Happy reading 💚
Sorry for typo(s)🍁
Hidup memang seperti itu yaa, setiap perlakuan yang pernah kita beri pada orang lain pasti akan kembali pada diri sendiri.
Agak sulit dipercaya tapi nyatanya memang iya.
Dulu mereka pernah sebegitu abainya pada sang adik, hanya perduli jika ayah atau ibu menyuruhnya peduli, itupun hanya didepan ayah dan ibu, diluar itu, okee sorry dia bukan adikku, mungkin dulu seperti itu.
Bahkan jika sang adik kecil terjatuh, mereka hanya akan memerhatikan tanpa membantu, tangisan kesakitan sang adik pun seakan hanya sebuah angin lalu untuk mereka.
Seabai itu?? Eumm iyaa.
Lalu perdulinya untuk siapa??
Entah, mungkin untuk si bungsu, karena kenyataannya anak dengan line terbanyak di keluarga Choi tidak sebanyak itu mendapat cinta dan perlakuan sebagai seorang adik.
Dulu salah satu hyungnya akan mendekati salah satu diantara sikembar, kemudian akan menimbulkan rasa iri hingga benci, dan berakhir ikatan anak kembar yang sedari kecil sudah tercipta sebegitu eratnya perlahan memudar.
Mungkin sekarang waktunya untuk mendapat apa yang sudah dituai selama ini.
Merasakan sedikit bagaimana rasanya di abaikan.
Sakit sepertinya, tapi entahlah.
...
Member Dream akan bertingkah layaknya bayi kecil saat ada yang dituakan, seperti saat ini, saat Hansol berkunjung ke dorm dream, rasanya Hansol sudah seperti mabuk aegyo.
Adik-adiknya punya banyak sekali aegyo, yang sedikit membuatnya geli namun tak dipungkiri rasa gemas lebih mendominasi.
"dream!!" Teriaknya saat adik-adik dreamnya terus bergerak membuat meja makan yang sudah ia tata rapi diruang tengah bergetar.
Enam member Dream disana menatap hyungnya dengan tatapan anak kucing
enam?? Iyaa, Mark??eum dia bersama hyungline
"waee, Hyung" kompaknya
Hansol menggigit bibir bawahnya menahan gemas "aishh, kalian sengaja agar Hyung tak bisa marah hari ini eoh"
Haechan menyumpit daging kecap hasil masakan sang Hyung, memasukkannya kedalam mulut "memangnya hyung bisa marah pada kita??memang berani marah??" Tanyanya sembari mengunyah
Hansol berkacak pinggang, dengan dengusan kesal, ingin mengomel namun alis yang menukik tajam milik empat adik kembarnya membuatnya berakhir menghela nafas "habiskan sarapannya, kemudian bereskan dorm, berantakan sekalii"
"Aaaa hyung Jaem kan sedang sakit" ucap Jaemin sebagai alasan agar dirinya tak ikut bebersih, namun agaknya perkataannya dianggap serius oleh yang lainnya
Bola matanya bergerak gelisah saat semua mata disana menatapnya "aku hanya bercanda" koreksinya, kemudian melanjutkan makannya
Semuanya mengangguk, kemudian kembali melanjutkan makannya sampai suara teriakan didepan pintu membuat semuanya kembali heboh, tepatnya sikembar, karena dua bungsu memang hanya bisa diam jika Hyung kembarnya sudah bertingkah.
"Ren!!"
"Jeno!!"
"Echan!!"
"Nana!!"
"Yangie!!"
"Heh, kenapa memanggil nama sendiri, paboya"
YOU ARE READING
[5] Our home || 𝙽𝚌𝚝²³
Fanfiction°°° '𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ𝑘𝑢 𝑟𝑎𝑚𝑎𝑖,𝑛𝑎𝑚𝑢𝑛 𝑟𝑢𝑚𝑖𝑡' '𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑖ℎ 𝑠𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑢𝑝𝑎 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑔𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎,𝑦𝑎 𝑚𝑎𝑘𝑙𝑢𝑚 𝑑𝑖𝑠𝑖𝑛𝑖 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑘𝑎𝑘𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑛...