7. YOU'RE MINE

55.8K 1K 71
                                    

Main Cast: Sofia, Tyler
Note : Worth it di baca sampai habis... ^^

=========================================

Sofia POV.

"AGH! SAKIT!! CUKUP! Tyler cukup!"

Aku menangis, berteriak, meraung dan menggigit bibirku hingga berdarah. Kucengkram pinggiran kayu ranjang lalu memohon seperti manusia rendahan, sedikit saja, aku ingin dia mengerti jika dia menyakitiku.

"Hiks... Cukup... Sakit..."

Aku kembali mencoba menyadarkannya, dengan suaraku yang begitu parau dan lemah. Aku menangis keras melihat wajahnya yang menahan kenikmatan dari rasa sakit yang kurasakan. Dia tampak seperti berada jauh. Dia tidak mendengarku. Dia tidak memperdulikan apapun. Dia mengacuhkan aku yang berada di bawah tubuhnya sedang mengemis sebuah permohohan,

"AKH!!! Tyler, cukup! Sakit sekali, hiks... Kumohon."

Plak.

Wajahku terhempas ke samping kiri saat tangan besarnya dia layangkan ke pipiku. Sangat perih. Teramat menyakitkan.

Air mataku kembali berurai semakin deras, bahkan aku bisa merasakan keperihan lingakaran bawah mataku yang lecet karena dia selalu menyekanya dengan kasar.

Aku menangis dalam kebisuan. Bibirku terkatup rapat hingga otot rahangku terasa mengejang.

Rasa asin menyelimuti sudut bibirku, lagi-lagi tamparannya membuat bibirku pecah. Mengeluarkan darah dan berdenyut dengan detuman yang menyakitkan.

Aku memejamkan mataku.

"Kau berani memerintahku?" Bentaknya, marah.

Aku menggeleng lemah, masih dengan wajah yang berpaling darinya.

"Bukan perintah, aku memohon Tyler." Jelasku.

"Tatap aku!"

Aku tidak bergeming

Plak.

"Akh!"

Sakit.

"Tatap aku, Sofia!"

Tyler menangkup wajahku dengan kedua tangannya, mencengkram dengan sangat kuat hingga kukunya merobek kulit wajahku yang tipis, dan memaksaku menatapnya.

"Kenapa?" Suaranya memelan mengerikan. "KENAPA KAU SELALU MENOLAKKU, HAH?"

"Tyler..."

Aku meringis. Mencoba dengan keputusasaan menjauhkan wajahku darinya. Tapi percuma, cengkramannya tidak mengendur sedikitpun, semakin kuat. Sudut bibirku yang pecah terasa berkali lipat menyakitkan.

"Kenapa kau selalu dan selalu MENOLAKKU?" Katanya lagi,

"Aku bu-AKH..."

Tyler menjambak rambutku. Menarik kepalaku mendekati wajahnya. Mata birunya yang indah memandangku.

"Kenapa Sofia? Apa yang kurang? Kenapa kau tidak bisa menerimaku? Apa cinta yang kuberikan untukmu tidak cukup?"

Bukan. Bukan itu!

Cintamu bahkan sangat besar, tidak, terlalu besar hingga tak ada tempat yang cukup untuk menampung luapannya.

Aku tidak bisa menerimanya. Wadahku bukanlah tempat yang tepat untuk menampung cintanya. Aku bukan orang tepat. Sangat salah.

Kucoba untuk membuka mulut, namun sangat sulit untuk berbicara. Bibirku tidak bisa bergerak karena dia mencengkram wajahku.

"Kenapa kau tidak bisa mencintaiku?"

Romance Suspense Short Story Collection [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora