3. 他照着我整容 - Dia Operasi Plastik Untuk Menyerupaiku

108 10 1
                                    

"Apakah kamu asisten pribadinya?". Tanya si cantik.

Yang Meng menggelengkan kepala, "Pengawal merangkap sopir".

Si cantik terkejut, "Bukankah pengawal dan sopir selalu menunggu di luar? Kenapa kamu ikut masuk?".

Yang Meng menunjuk dadanya, "Teman SMA, kami sangat akrab, dia biasanya membawaku ketika dia bekerja, dia akan merasa tidak nyaman kalau meninggalkanku. Padahal saya sudah sering bilang, tidak boleh terlalu mengandalkanku, tapi dia tidak mau mendengarkan, katanya tidak ada yang bisa dilakukan kalau tanpa saya". Yang Meng menggelengkan kepalanya tanpa daya.

Si cantik menggoyangkan pinggangnya, "Saya merasa iri padamu!".

Yang Meng mengerutkan bibirnya, "Kenapa? Kamu ingin menarikku sebagai asisten juga? Tidak masalah, saya bisa melakukan beberapa pekerjaan... Dengan Youqi ini tidak ada pekerjaan yang harus dilakukan".

Si cantik menekan bibir merahnya, "Saya sudah asisten artis, kenapa harus merekrut asisten lagi?".

"Oh, begitu". Yang Meng mengambil kesempatan untuk menarik tangan si cantik dan mengusapnya, "Kalau begitu kamu pasti sangat bagus, menurutku selebriti di sini jarang sekali mengajak asistennya, itu membuktikan kalau kamu tidak buruk!".

Si cantik tersenyum, "Mmm... Saya beruntung bisa bekerja dengannya, tidak terlalu tua tapi bertemperamen baik. Saya sudah benar-benar seperti pengasuh pribadinya, bahkan makan dan minumpun saya sendiri yang menyiapkan".

"Kalau begitu berapa upahmu sebulan?".

Si cantik mengedipkan matanya, "Enam ribu lebih".

Yang Meng terkejut. "Kamu bekerja sangat keras, tapi hanya digaji enam ribu lebih?".

Si cantik memandang Yang Meng dengan heran, "Memangnya enam ribu itu terlalu sedikit ya? Saya masih orang baru, belum lama bekerja, menurutku itu sudah harga yang sangat tinggi. Lagipula dia tidak memiliki satu asisten, ada juga yang sudah lama tapi tidak pernah diajak, dia telah mengikutinya empat atau lima tahun, dan gaji perbulannya sepuluh ribu lebih".

Setelah itu, dia memberi Yang Meng segelas anggur.

"Saya sopir". Yang Meng masih ingat akan tugasnya.

Wanita cantik itu mengerutkan bibirnya, "Memangnya kenapa kalau sopir? Sopir-sopir lainnya juga masih bisa jalan meski mereka minum satu botol".

Yang Meng tidak mau direndahkan, segera dia mengambil gelas anggur dan meminumnya.

Kepalanya mulai merasa pusing, sementara Youqi masih berbincang di sana.

Setelah mendengar upah Yang Meng, si cantik itu langsung terkejut.

"Ya Tuhan! Dia benar menggajimu dengan sangat tinggi?".

Yang Meng terceguk, "Bukankah itu harga pasaran?".

"Memangnya berapa harga pasarannya? Kamu bisa tanya kepada semua sopir dan pengawal di sini, adakah yang menerima bayaran sebesar itu?". Setelah berbicara, wanita itu menatap Yang Meng dari atas hingga bawah, dan bergumam. "Kalau kupikir-pikir saya tidak yakin kalau kinerjamu sangat baik. Bayaranmu ini murni masalah pribadi kan?".

"Kata siapa?". Timpal Yang Meng, "Ini masih masa percobaan, saya pasti akan bekerja lebih keras setelah resmi jadi pegawai tetap!".

"Apa? Memberi bayaran tinggi di masa percobaan?". Si cantik sedikit cemberut, "Kamu harus menggantikanku. Ambil gelas ini! Kalau tidak, jika saya melihatmu lagi, saya akan pura-pura tidak mengenalimu!".

Yang Meng mencibir sambil menyenggol pantat wanita itu dengan pinggulnya, dan tanpa sadar segelas anggurpun diteguknya.

Kemudian, dia benar-benar mabuk.

"Sebenarnya, saya juga penggemar Youqi". Wanita cantik itu berkata.

Yang Meng membalik gelas di tangannya dengan santai, sementara wajahnya menggambarkan ekspresi jijik, "Saya tidak mengerti, di bagian mananya yang menarik? Kenapa saya tidak bisa melihatnya?".

"Apakah kamu tidak merasa kalau dia itu tampan?".

Yang Meng mengangkat alisnya, "Biasa saja".

"Apakah kamu tidak merasa kalau sikapnya sangat bagus?".

Yang Meng tidak bisa lagi tenang, "Memangnya sikap apa yang dia miliki?".

"...".

Setelah membicarakan naskah dengan penulis skenario, Youqi berbalik dan melihat kalau Yang Meng telah menghilang, segera ia melihat sekeliling sampai akhirnya melihat Yang Meng sedang melecehkan pantatnya, dia sedang menggoda ​​dan bermain dengan wanita cantik itu.

"Benarkah kamu teman SMA-nya?". Sebuah pertanyaan yang mengejutkan, "Apakah banyak orang yang mengejarnya ketika dia masih di sekolah?".

Yang Meng mencibir, "Omong kosong! Biar kuberitahu, dia itu seperti bocah dua tahun di sekolah, setiap hari memakai sandal jepit, dengan ingus di dua lubang hidung besarnya, dia selalu datang ke kelasku lewat pintu belakang, dia tidak bisa diusir meski teman-teman di kelasku sudah membawa sapu. Biar saya katakan yang sebenarnya! Youqi itu sudah melakukan operasi plastik, di sekolah dia sangat lusuh, dia melakukan operasi plastik untuk meniru wajah ini, tapi gagal, sampai akhirnya menjadi seperti saya sekarang ini...".

"Ehemm...". Youqi berdeham di belakang Yang Meng.

Yang Meng tidak sadar akan suara itu, tapi dia masih bisa menjawab dengan santai, "Kalau batuk, pergi sana!".

Youqi mengangkat tangan Yang Meng dan menariknya keluar dari gedung, lalu memasukkannya ke dalam mobil.

Dalam hitungan lima menit, sopir Yang Meng itu mendengkur di dalam mobil.

Setelah sibuk seharian penuh, Youqi tidak hanya harus menyetir sendiri, tetapi dia juga harus selalu memindahkan kepala Yang Meng yang menunduk ke bawah hampir mengenai selangkangannya kembali ke posisi semula, mencegah agar lehernya tidak terkilir. Sampai pada akhirnya, karena berbagai pertimbangan, Youqi-pun membawa beban besar itu pulang ke rumahnya untuk bermalam.

Are you addicted?

KECANDUAN (SPIN OFF) Where stories live. Discover now