Happy reading 💚
Sorry for typo(s)🍁
Jeno mendengus kala tidurnya kembali terganggu ditengah malam, tapi lebih mendengus lagi kala membuka pintu dan menemukan sang adik yang hanya memakai piyama dengan lengan pendek.
"Aishh, susah sekali jika ingin keluar itu memakai jaket yaa, jika tidak mau memakai jaket tidak usah kesini" marahnya
Haechan disana menghela nafas, kemudian memeluk Jeno di depannya.
Jeno sedikit mundur agar adiknya itu masuk dulu, dan dia menutup pintunya.
"Hey, kenapa??"
"Peluk Echan sebentar saja" lirihnya
Jeno mengangguk, memeluk lebih erat tubuh saudaranya itu, tak lupa usapan lembut di surai juga punggung sang adik.
"Nana mana Jeno??" Tanyanya setelah lama diam
"Sepertinya dikamar, sudah malam pasti dia sudah tidur kan"
Haechan melepas pelukannya "Kenapa Jeno terlihat tidak perduli seperti ini??"
Jeno memejam sebentar sebelum kembali menatap manik saudara didepannya "Jeno lelah Echan, tak sempat untuk memeriksa keadaan Nana, lagi pula jika ingin pergi Nana pasti akan meminta izin dulu pada Jeno atau Ren"
"Mianhae" lirih Haechan
Jeno mengusak surai Haechan "Gwenchana, sekarang gih buka pintu kamarnya, semoga uri Nana sedang bergelung dibawah selimut seperti kemarin saat kita membuka pintu kamarnya"
Haechan mengangguk kemudian berjalan mendekat pada pintu kamar adik kembarnya, membuka pintunya dan sayangnya hanya kosong yang ia temukan.
"Tidak ada Jeno" ucapnya menunduk, tangannya masih berada di knop pintu
"Pasti dirumah, Nana tidak mungkin pergi kemana-mana"
Haechan berbalik, menyodorkan tangannya membuat Jeno mengernyit.
"Apa??" Tanyanya
"Pinjam ponsel, Haechan ingin memastikan"
"Jangan, pasti Nana sudah tidur sekarang, jangan mengganggunya" tolak Jeno
Haechan mendengus, kemudian memilih membuka pintu kamar dengan nama R'Choi, dan Jeno membuntut di belakang
Meraih ponsel yang tergeletak di nakas, Haechan masih mendengus saat di layar menunjukkan ia harus membuka ponsel dengan sandi wajah.
Haechan mendekati Renjun yang terlelap, menaruh ponselnya di depan wajah sang kakak dan ponselnya terbuka, bersamaan juga dengan Renjun yang terbangun dan Jeno yang terkekeh.
"Eung, kalian sedang apa disini, hoamm"
Jeno yang masih terkekeh mendudukkan dirinya di samping Ren, menyenderkan tubuhnya pada kepala ranjang--
"bayi itu hobi sekali mengganggu waktu tidurku, dan lihat dia kesini selalu hanya menanyakan si bungsu,dan kita hyungnya tak pernah sekalipun ia tanyakan, heuh Jeno cemburu ge" Rajuk Jeno
Renjun masih dengan wajah mengantuk dan rambut acak-acakan hanya tersenyum.
Haechan naik ke ranjang Ren, menggeser tubuh Ren agar dirinya duduk ditengah, disini tidak ada Jaemin berarti dia maknae, dan karena dia maknae dua hyungnya itu harus menjaganya maka dari itu dengan inisiatif sendiri Haechan akan duduk ditengah agar dua hyungnya tak perlu susah-susah lagi menyuruhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[5] Our home || 𝙽𝚌𝚝²³
Fanfiction°°° '𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ𝑘𝑢 𝑟𝑎𝑚𝑎𝑖,𝑛𝑎𝑚𝑢𝑛 𝑟𝑢𝑚𝑖𝑡' '𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑖ℎ 𝑠𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑢𝑝𝑎 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑔𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎,𝑦𝑎 𝑚𝑎𝑘𝑙𝑢𝑚 𝑑𝑖𝑠𝑖𝑛𝑖 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑘𝑎𝑘𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑛...