8. 臭豆腐就大葱 - Tahu Busuk Campur Daun Bawang

101 11 0
                                    

Yang Meng membuka lemari es, di dalam rak atas terdapat buah-buahan berwarna-warni juga ada sayuran kering, di bagian bawah ada es batu di dalam kotak pembeku yang terlihat padat. Dia menoleh dan bertanya kepada Youqi. "Makan apa malam ini?".

Youqi berkata tanpa banyak berpikir, "Salad buah dan sayur rebus".

Yang Meng bertanya lagi, "Menu utamanya apa?".

"Itu menu utama".

Yang Meng menjilat bibir keringnya sambil menelan ludah dengan getir.

"Bukankah ini terlalu sederhana?".

Youqi berdiri mengambil beberapa buah, dan berkata sambil berjalan ke dapur, "Sudah hampir tiga tahun saya makan ini setiap hari. Tidak ada pilihan lain, saya memiliki tubuh yang mudah gemuk, sedikit saja menyentuh daging, maka akan cepat menimbun lemak. Saya tidak bisa tampil gemuk di depan kamera karena tuntutan profesi, itu akan memengaruhi pekerjaan. Jika kamu tidak bisa kenyang, ada biskuit di laci dapur, itu persediaan darurat kalau saya sudah mau hampir pingsan".

Yang Meng tidak bisa untuk tidak menghela napas, "Apa gunanya kamu mengatakan kalau kamu menghasilkan banyak uang? Sedangkan kamu sendiri tidak bisa makan makanan manusia".

"Jangan remehkan buah-buahan ini, itu harganya tidak murah, apel yang baru saja kamu pegang itu apel istimewa, sangat alami bebas bahan kimia, nutrisinya berkali-kali lipat lebih tinggi daripada apel biasa".

"Kalau apel untuk persembahan Ibu Suri, saya tidak sanggup, lebih baik makan ayam di warung pinggir jalan".

Berjalan keluar.

"Mau pergi kemana?". Tanya Youqi.

Yang Meng berkata sambil mengganti sepatu, "Beli sesuatu, makan itu saja tidak cukup".

Tanpa diduga, Youqi mengunci pintu dengan pengendali jarak jauh, "Tidak, kamu harus makan dengan saya, kamu harus makan apa yang saya makan. Tidak ada pengecualian".

"Hei!". Yang Meng kesal, "Kenapa? Saya tidak takut gemuk".

"Kamu adalah pengawal pribadi sekaligus asistenku, gambaranmu adalah gambaranku juga". Timpal Youqi.

Yang Meng berbicara jelas, "Karena saya pengawalmu, maka dari itu saya harus makan lebih banyak agar sedikit lebih kuat. Lagipula saya tidak mudah gemuk. Sebanyak apapun saya makan tidak akan menjadi gemuk. Kadang saya bertanya pada diri sendiri, mengapa saya tidak gemuk-gemuk?".

"Kamu memang tidak peduli!". Gertak Youqi dengan wajah lurus, "Kamu tidak boleh keluar, pokoknya kamu harus mau makan malam denganku!".

Beberapa kali Yang Meng menarik pintu tapi tetap saja tidak bisa terbuka, dengan perasaan kesal akhirnya dia pergi ke ruangan lain.

"Dengan Bebek Panggang Zhāngshēngjì? Saya ingin bungkus! Satu porsi bebek penuh lemak. Iya, iya... Tunggu, saus manisnya ganti chòu dòufu (tahu busuk), juga tambahkan lebih banyak daun bawang!!".

Youqi berjalan ke ruang tamu dengan membawa dua piring buah. Tepat saat dia meletakkannya, dia mendengar suara bel pintu berbunyi. Diapun segera pergi untuk membuka pintu dengan penuh rasa curiga. Begitu dia membukanya, dia mencium aroma yang menggiurkan.

"Ini pesanan anda".

Youqi menahan napas, "Saya tidak merasa memesan".

"Saya yang memesannya".

Sebuah kepala bulat kecil keluar dari kamar dengan senyum jahat di wajahnya.

Wajah Youqi langsung menghitam.

Lima menit kemudian, saat Youqi makan buah bernutrisi tinggi itu, tatapan getir matanya tidak bisa lepas dari pemandangan pangsit yang berada di sebelahnya. Sementara anak nakal itu terus menggulung irisan bebek panggang yang renyah dan berminyak ke dalam kulit dadar, ditaburi irisan daun bawang dan irisan mentimun, dan dia akan selalu menunjukkan ekspresi puas ketika menggigitnya, sambil mengalihkan pandangannya ke arah Youqi.

"Mau?".

Youqi pura-pura tidak mendengar.

Yang Meng kembali menggulungnya, lalu menyerahkannya ke mulut Youqi.

"Masih tidak mau mencicipi?".

Youqi memalingkan muka, "Sana!".

"Sebenarnya, kamu itu mau kan?". Yang Meng mendekatkan mulutnya di sisi wajah Youqi, dan dengan sengaja mengunyahnya dengan keras, memuji citarasanya, menularkan aroma yang spesial.

Saat Youqi memalingkan wajahnya, karena keduanya terlalu dekat, terlihat jelas bibir Yang Meng berlumur kilap minyak, dan mulut itu akan terbuka ketika menggigit dadar yang baru saja dia gulung.

Youqi seperti menemukan waktu yang tepat, diapun langsung menempelkan mulutnya ke mulut Yang Meng. Yang Meng belum sempat bereaksi, bebek panggang itu sudah berpindah ke dalam mulut Youqi. Ditengah keterkejutan Yang Meng, Youqi langsung menyadari kalau ciuman pertamanya itu sirna oleh aroma bau tahu busuk dan bau daun bawang.

Benar saja, dia segera bergegas ke kamar mandi tanpa mengunyah.

Sejenak Yang Meng tertegun, sampai akhirnya dia sengaja menghindari topik sensitif dari ciuman pertamanya itu, dan diapun tertawa terbahak-bahak, "Saya tahu sebenarnya kamu tidak bisa menahannya, apakah kamu diam-diam ingin mencuri? Bukankah itu bisa membuatmu tersedak?".

Youqi berjalan keluar dari kamar mandi dengan wajah kusut. Lipatan diantara alisnya tiba-tiba terbuka.

"Sisa rasa yang tertinggal di mulut lumayan enak".

Ada senyum terkejut di wajah Yang Meng, segera dia melindungi sisa setengah piring irisan bebek panggangnya itu, tapi terlambat satu langkah.

"Dasar tidak tahu malu, siapa tadi yang bilang tidak mau memakannya?".

"Mmmm, pesan lagi saja kalau mau".

"Makan saja sana, awas gemuk".

"Gila! Sisakan aku sedikit!".

"Sisakan dua, sisakan satu, ah...".

 "Tidak mau".

Setelah selesai makan, Youqi memeluk Yang Meng dengan ekspresi puas, sambil berkata dengan penuh emosional. "Mengzi, terima kasih, sudah lama saya tidak makan makanan lezat dan menjadi senang, saya berani makan seperti ini saat bersamamu. Saya pernah mendengar jika satu orang berani kentut di depan orang, maka orang itu akan menjadi pasangan atau teman seumur hidup".

"Kurang, satu lagi. Jika kedua orang sudah makan tahu busuk dan daun bawang, apa mereka masih berani berbicara satu sama lain?".

Youqi, "...".

"Menjauh dariku!!!".

------------

Di malam hari, Youqi dengan piyamanya, berdiri di depan Yang Meng.

"Ayo tidur bersama!".

"Terima kasih!". Yang Meng sangat jarang bersikap sopan, "Saya tidak ingin mengalami mimpi buruk di malam hari, bisa-bisa saya inkontinensia".


Are you addicted?

KECANDUAN (SPIN OFF) Where stories live. Discover now