30. THE MOMENT

2.7K 119 0
                                    

MAIN CAST : FAHAR. ZANNA 

ROMANCE 

==============================================

AUTHOR POV.

"Aku tidak bisa berjanji apa pun padamu! Tidak tahu apa bisa membahagiakanmu." Fahar memandangi wajah teduh Zanna yang berada didepan wajahnya. Saling bertatapan, berusaha menyelami rahasia hati masing – masing.

"Aku tidak memiliki kepercayaan diri tinggi untuk berada disisimu...." Lanjutnya beralih kesamping kiri tubuh Zanna. Perlahan melipatkan kakinya bersimpuh. Mengulurkan tangannya.

"Tapi, aku... Aku memiliki satu keyakinan terhadapmu! Satu hal yang pasti, yang aku percayai. Kenyataan yang selama ini kusembunyikan! Aku mencintaimu... Aku mencintaimu Zanna!" Bulir – bulir air mata jatuh dari sudut mata bulan sabitnya. Membuatnya berkilauan terkena sedikit cahaya matahari yang telah berhasil menyusup masuk dari jendela yang sengaja dibiarkan terbuka.

"I love you Zanna.... Aku tidak memaksamu. Aku tidak mengharuskanmu membalasnya." Fahar perlahan menidurkan kepalanya diantara paha Zanna yang sedari hanya diam. Terduduk diam. Tidak bisa bersuara.

"Tapi tolong.... Tolong izinkan aku selalu berada disisimu. Menjagamu. Sampai dimana aku bisa melepaskanmu kepada orang lain yang bisa kupercayai untuk menjagamu, bisa mencintaimu tulus... dan bisa membahagiakanmu." Fahar menutup matanya, merasakan hangat lelehan airmatanya yang kini jatuh membasahi tangannya yang terkulai lemah diantara kaki Zanna.

Hening...

Hanya terdengar hembusan nafas mereka. Tidak ada pergerakan antara keduanya. Hanya ingin menikmati momen ini sebentar. Berusaha berpikir dan mengenangnya.

Fahar berusaha tampak damai, sedangkan hatinya berdegup dengan kencang, menanti penantian panjang dari perasaannya.

Zanna menyentuh ujung poni Fahar dan menyibakkannya lembut. Membungkukkan badannya mendaratkan bibir indah merahnya tepat dikening lelaki yang masih terhanyut dengan perasaannya.

"Aku juga mencintaimu. Mencintaimu lebih dari hidupku sendiri!"

Senyum indah terukir di bibir Fahar yang tebal. Tangannya menjalar, mencari tangan Zanna. Menggenggamnya erat. Diciumnya dengan penuh kasih.

"Terima kasih!" Ucapnya bahagia.

"Aku yang seharusnya berterima kasih! Aku yang seharusnya sekarang bersujud didepanmu! Tidak apakah dengan orang sepertiku? Tidak menyesal ?" Fahar mendongak. Menatap dalam dua bola mata Zanna yang berkaca.

"Apa kau tidak yakin terhadap perasaanku?"

Fahar mengelus pipi Zanna.

"Apa kau butuh bukti?" Tanyanya serius.

Zanna menunduk.

"Tapi Har, aku... akan segera... mati!" Terdengar isak pelan Zanna. "Aku takut itu hanya sekedar rasa kasihan." Lirihnya sangat pelan hampir tidak terdengar.

"Kasihan? Tidak Zanna. Ini tidak sekedar rasa kasihan! Ini PEMUJAAN! Aku memujamu Zanna. Mencintaimu... Sangat mencintaimu, dan kau tidak akan mati. Aku akan mencari cara... Aku pasti akan mencari cara agar kau bisa terus hidup!" Fahar menarik Zanna dalam pelukkannya. Memenjarakannya erat dalam lingkaran tangannya. Ingin memberikan kekuatan. Ingin memberikannya harapan.

Tidak boleh. Siapa pun tidak boleh mengambil Zanna dari sisinya.

"Fahar...."

"Aku mencintamu Zanna.... Cukup percayalah itu!" Fahar mengecup sekilas ujung kepala Zanna.

Romance Suspense Short Story Collection [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang