16. Apakah ini akhir kisah kita?

120 26 6
                                    

Naeun menatap bibir cangkirnya ragu. Ia benar-benar merasa gugup ketika Jaehyun mengajaknya mengobrol berdua setelah kejadian tersebut untuk pertama kali.

"Sebelumnya aku ingin meminta maaf padamu" ucap Jaehyun akhirnya.

Naeun mendongakkan kepala. Ia menatap Jaehyun tidak mengerti.

"Maksud anda presdir?"

"Aku ingin mengakhiri hubungan ini" minta Jaehyun.

Dunia Naeun terasa benar-benar runtuh sekarang. Ia tidak menyangka setelah beberapa hari mereka tidak berkontak dan ternyata Jaehyun ingin mengutarakan hal ini.

"Aku rasa ini tidak seharusnya kita lakukan" tambahnya lagi lebih menyesal.

"Apakah anda sedang bercanda sekarang presdir?" tanya Naeun dengan suara yang begitu bergetar.

"Aku tidak bercanda, ini benar-benar keputusanku"

Jaehyun menarik nafas dalam, lalu menghembuskannya begitu berat.

"Aku sadar jika aku sudah terlalu jahat pada Ryujin. Dan sekarang aku pikir, aku tidak seharusnya meninggalkannya.."

"..karena aku lebih mencintai Ryujin"

"Cukup presdir" potong Naeun. Ia menatap Jaehyun dengan mata yang berkaca.

"Mengapa anda begitu tega kepada saya?" tanya Naeun penuh tuntutan.

"Maafkan aku Lee Naeun"

Naeun mendonggakkan kepalanya sambil menyeka air mata. Ia begitu menyesal telah melalui hari-hari bersama Jaehyun.

"Saya yang bodoh telah percaya pada semua rayuan anda. Saya yang bodoh karena bisa-bisanya terbuai pada atasan saya sendiri yang nyatanya sudah berkeluarga. Saya memang wanita hina dan berdosa"

Naeun terisak. Ia menutup wajahnya yang sudah bercucuran air mata. Ia berdiri dari duduknya. Lalu ia menarik tasnya lalu meninggalkan Jaehyun tanpa mengatakan apapun.

Naeun berjalan cepat menuju kantornya. Di sepanjang perjalanan ia tidak hentinya terisak. Tidak peduli jika banyak orang memperhatikan keanehan dirinya itu.

Hingga setibanya di kantor, Minhyun memperhatikan Naeun dari kejauhan. Buru-buru ia mendekat ke arah Naeun yang lagi-lagi menangis.

"Ada apa sekretaris Lee?" tanya Minhyun.

Naeun mengalihkan pandangannya ke arah Minhyun. Dengan pundak yang naik-turun ia menatap Minhyun begitu sedih.

"Untuk apa dia mengatakan cinta padaku jika akhirnya masih memilih wanita itu?"

*****

Jaehyun berdiri di depan pintu kamarnya. Ia melihat Ryujin yang sedang menyusun perlengkapan bayi di salah satu kamar kecil di rumahnya itu. Ia tersenyum sambil menyilangkan kedua tangan di depan dada. Sesaat kemudian Jaehyun mendekat dan memeluk Ryujin dari belakang.

"Jaehyun.." kaget Ryujin.

Jaehyun menyandarkan dagunya di pundak Ryujin. Tangannya meraih tangan Ryujin dan meletakkannya diatas perut Ryujin.

Come, Stay, or LeaveNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ