17. DEPTH OF MEMORY

6.7K 283 11
                                    


Main cast : Kim Seolhyun / Yuki . Lee Junseo / Aoi

Note : Masa lalu : Jepang, Reinkarnasi : Korea

Tulisan miring menandakan ingatan masa lalu.

================

Seolhyun POV.

"Yuki...."

Aku berbalik, dan melihat seorang pria mengenakan kaos lusuh biru berlari ke arahku.

Kunaikkan daguku. "Maaf?"

Bukannya menjawab kebingunganku, pria itu malah menyambar tanganku dan menggenggamnya erat di atas dadanya. Aku serta-merta menyentaknya.

"Apa yang kau lakukan?!" tanyaku kaget, menyembunyikan tanganku di belakang punggung dan menjepit agenda kecilku erat-erat.

Aku mundur, mengambil jarak. Ketakutan menyelimutiku, Ada yang aneh dengan pria itu. Dia tampak tak waras. Senyum yang menghiasi wajahnya, tampak mengerikan. Dia memandangiku seperti memandangi.... Seperti seseorang yang memandangi sesuatu yang berharga baginya sedang aku sama sekali tak mengenalnya.

Dia mencoba meraihku lagi.

"Berhenti, jangan mendekat!!"

"Yuki, Kau tidak ingat padaku?"

Aku menggeleng. Yuki? Dia gila!

"Kau salah orang." Sahutku galak dan berbalik cepat, berlari menaiki anak tangga kecil di depan gedung butikku.

"Yuki..."

"ARGH!" aku berteriak panik, kutepis tangannya dari sikuku yang coba diraihnya dari belakang dan berlari kencang.

"YUKI!!!"

Aku berlari, berlari, dan menarik nafas lega ketika melihat salah satu karyawanku. Aku menariknya, "usir pria gila itu. Dia melecehkanku." Kataku padanya dengan panik, lalu berjalan cepat, menaiki tangga ke lantai 2 dan memasuki ruang kerjaku, mengunci diri didalamnya.

"Tuhan!"

Aku menaruh agenda di atas meja. Menarik kursi dan duduk merebahkan punggungku. Kupijit pelan keningku. Sepertinya hari ini bukan salah satu hari baikku, pagi-pagi sekali aku sudah dipusingkan dengan pria gila yang ingin memperkosaku.

"Sinting," aku menggerutu, memejamkan mata dan beristirahat sejenak.

.

.

"Yuki..."

Sial!!!

Pria gila itu lagi. Beberapa hari ini, tanpa pernah absen sekalipun dia menungguku di depan pintu masuk butik. Aku jadi tidak bisa memasuki butikku sendiri dengan aman, sendirian. Sekarang aku setidaknya harus memanggil dua atau tiga orang karyawanku untuk menjadi pengawal agar si pria gila itu tidak bisa meraihku.

Dia kembali... dan selalu kembali.

Padahal dua hari yang lalu aku sudah melaporkannya ke polisi, dan entah bagaimana dia bisa bebas lalu kembali berulah di depan butikku.

"Yuki, kau tidak ingat padaku? Yuki!"

Aku berhenti dan berdiri berbalik memandanginya dengan amarah meledak-ledak.

"Aku bukan Yuki!" Suaraku naik beberapa oktaf. "Aku bukan orang yang kau cari! Dasar gila!"

Aku berjalan kembali diapit oleh karyawanku.

"Tidak. Kau Yuki. Aku tidak mungkin salah."

AGH!!!

Sepertinya aku salah menghubungi kantor polisi, aku harusnya menelepon rumah sakit jiwa.

Romance Suspense Short Story Collection [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora