4. Keputusan Tersulit

155 36 42
                                    

-Lee Naeun-

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-Lee Naeun-

*****

Ryujin membuka matanya perlahan. Ia menoleh dan melihat Jaehyun yang sedang tertidur. Ia duduk tertunduk di sebuah kursi sambil menopangkan kepalanya. Terlihat wajah Jaehyun yang begitu lelah. Jaehyun pasti benar-benar banyak pikiran sekarang.

Ryujin bangun perlahan. Ia berusaha tidak menciptakan suara sedikitpun agar tidak membangunkan Jaehyun. Ryujin mencabut selang infus dari tangannya dan turun dari ranjang.

Ryujin memegang kepalanya yang masih terasa sangat pusing. Sekujur tubuhnya begitu sakit tanpa terkecuali. Ia berusaha melangkahkan kaki, namun kakinya terasa begitu lemah untuk berjalan. Akibatnya Ryujin terjatuh dan terduduk tidak berdaya di lantai.

Jaehyun terbangun mendengar suara keributan yang ditimbulkan Ryujin. Ia melihat Ryujin yang sudah terduduk sambil menangis. Dilihatnya punggung tangan Ryujin yang berdarah karena Ryujin mencabut paksa selang infus dari tangannya. Jaehyun sudah mengira, pasti Ryujin hendak melarikan diri.

Jaehyun mendekat kearah Ryujin dan berdiri di dekatnya. Jaehyun mengulurkan tangannya ke arah Ryujin.

"Tidak usah keras kepala. Istirahat jika disuruh istirahat" suruh Jaehyun.

Ryujin tidak membalas kalimat Jaehyun. Segera Jaehyun membantu Ryujin kembali duduk dan berbaring diatas kasur. Ryujin yang akhir-akhir merasa canggung terhadap Jaehyun bingung harus bersikap seperti apa. Jaehyun juga demikian, sejak pertengkaran mereka beberapa hari ini. Ia bahkan lebih memilih diam. Ia juga berpikir, tidak seharusnya ia membahas masalah disaat Ryujin sedang dalam keadaan sakit seperti sekarang.

Jaehyun menarik selimut dan menutupnya di tubuh Ryujin. Meskipun mereka sedang dalam masalah, Ryujin masih merasakan sedikitnya bahwa Jaehyun peduli kepadanya.

Tidak lama kemudian, pintu kamar terbuka. Tampak Doyoung dan juga Minhyun baru saja tiba membawa beberapa parsel buah dan makanan untuk Ryujin.

"Ryujin, kau sudah baikan?" sambut Doyoung semangat. Ia meletakkan parsel itu diatas nakas di samping ranjang Ryujin.

"Lumayan. Dua hari berada di rumah sakit itu tidak nyaman. Aku ingin segera pulang" jawab Ryujin lemah.

"Oh iya. Pagi ini aku mendapat berita terhangat. Ini tentangmu Ryujin" heboh Doyoung. Ia memicingkan matanya kearah Ryujin juga Jaehyun secara bergantian.

"Berita tentang apa?" tanya Ryujin.

"Kehamilanmu"

Ryujin begitu terkejut. Ia menoleh kearah Jaehyun meminta penjelasan.

"Hamil?" bingung Ryujin.

Jaehyun mengernyit. "Kau tahu darimana?"

"Berarti rumor itu benar?" kaget Doyoung tidak percaya.

Come, Stay, or LeaveWhere stories live. Discover now