5. 我不是随便人 - Aku Bukan Orang Gampangan

108 14 1
                                    

Di pagi hari, Yang Meng terbangun oleh suara alarm asing.

"Bodoh! Kamu masih tidur? Jika masih tidur akan menjadi lebih bodoh! Bodoh, coba beritahu! Apa kamu masih tidur? Jika masih tidur kamu akan menjadi lebih bodoh! Dasar bodoh! Masih saja tidur? Tidur akan membuatmu lebih bodoh...!".

Lama, Yang Meng menyipitkan matanya, hanya untuk menyadari kalau suara berisik itu adalah suara dari jam alarm. Dia meraih alarm itu untuk mematikannya dan berencana tidur kembali, namun apa daya dia tidak bisa mematikannya meskipun sudah berusaha sebisa mungkin. Kemudian dia melihat sederet kata yang muncul di muka jam alarm itu. 'Jika anda ingin jam alarm ini berhenti teriak, silakan masukkan 100 yuan'.

Ada-ada saja...

Yang Meng mengambil kembali jam alarm itu kemudian melihat-lihatnya. Benar saja, dia menemukan kalau di bagian bawah jam alarm itu ada sebuah lubang.

Akibatnya dia merogoh celana yang berada di sampingnya, dan mengeluarkan seratus yuan, lalu memasukkannya ke dalam jam alarm itu. Benar saja alarm itu langsung berhenti dari teriakannya. Yang Meng berencana untuk bangun dan kemudian mengambil kembali uang seratus yuan-nya, namun siapa sangka begitu dia meletakkannya, dia mendengar bunyi tak beraturan, tidak lama kemudian potongan-potongan kertas keluar dari arah bawah alarm itu.

Sudah terlambat saat Yang Meng mengulurkan tangannya untuk menyelamatkannya, uang seratus yuan-pun hancur.

Gila! Ini nyata?

Dalam sekejap Yang Meng sadar sepenuhnya.

Melihat sekeliling, ruangan itu tampak asing, kemudian menoleh untuk melihat-lihat. Parasnya yang kusut namun tidak menghalangi aura ketampanannya, berbaring telanjang tepat di hadapannya. Yang Meng tercengang, mengapa saya bisa lari ke tempat tidurnya? Mengangkat selimut, terlihat masih memakai celana dalam, persis seperti orang yang berada di sampingnya.

Mengingat sejarah cintanya yang suram kepada Bai Luoyin, Yang Meng tiba-tiba bergidik dan menarik napas.

"Mengapa kita tidur bersama?".

Teriakan keras Yang Meng membangunkan Youqi, dia membuka mata kantuknya dan menatapnya dengan tatapan malas, "Tadi malam kamu minum terlalu banyak, jadi saya membawamu ke sini".

"Mengapa kamu tidak membawaku pulang kalau benar aku mabuk?".

"Terlalu repot".

Dua alis lancip Yang Meng menyilang, "Lalu mengapa kamu tidak mengantarku tidur di kamar lain? Mengapa kamu ingin tidur di ranjang yang sama denganku?".

Kalimat itu membuat sarafnya menegang, dia menyipitkan matanya saat menatap Yang Meng.

"Kamu tidak mau tidur satu ranjang denganku?".

"Omong kosong!". Yang Meng menegakkan tubuhnya.

Youqi melindungi kepalanya dari amukan Yang Meng, lalu menatapnya dengan panik, "Apakah kamu masih membenciku?".

"Iya!".

Setelah selesai berbicara, Yang Meng bangkit dari tempat tidur sambil menarik celana dalamnya yang longgar, berjalan ke arah pintu lalu melirik. "Ingat, lain kali jangan menculikku lagi ke tempat tidurmu, aku bukan orang yang gampangan!".

Dalam sekejap Youqi langsung terbangun. Jijikkah? Tahukah kamu berapa banyak orang yang ingin tidur di tempat tidurku bahkan dalam mimpi mereka? Jangankan tidur, cukup datang ke sini hanya sekedar duduk saja sudah banyak membuat para penggemar menangis!

Setelah Yang Meng menutup pintu kamar mandi, di depan cermin dia memeriksa tubuhnya. Tidak tega sih menyakiti orang lain, tapi kita tetap harus waspada! Apalagi dengan catatan busuknya! Dia menyukai pria! Yang Meng melihat sekeliling untuk memastikan tidak ada yang melihat, kemudian dia menutup matanya dan menusuk pantatnya dengan keras.

Syukurlah... Masih ketat.

Yang Meng menghela napas lega.

Setelah membersihkan diri diapun keluar, Youqi baru saja bangun dari tempat tidur.

"Hehe... maaf kemarin saya sudah merepotkanmu". Nada suara Yang Meng langsung berubah.

Youqi mendengus dingin, dia mendorong Yang Meng lalu pergi ke kamar mandi.

Yang Meng meneliti setiap sudut ruangan Youqi, sampai akhirnya dia menyadari kalau dekorasinya biasa saja, tidak semewah yang dia kira, hanya saja sedikit lebih luas, dan itu tidak ada bedanya dengan orang-orang pada umumnya.

Bersandar pada kusen pintu kamar mandi, dia benar-benar merasa lega dari kelesuannya tadi malam.

"Kamu sudah bekerja keras selama bertahun-tahun, tapi hanya berbuah seperti ini? Apartemen, paling hanya seluas 100 meter, pasti beli bekas, kan?".

Youqi tetap fokus mencukur kumisnya.

"Hei, kalau aku bilang, dengan melihat kondisi hidupmu, aku merasa benar-benar kasihan. Kamu tidak meminjam uang untuk menggajiku, kan?".

Youqi paham kalau seseorang sedang mencari harga dirinya, akibatnya dia membiarkannya berkicau dan mengabaikannya.

"Oh iya, jam wekermu sudah menelan seratus yuan-ku".

Youqi meludahkan obat kumur, lalu berkata dengan santai, "Ambil di laci".

Yang Meng masuk ke kamar tidur, membuka laci di bawah jam alarm itu, ia tertegun. Lembaran uang seratus yuan dalam jumlah besar, dia memperkirakan jumlahnya ada ratusan lembar, dia berpikir kalau Youqi sengaja mengumpulkannya untuk dimasukkan ke dalam jam alarm itu. Kepercayaan dirinya yang baru saja bangkit di dalam dirinya langsung padam seketika, gejolak api mengalir ke dalam hatinya merangsang Yang Meng untuk menggertakkan giginya.

"Sekaya-kayanya kamu, kamu tidak boleh seburuk itu?".

Youqi menatap Yang Meng dengan wajah serius, "Jika saya tidak bisa bangun, saya mungkin akan kehilangan ratusan ribu atau bahkan jutaan. Dengan begitu, apakah menurutmu ada gunanya memasukkan uang ke alarm itu?".

Saat dia berkata, alarm kembali berbunyi.

Yang Meng paham, alarm Youqi ini akan berdering di waktu-waktu tertentu, jika dia terus berbaring di tempat tidur, maka dia harus terus memasukkan uang ke dalamnya. Melihat uang kertas yang menggoda itu disalahgunakan, jika dilihat dari segi fisik memang jauh lebih menyakitkan daripada harus mengabaikan ratusan ribu.

"Ini adalah cara untuk mengatasi kemalasan". Youqi berkata, "Jika ingin melakukan hal besar, maka dia harus berani kejam terhadap dirinya sendiri".

Setelah berbicara, dia melanjutkan menyikat gigi.

Are you addicted?

KECANDUAN (SPIN OFF) Where stories live. Discover now