Besok daring, males tapi katanya suruh semangat--
Kata siapa??
Lah kata gua ini 🧘
Happy reading 💚
Sorry for typo(s)
Last chapp (◠‿◕)🍁
Sejauh apapun langkah kaki pergi, jalan yang sama yang dilalui saat pergi, akan menjadi jalan menuju tujuan dari pergi itu sendiri.
Selama apapun egois diri untuk tak kembali, rumah dengan keluarga tetap tempat kembali utama dan tempat ternyaman.
Setakperduli apapun kakak pada adik, ikatan antara saudara tetap akan mengalir di tubuh masing-masing, ikatan yang akan membawa perduli itu pulang pada tempatnya.
...
Sejak kelahiran enam bayi kecil ditengah keluarga besar Choi, hari-hari si bayi mungil tak pernah terlalu indah untuk dikenang, hanya mungkin sebatas indah, saat kakak memberi sikecil sebuah permen ataupun jelly kesukaan sikecil.
Pelukan selalu didapat tanpa ketulusan, pelukan seorang kakak dari hasil mengemis sang adik.
Apalagi saat si sulung kedua pergi, senyuman dan sebuah kedekatan bisa ternilai hanya kepura-puraan bahkan tanpa harus diberitahu.
....
Putra Choi kembali berkumpul dirumah besar sang ayah, kali ini semua lengkap, ada ayah, dua ibu dan dua puluh empat putra.
Meja makan panjang sudah terisi segala menu untuk makan malam, kursi-kursi disana juga sudah terisi semua, kali ini tanpa kosong satupun.
Seharunya para putra duduk sesuai urutan, tapi siapa yang bisa menolak keinginan si spesial 00line??
Enam kembar meminta agar duduk dekat dengan sang ibu, yang mana seharusnya itu kursi para hyung, dan lagi mereka ingin Nananya duduk jauh dari hyungline.
"Selamat makan" ujar semuanya.
...
Makan malam tak berlangsung lama, mereka sengaja makan sedikit, karena sang ayah juga ibu sudah mempersiapkan BBQ di Rooftop rumah.
Dan sekarang mereka sudah ada disana, lebih tepatnya empat kembar, Rooftop rumah besar Choi yang bahkan disana terdapat helipad, Rooftop penuh kenangan masa bermain dulu, Rooftop saksi tawa dan tangis sikembar.
Saat kakinya menginjak tangga terakhir, dan melangkah menginjak lantai Rooftop, empat kembar disana tersenyum samar.
"Sudah lama sekali, berapa tahun yaa??" Cicit Ren
"Delapan??sepuluh atau lebih, yang jelas sudah lama sekali, terlebih lagi untuk Nana, yang sering sekali pergi dari rumah ini" timpal Jeno
"Rooftop ini adalah daerah kekuasaan milik kita, kita akan mengerjai hyungdeul diam-diam dari sini, melemparinya choco atau menyiramnya dengan air, jangan sampai ketauan atau hyungdeul akan marah pada kita, dulu seperti itu kan"
"Eum, maja Chan-ah,dan semua ide jahil itu datang dari Echan kan, Doy dan Jae hyung adalah target utama, Nana kasian sekali kadang, tapi Mmm mereka memang agak sedikit menyebalkan" cicitnya
Haechan merangkul Jaemin, "mereka bukan sedikit, tapi memang menyebalkan banyak, dua hyung ringan tangan, sering mencubit sampai kulit memerah"
Empat kembar itu saling rangkul, kemudian kompak mendongak pada langit--
KAMU SEDANG MEMBACA
[5] Our home || 𝙽𝚌𝚝²³
Fiksi Penggemar°°° '𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ𝑘𝑢 𝑟𝑎𝑚𝑎𝑖,𝑛𝑎𝑚𝑢𝑛 𝑟𝑢𝑚𝑖𝑡' '𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑖ℎ 𝑠𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑢𝑝𝑎 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑔𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎,𝑦𝑎 𝑚𝑎𝑘𝑙𝑢𝑚 𝑑𝑖𝑠𝑖𝑛𝑖 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑘𝑎𝑘𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑛...