2.8 Who are You

74 9 2
                                    

Sungchan mendengus melihat Jungwoo yang datang ketika dirinya sedang kacau seperti ini. Ditepisnya cepat sapu tangan itu dan segera berdiri dari duduknya.

"Apa kau mengikutiku kesini?" tanya Sungchan.

"Aku setiap hari selalu kesini"

Sungchan menebarkan pandangannya setelah mendengar jawaban Jungwoo. Ia berdecih mengetahui tempat yang dikunjunginya itu adalah tempat yang selalu Jungwoo kunjungi.

"Haha pantas saja tempat ini terlihat menjijikkan. Sepertinya memang salahku datang kesini"

Jungwoo tidak membalasnya. Ia hanya menatap Sungchan dalam diam.

"Aisshh apa kau merekamku juga kali ini? Atau- kau berniat ingin menyebarkannya ke seluruh sekolah?"

Jungwoo masih diam dengan wajah yang begitu serius.

"Argh, mengapa aku harus ketahuan oleh orang sepertimu" sesal Sungchan.

"Kau bisa datang kapan saja saat kau mau" ujar Jungwoo akhirnya.

Sungchan mengalihkan pandangannya ke arah Jungwoo, ia tersenyum miring mendengar ujaran Jungwoo itu. "Kau berbicara seperti seolah ini memang tempatmu"

"Ini memang tempatku"

Sungchan tertawa mendengar jawaban Jungwoo. "Apa kau penunggu tempat ini?"

Jungwoo tidak menjawab lagi. Ia hanya menatap Sungchan terus-terusan sejak tadi. Membuat Sungchan semakin kesal saja.

Sungchan melangkahkan kakinya pergi dari hadapan Jungwoo. Sebelum benar-benar jauh darisana, Sungchan berbalik lagi.

"Dan aku ingatkan satu hal. Jangan pernah kau membahas tentang ayah di depanku. Kau tidak tahu apa-apa, jadi jangan pernah menyimpulkannya sendiri" ketus Sungchan yang langsung berlalu meninggalkan Jungwoo di tempatnya.

*****

Dabin menyusul langkah Jungwoo yang sudah keluar gedung sekolah lebih dulu. Ia menyamakan langkahnya dan berjalan beriringan di sebelah Jungwoo.

"Apa kau punya waktu pulang ini?" tanya Dabin.

"Aku sibuk hari ini"

"Sibuk?"

"Hari ini adalah hari pertamaku bekerja paruh waktu"

Dabin membesarkan bola matanya lebar mendengarnya. "kau juga bekerja paruh waktu?"

"Ya. Aku bekerja di sebuah toko roti"

Dabin menarik dua sudut bibirnya. Lalu ia menatap Jungwoo mencurigakan.

"Baiklah aku akan ikut ke tempat kerjamu" putus Dabin.

"Ikut?!" tanya Jungwoo sedikit terkejut.

"Mengapa? Aku tidak boleh ikut?"

"Ya tapi aku bekerja, Dabin.." bingung Jungwoo sambil menggaruk belakang kepalanya.

"Aku datang sebagai seorang pelanggan"

Jungwoo terbungkam mendengar balasan Dabin. Ya, ia tidak bisa juga melarang pengunjung untuk datang ke toko roti tempatnya bekerja. Akhirnya Jungwoo mengangguk pasrah saja mengiyakan Dabin untuk ikut dengannya.

Selama Jungwoo bekerja sebagai kasir, Dabin yang sedang duduk di salah satu sudut toko roti tidak lepas memandangnya. Dabin menatap Jungwoo lama sambil bertopang dagu. Sesekali ia tersenyum melihat Jungwoo yang begitu ramah melayani para pembeli. Untuk ukuran pegawai yang baru bekerja di hari pertama, Jungwoo terlihat sudah sangat profesional.

Come, Stay, or LeaveDonde viven las historias. Descúbrelo ahora