🍁
Jeno merebahkan tubuhnya pada ranjang,setelah tadi membersihkan diri,harusnya ia sekarang turun kebawah untuk berkumpul bersama,tapi nanti saja, tubuhnya terasa lelah sekali hari ini,padahal yang demam Jaemin dan yang dihukum ayah berlari mengelilingi mansion itu Haechan.Iya Jaemin demam pagi tadi,dan dia maupun saudaranya yang lain tak dibolehkan satu pun melihat keadaannya,bukan karena ayahnya melarang,tapi karena Jaeminnya yang meminta
Untuk Haechan,anak itu dihukum karena tidak datang saat jadwal berlatih piano,datang hanya saja telat,dan berakhir salah satu pengawal menghukumnya berlari mengelilingi mansionnya yang luasnya saja melebihi lapangan bola.
Ahh bahkan Jeno juga belum melihat keadaan Haechan,sempat melihat tadi tapi hanya sekilas.pasti tubuhnya yang terasa lelah bersumber dari kedua adiknya.
Heuh
Jeno mendudukkan dirinya di tepi ranjang, menggaruk lehernya karena rasanya gatal dan lama-lama terasa panas
"Kenapa malah panas sekali" lirihnya,matanya sedikit membola kala mendapati ditangannya terdapat ruam merah,kontras dengan kulitnya yang putih pucat
Jeno langsung berdiri dan keluar dari kamarnya,ia sedikit berlari menuruni tangga
"Yak yak yak,Choi Jeno,jangan berlari nanti jatuh" tegur Doyoung
Jeno tak mendengarkan,masih saja berlari dan ketika sampai dibawah dimana semua saudaranya berada minus Jaemin,Jeno berdiri dihadapan semuanya
"Hyungg" panggilnya, menunjukkan lengan tangannya yang terdapat beberapa ruam merah disana,pada lehernya juga ada
"Astaga,bagaimana bisa,Jeno habis melakukan apa hari ini??salah makan??" Panik Taeyong,yang langsung menghampiri sang adik dan memeriksa ruam-ruam merah di tubuh sang adik
"Tidak, Jeno hanya bermain di kamar bersama Doyoung Hyung kan seharian ini"
Taeyong membawa sang adik untuk duduk, dirinya masih memerhatikan ruam merah milik Jeno
"Jika seperti ini pasti karena kelelahan,tapi Jeno tidak melakukan sesuatu yang melelahkan hari ini" gumam Taeyong
"Tapi Haechan melakukannya" timpal Renjun
Haechan yang kini sedang tiduran dengan paha Yangyang sebagai bantalan,merubah posisinya menjadi menenggelamkan wajahnya di perut sang saudara
"Chan" panggil Renjun
"Hmm"
"Bangun dulu,kau baik-baik saja??"
"Eum,begitu" jawabnya tanpa merubah posisinya
Tangan Yangyang terulur untuk mengusap surai Haechan "bangun dulu,injun ge memanggil kan" ujarnya
Menghela nafas, Haechan akhirnya mendudukkan diri,duduk menghadap hyungnya "waee??"
"Wajahmu terlihat pucat,kau tak baik-baik saja" ujar Renjun, tangannya hendak mengecek kening sang adik,namun ditepisnya pelan
"Haechan baik-baik saja,sudahlah Haechan bukan Jaemin" ujarnya,lalu berdiri dan melangkah pergi dari sana
Semua putra Choi hanya memandang punggung sang saudara yang semakin menjauh.
Ten menepuk bahu Renjun pelan "sudahlah,adikmu itu mungkin hanya perlu sendiri" ujarnya, tangannya kini berubah mengusap surai adik kecilnya
Renjun hanya mengangguk,kemudian menghampiri Jeno "obatnya dimana??" Tanyanya
"Di kamar ge"
"Biar gege ambilkan"
YOU ARE READING
[5] Our home || 𝙽𝚌𝚝²³
同人小說°°° '𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ𝑘𝑢 𝑟𝑎𝑚𝑎𝑖,𝑛𝑎𝑚𝑢𝑛 𝑟𝑢𝑚𝑖𝑡' '𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑖ℎ 𝑠𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑢𝑝𝑎 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑔𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎,𝑦𝑎 𝑚𝑎𝑘𝑙𝑢𝑚 𝑑𝑖𝑠𝑖𝑛𝑖 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑘𝑎𝑘𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑛...