8. CRAZY - Guilty Pleasure part 1

52.5K 1K 26
                                    

Main Cast: Miranda, Logan Harris

=========================================

Miranda POV.

Aku simpanannya, tempat dimana dia menghabiskan malam jika dia merasa bosan dengan kehidupan mewah yang telah merampas hidupnya.

Dia selalu datang padaku, membiarkanku mendekapnya, lalu melayani dia hingga puas.

Dia memberiku segalanya, harta berlimpah serta kepuasan berhubungan intim yang menggairahkan.

Dia memiliki istri, dia memiliki dua orang anak. Dia memiliki materi yang tak akan pernah habis hingga ke anak cucunya.

Lantas, apa itu menjamin kebahagiaannya? Sayangnya, tidak!

Dia pria yang menyedihkan.

Dia pria yang kesepian.

Dia tidak memiliki siapapun yang mengerti tentang kesedihannya.

Dia datang padaku, di suatu malam yang penuh dengan bau alkohol dan seks di bar tempatku bekerja.

Aku dibayar untuk memberikannya hiburan.

Awalnya dia menolak sopan rayuanku, menjelaskan padaku bahwa dia memiliki keluarga yang menunggunya di rumah, dan dia berkunjung ke Bar tempatku bekerja karena sebuah paksaan dari rekan kerjanya.

Aku hanya menyeringai. Aku tahu pria sepertinya, polos dan bertanggung jawab, baik hati dan gampang dipermainkan. Jadi, sebagaimana pengalaman mengajariku dalam dunia kotor ini, aku berhati-hati menjeratnya. Aku yakin dia pasti akan tunduk dihadapanku seperti pria-pria lainnya. Tidak ada yang bisa menolakku. Rasa percaya diri itu mendarah daging padaku. Karenanya, malam itu aku hanya diam dan duduk disisinya walau dia bersikeras menolakku dan menyuruhku meninggalkannya seorang diri. Aku tersenyum, membelai lengannya, mendengarkannya berbicara, merespon dengan benar semua ceritanya. Aku berusaha menjadi teman yang dia impikan dalam dunia kebasnya. Aku sudah hapal tabiat pria-pria kaya yang kesepian sepertinya. Mereka butuh teman, lalu setelah mendapatkan kepercayaannya, aku bisa mendapatkan segalanya.

Dibutuhkan waktu beberapa minggu sampai dia kembali datang padaku, bahkan yang mengejutkanku dia datang seorang diri, tanpa rekan kerjanya. Itu bagus, sangat bagus, membuatku tersenyum karena kini tidak ada alasan baginya untuk menolakku karena kesopanan, dia datang dengan kemauannya sendiri.

Seperti yang kurencanakan dan kuharapkan, dia memesanku. Dan kami hanya mengobrol. Itu menguntungkan. Aku tidak dirugikan.

Dia pria yang baik. Sangat baik. Hingga terkadang aku ingin menangis karena pria baik sepertinya harus mencari setitik kebahagiaan ke dunia nista tempatku mencari nafkah.

Lalu semenjak hari itu, -saat pertama kali dia datang dengan suka rela-, aku semakin mengenalnya karena kunjungan rutinnya setiap minggu. Kami menjadi teman dekat. Kami tidak melakukan apapun. Dia tamu pertama untukku yang menolak memakai jasa tubuhku. Kami hanya mengobrol. Aku membuatnya tertawa dan dia memberikanku uang tips sebagai imbalannya. Lagi-lagi aku diuntungkan.

Dan akhirnya di bulan kelima dia mengunjungiku, hasrat itu sudah tidak bisa dipendamnya. Dia tidak lagi bisa menolak untuk menikmatiku tubuhku. Pengakuannya manis tentang nafsunya yang dia pendam, menggunakan kata-kata memabukkan. Memujiku tidak ada habisnya, menyanjungku hingga kulitku merona malu. Dia manis dan dia sudah lama menaruh minat padaku. Sudah terlalu lama hingga menyakitkannya untuk selalu berpura-pura. Dia menginginkanku.

"Kau cantik Miranda. Kau terlalu berharga untuk berada di tempat seperti ini,"

Aku menimpalinya dengan tersenyum malu-malu seperti seorang perawan yang suci, aku ingin memberikan tepuk tangan pada bakat aktingku. Dia termakan dengan kepolosan yang kubuat-buat. Atau benarkah aku membuat-buatnya? Aku tidak selalu yakin pada diriku sendiri jika berada dekat dengannya. Lagipula apa peduliku? Malam itu juga dia mendekapku. Memelukku dan menyatukan tubuh kami. Membuatku melayang dan untuk pertama kalinya menikmati pekerjaanku dengan tulus, itu karena dia.

Romance Suspense Short Story Collection [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora