7. 和我住一起吧 - Tinggallah Bersamaku

105 11 0
                                    

Sepanjang hari, Yang Meng menemani Youqi di dalam studio, dia sampai lelah melihat semua gaya keren Youqi, sampai akhirnya Yang Meng menggunakan alasan keluar untuk membeli rokok, mengendarai mobil yang khusus diperuntukkan untuknya.

Di masa lalu, ketika Yang Meng mengenakan rompi besar sambil mengendarai sepeda, tidak ada seorangpun yang meliriknya sekalipun dia berteriak. Tapi sekarang, setelah dia berganti penampilan dan kendaraannya, dimanapun dia berhenti, ribuan mata pasti akan menatapnya dari segala arah.

Yang Meng merasakan kesibukan dan kegembiraannya menjadi seorang yang terkenal dalam satu malam.

Setelah menghabiskan beberapa tahun di kepolisian, akhirnya Yang Meng menghentikan mobilnya, dan dengan angkuh dia mendekati kantor polisi itu dengan rokok di mulutnya.

"Zhouzi!".

Teriak Yang Meng dengan penuh semangat saat melihat Zhouzi yang tengah berdiri di depan pintu sambil memegang segelas air.

Gelas di tangan Zhouzi bergetar, dia menyipitkan matanya melihat Yang Meng dalam waktu yang lama. Bola matanya menjadi semakin membesar, sampai akhirnya mengenali siapakah dia ketika orang yang berteriak itu menghampirinya.

"Mengzi?".

Suara keterkejutan itu meledakkan semua orang yang sedang bermain permainan di ruangan itu.

"Mengzi, kemana saja kamu selama  ini?".

"Kenapa kamu tidak menyapa     kakakmu ini sebelum kamu pergi?".

"Benar! Kami semua merindukanmu".

"Mengzi, ayo masuk dan duduklah sebentar!".

"...".

Yang Meng merapikan kerahnya, lalu melambaikan tangannya kepada orang-orang itu dengan penuh gaya, "Saya tidak akan masuk, hanya kebetulan lewat, ke sini hanya untuk menyapa kalian saja. Saya masih sibuk, saya pergi dulu, kita mengobrol lain kali!".

Tanpa diduga, begitu Yang Meng berbalik, dia ditangkap oleh beberapa tangan hangat.

"Saudaraku Meng, sedang sibuk apa sih? Ini mobil siapa?".

Dengan tenang Yang Meng merapikan beberapa helai rambutnya yang terkulai di dahinya, "Bos yang memberikan saya mobil".

"Bos?". Zhouzi penasaran, matanya terus memerhatikan penampilan Yang Meng dengan penuh minat, "Bekerja pada siapa?".

"Menjadi pengawal pribadi artis".

Terdengar suara tawa. Artis mana yang buta sampai bisa memilih Yang Meng sebagai pengawalnya?

Yang Meng tersenyum kemudian menjelaskan, "Saya memang berpendidikan rendah, keterampilan sosialisasipun sangat minim, tapi saya bisa makan dengan mengandalkan tubuh ini, ah!".

Zhouzi menggelengkan kepalanya di hadapan mobil baru Yang Meng beberapa kali. "Hanya seorang pengawal bisa mendapatkan fasilitas mobil mewah. Artis besar mana yang kamu ikuti? Ajak-ajaklah agar bisa ikut bekerja denganmu!".

Ketika Yang Meng hendak berbicara, ponselnya berdering, terlihat nomor Youqi. Yang Meng mendengus, "Lihat, bahkan dia tidak bisa hidup tanpaku walau ditinggal sebentar saja. Padahal saya hanya mau membeli sebungkus rokok tapi dia terus mengingatkanku! Baiklah, sudah dulu ya, saya harus pergi".

Yang Meng menjentikkan jarinya sambil membuka pintu mobil, kemudian menyalakannya. Akhirnya mobilpun pergi meninggalkan pandangan iri orang-orang itu.

"Saya masih khawatir kalau dia akan berakhir di tengah jalan, meskipun dia masih punya pekerjaan yang menjanjikan!".

-------------

Sepanjang jalan, Yang Meng sangat merasa bahagia. Sudah sangat lama impian yang dinantikannya itu akhirnya merasa puas dengan rasa pencapaiannya itu, dimana sebelumnya dia hidup dengan sangat kacau, dia tidak pernah memprioritaskan ketenaran dan kekayaan, dia tidak pernah mengejar tujuan hidupnya. Sekarang setelah ditutupi aura seperti itu, Yang Meng tiba-tiba menyadari kalau hidup tidak ada tujuan akan terasa hampa. Semangat juang dalam hatinya tiba-tiba bergejolak, dia ingin membuktikan kalau dirinya memang sangat layak untuk menjadi seperti ini.

---------------

"Mengzi, ini direktur perencanaan dari salah satu perusahaan".

"Direktur Liu, ini Yang Meng, yang pernah saya ceritakan itu".

Yang Meng terkejut dengan perkenalan yang tiba-tiba, tetapi dia dengan cepat bereaksi dan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan direktur Liu.

"Saya dengar anda memiliki bakat dalam perencanaan. Dia merekomendasikan anda untuk merencanakan pertemuannya minggu depan. Saya ingin mendengar bagaimana pendapat anda".

Yang Meng benar-benar bingung. Pertemuan apa? Aku tidak tahu! Dia mengangkat kelopak matanya untuk melihat tatapan mata direktur Liu, kemudian melirik ke samping terlihat tatapan yang sangat menggembirakan. Dia berani banyak berbicara yang tidak berguna, seolah-olah aku sangat memenuhi syarat untuk pekerjaan ini.

Setelah direktur Liu pergi, Yang Meng menyiku perut Youqi.

"Saya benar-benar tidak tahu pertemuan apa yang akan diadakan, kamu yakin memberikan pekerjaan ini kepadaku?".

Youqi optimis, "Terakhir kali ketika kita di acara kamar pengantin, saya melihat kalau kamu memiliki bakat untuk membuat perencanaan. Tinggal diasah lagi dengan baik, pasti kamu bisa di bidang ini!".

Yang Meng hampir tersandung, "Omong kosong, memangnya bisa ditampilkan diatas pentas?".

"Bukan omong kosong, justru itu sebuah daya tarik. Siapapun bisa melakukannya di atas pentas, tetapi untuk menarik perhatian tidak semua orang bisa. Jangan khawatir, akan ada seseorang yang akan memandumu, jadi kamu bisa tenang untuk melakukannya, saya sangat yakin akan kemampuanmu!".

Yang Meng menatap Youqi. Setelah beberapa saat, akhirnya menunjukkan senyum tipis.

"Ini pertamakalinya saya melihatmu kalau kamu punya pandangan yang luas".

Keduanya saling menggoda, dan merekapun berteriak "Semangat dalam bekerja".

"Sudah tidak ada lagi pekerjaan malam, kan?".

"Tidak".

Yang Meng meneguk air mineral, kemudian menepuk pundak Youqi, "Kalau begitu saya akan pulang!".

"Eh?". Youqi menarik kerah baju Yang Meng ke belakang, "Pulang? Ke rumah yang mana?".

"Memangnya ada berapa banyak rumah yang saya miliki?". Yang Meng berkedip, "Rumah orang tuaku lah".

Youqi mengerutkan alisnya, ada ekspresi cemas di wajahnya.

Yang Meng terdiam, "Tidak usah khawatir, saya akan mengantarmu pulang, bagaimanapun juga saya adalah sopirmu".

"Kamu juga asistenku". Kata Youqi sambil batuk ringan, "Saya rasa kamu perlu tinggal bersamaku. Jadi jika ada hal mendesak, saya akan merasa lebih nyaman kalau di samping saya ada seseorang".

Yang Meng menarik napas dalam-dalam dengan ekspresi malu.

"Saya rasa, sebagai temanmu, meskipun saya digaji olehmu, bagaimanapun juga saya berhak mendapat kebebasan. Lupakan saja tentang tinggal bersama, saya janji akan siap dipanggil kapanpun juga".

"Baiklah!". Youqi masih masuk akal.

Akhirnya Yang Meng mengantar Youqi pulang, tapi begitu dia hendak membuka pintu mobil, ponselnya berdering.

"Balik lagi!". Youqi memanggil dengan nada memerintah.

Yang Meng mengerutkan alisnya, "Youqi, kamu sengaja ya menyiksa orang?".

"Katamu, bukankah siap di panggil kapanpun juga?".

"Aku berhenti!". Yang Meng kesal.

Youqi mendengus dingin, "Kamu ingin penggemar lamaku, ayahmu, tahu di mana kamu sekarang?".

Yang Meng menggertakkan giginya sambil mengutuk ke arah jendela Youqi. Akhirnya terpaksa berjalan kembali.


Are you addicted?

KECANDUAN (SPIN OFF) Where stories live. Discover now