-𝑜𝑢𝑟 ℎ𝑜𝑚𝑒-

8.1K 569 53
                                    





Besok daring, males tapi katanya suruh semangat--

Kata siapa??

Lah kata gua ini 🧘

Happy reading 💚
Sorry for typo(s)
Last chapp (◠‿◕)

🍁

Sejauh apapun langkah kaki pergi, jalan yang sama yang dilalui saat pergi, akan menjadi jalan menuju tujuan dari pergi itu sendiri.

Selama apapun egois diri untuk tak kembali, rumah dengan keluarga  tetap tempat kembali utama dan tempat ternyaman.

Setakperduli apapun kakak pada adik, ikatan antara saudara tetap akan mengalir di tubuh masing-masing, ikatan yang akan membawa perduli itu pulang pada tempatnya.

...

Sejak kelahiran enam bayi kecil ditengah keluarga besar Choi, hari-hari si bayi mungil tak pernah terlalu indah untuk dikenang, hanya mungkin sebatas indah, saat kakak memberi sikecil sebuah permen ataupun jelly kesukaan sikecil.

Pelukan selalu didapat tanpa ketulusan, pelukan seorang kakak dari hasil mengemis sang adik.

Apalagi saat si sulung kedua pergi, senyuman dan sebuah kedekatan bisa ternilai hanya kepura-puraan bahkan tanpa harus diberitahu.

....

Putra Choi kembali berkumpul dirumah besar sang ayah, kali ini semua lengkap, ada ayah, dua ibu dan dua puluh empat putra.

Meja makan panjang sudah terisi segala menu untuk makan malam, kursi-kursi disana juga sudah terisi semua, kali ini tanpa kosong satupun.

Seharunya para putra duduk sesuai urutan, tapi siapa yang bisa menolak keinginan si spesial 00line??

Enam kembar meminta agar duduk dekat dengan sang ibu, yang mana seharusnya itu kursi para hyung, dan lagi mereka ingin Nananya duduk jauh dari hyungline.

"Selamat makan" ujar semuanya.

...

Makan malam tak berlangsung lama, mereka sengaja makan sedikit, karena sang ayah juga ibu sudah mempersiapkan BBQ di Rooftop rumah.

Dan sekarang mereka sudah ada disana, lebih tepatnya empat kembar, Rooftop rumah besar Choi yang bahkan disana terdapat helipad, Rooftop penuh kenangan masa bermain dulu, Rooftop saksi tawa dan tangis sikembar.

Saat kakinya menginjak tangga terakhir, dan melangkah menginjak lantai Rooftop, empat kembar disana tersenyum samar.

"Sudah lama sekali, berapa tahun yaa??" Cicit Ren

"Delapan??sepuluh atau lebih, yang jelas sudah lama sekali, terlebih lagi untuk Nana, yang sering sekali pergi dari rumah ini" timpal Jeno

"Rooftop ini adalah daerah kekuasaan milik kita, kita akan mengerjai hyungdeul diam-diam dari sini, melemparinya choco atau menyiramnya dengan air, jangan sampai ketauan atau hyungdeul akan marah pada kita, dulu seperti itu kan"

"Eum, maja Chan-ah,dan semua ide jahil itu datang dari Echan kan, Doy dan Jae hyung adalah target utama, Nana kasian sekali kadang, tapi Mmm mereka memang agak sedikit menyebalkan" cicitnya

Haechan merangkul Jaemin, "mereka bukan sedikit, tapi memang menyebalkan banyak, dua hyung ringan tangan, sering mencubit sampai kulit memerah"

Empat kembar itu saling rangkul, kemudian kompak mendongak pada langit--

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 31, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[5] Our home || 𝙽𝚌𝚝²³Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang