Happy reading 💚
Sorry for typo(s)🍂
Lima kembar kembali ke ruang latihan tanpa membawa apapun, sudah terlanjur kacau, pikirnya hanya kembali dan bertemu adiknya, namun nyatanya saat kelimanya sampai diruang latihan, yang dicari pun tak ada.
"Loh, mana makanannya?? Jaemin hyung mana??" Tanya Sungchan saat lima kembar memasuki ruangan
Lima kembar mengedarkan pandangnya, mencari keberadaan sang kembaran namun masih tak ada "Nana belum kembali??" Tanya Haechan, lebih ke gumam'an sebenarnya
"Maksudnya apa??kalian bersama dia tadi, kemana anak itu??"
Lima kembar menggeleng tanda tak tau, membuat baik Taeil dan bahkan semuanya mengernyit "kenapa menggeleng??tidak tau??" Tanya Kun
"Tidak tau, tadi Jaemin dan Jeno sempat berke-"
Kriett
Perkataan Yangyang terpotong oleh suara pintu yang terbuka--Jaemin yang membukanya, anak itu langsung masuk begitu saja tanpa menyapa siapapun, berjalan ke pojok ruangan dimana ada kursi disana, mendudukkan dirinya seraya bermain ponsel, luka lebam juga sudut bibir yang robek sudah ia tutupi dengan masker.
Hyungline kembali menatap lima kembar, meminta penjelasan atas apa yang terjadi.
"Ada apa??" Tanya Yuta
Renjun menghela nafas, melirik pada sang adik yang menunduk memainkan ponselnya di pojok ruangan "tidak ada, hanya ada perdebatan kecil tadi, it's okay, semuanya baik-baik saja" ujarnya
Hyungline mengangguk ragu "eum, arraseo, lalu makanannya??"
Lima kembar disana kompak menepuk keningnya "aihh, lupaa, ottokhae Hyung??"
Hyungline menghela nafas jengah, adik 00linenya memang bisa dipercaya, tapi kecualikan saat mereka bersama, rasanya dunianya sudah berbeda.
"Kebiasaan, mana blackcard hyung??"
Renjun yang memegang blackcard yang dimaksud, pura-pura tidak mendengarnya, dirinya malah melengos membuat Jaehyun mendelik.
"Renn!!"
"Iyaa,Ren kembalikan" ujarnya, menyodorkan blackcard milik sang hyung dengan sedikit tidak rela
Jaehyun menerima blackcardnya, tersenyum mengusak surai sang adik "adik pintar"
..
Sementara Jaemin, dia hanya melirik sekilas para hyungnya disana--lihat bahkan tidak ada yang perduli kan, bahkan Renjun sekalipun tak menghampirinya untuk sekedar bertanya bagaimana keadaannya.
.
Ponsel yang digenggam Jaemin berdering, menampilkan nama ‘eomma’ di layar ponsel.
Tuhan memang baik sekali, ia tau jika Jaemin sekarang butuh sang ibu, Jaemin menggeser tombol hijau dilayar, kemudian menempelkan benda pipih itu di telinganya
"Yeoboseyo, aegi-ya"
"Eum" balasnya singkat
"Eiy, putra eomma kenapa eoh??"
"Eomma dimana??" Tanyanya, tanpa menjawab pertanyaan sang ibu
"Kenapa sayang, ini hari pertama bukan??ada masalah??"
"Eomma dimana??Nana mau eomma"
Helaan nafas terdengar diseberang sana "eomma di cafe lantai satu, sedang berkumpul bersama dengan eomma Tiff dan yang lain, Nana kesini saja yaa, jangan lupa izin hyung jika ingin keluar"
KAMU SEDANG MEMBACA
[5] Our home || 𝙽𝚌𝚝²³
Fanfiction°°° '𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ𝑘𝑢 𝑟𝑎𝑚𝑎𝑖,𝑛𝑎𝑚𝑢𝑛 𝑟𝑢𝑚𝑖𝑡' '𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑖ℎ 𝑠𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑢𝑝𝑎 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑔𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎,𝑦𝑎 𝑚𝑎𝑘𝑙𝑢𝑚 𝑑𝑖𝑠𝑖𝑛𝑖 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑘𝑎𝑘𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑛...