda yakin ini adalah ulah dari Falcø?"
Megure:"tidak salah lagi, Falco selalu meninggalkan kartu seperti ini"
Megure:"siapa kamu?"
Conan:"akh, dia murid baru di kelas kami, dia juga suka dengan misteri"

Megure:"Conan kun? Bukankah kalian harus sekolah, serahkan saja ini pada orang dewasa"
Conan:"tapi Felix benar keibu, Falcø biasanya tidak meninggalkan petunjuk apapun selain kartu dan bukti kejahatan korban, sedangkan kali ini dia meninggalkan banyak sekali petunjuk"
Conan:"dan juga, coba cek kembali nama di kartu itu"
Megure melihat kembali nama di kartu itu.
Megure:"tidak ada yang aneh di sini"
Felix:"coba lihat baik baik, o nya berbeda, Falcø yang asli o nya akan seperti ini ø"
Megure:"wah kalian benar, kalau begitu ini adalah ulah peniru?"

Conan:"benar, dan sepertinya peniru tersebut kenal cukup dekat dengan korban"
Megure:"kenapa begitu?"
Felix:"karena penampilan korban yang sederhana, dilihat dari rumah korban yang sangat jauh dari sini, dan tidak ada minimarket atau toko di sekitar sini, dan waktu kejadian yang kemungkinan terjadi saat malam ketika tidak ada orang, kemungkinan besar kalau sebenarnya dia sedang menginap di rumah teman atau kerabat atau semacamnya yang ada di sekitar sini dan hafal daerah sini"
Conan:"kemungkinan pelaku membuat korban mabuk, atau memberinya obat tidur kemudian membawanya korban ke tempat ini untuk membunuhnya, kita tunggu saja hasil otopsi"
Haibara:"jika itu benar, maka kita harus melacak orang yang memiliki hubungan dekat dengan korban, dan tinggal di sekitar sini"

Para polisi kemudian terdiam mendengar penjelasan ketiga anak kecil di depan mereka.
Conan, Felix, & Haibara:"ack"
Megure:"Sato, Takagi segera cari teman atau kerabat korban yang tinggal di sekitar sini"
Sato & Takagi:"baik"
Ayumi:"Felix kun ternyata kamu hebat juga, kamu bisa berpikiran seperti Ai chan, dan Conan kun"
Felix:"hehe, aku hanya kebawa situasi mereka saja"
Felix kemudian berbisik kepada Haibara dan Conan.
Felix:"maaf aku kelepasan"
Conan:"aku juga"
Haibara:"sama"
Tidak lama kemudian Takagi dan Sato kembali dengan membawa seorang laki laki muda.

Takagi:"lapor, kami menemukan satu orang, nama dia adalah Kuga Atushi,23 tahun, mahasiswa di universitas yang sama dan jurusan yang sama dengan korban"
Kuga:"ada apa ini? Kenapa aku dibawa kesini?"
Felix:"Ah!! Dia yang tadi kabur dari tempat kejadian"
Semua orang langsung melihat kearah Felix.
Megure:"benarkah itu?"
Felix:"benar, aku tadi melihat dia dengan jelas, aku sangat ingat rambutnya"
Conan:"ah iya benar, aku juga ingat dia tidak mengganti pakaian sama sekali"
Kuga:"mereka bohong, mereka bohong"
Haibara:"kami tidak bohong, kami melihatmu berlari tadi"
Kuga:"mereka bohong, karena aku hanya kesini tadi malam, dan aku menggunakan mantel dan topi supaya tidak ada yang mengenaliku"

Felix, Conan, dan Haibara kemudian tersenyum.
Felix:"akh, kalau begitu kami salah lihat dong, tapi kenapa kakak malam malam ke tempat ini?"
Conan:"dan bahkan hingga memakai penyamaran?"
Megure:"bisakah kamu jelaskan itu?"
Kuga:"akh bocah sialan"
Kuga langsung mendorong para polisi kemudian dia menangkap Felix sebagai sandra.
Kuga:"semuanya menjauh, atau aku patahkan leher anak ini"
Megure:"baik baik, jangan sakiti anak itu"
Conan menyiapkan jam tangannya untuk menembak, tapi Felix mendahuluinya. Felix melepaskan diri dengan mudah dari cengkraman Kuga, kemudian dia menendang perut Kuga dengan sangat keras hingga Kuga pingsan. Para polisi langsung menangkap Kuga, dan berterima kasih kepada para detektif cilik, sedangkan para detektif cilik telat masuk ke sekolah dan di hukum untuk berdiri di koridor.
Conan:'aku benar benar lupa kalau kita harus sekolah'

Detective Conan : The Fifth Party Where stories live. Discover now