¹⁹-𝑁𝑐𝑖𝑡𝑦-¹⁹

4.8K 539 94
                                    


🍁


Saat dua Hyung WayV juga satu kembarannya sudah masuk ke dalam dormnya, Jaemin berjalan berbalik arah, berjalan tergesa pada lorong-lorong Apartemen, tangannya sibuk memesan taksi pada ponsel.

Menunggu sebentar di depan Apartemen, satu taksi berhenti di depannya, dan tanpa pikir lama Jaemin segera masuk.

"Alamat ini ya pak" ucapnya menunjukkan alamat mansionnya pada supir, dan si supir mengangguk mengerti.

....

"Terimakasih,pak" setelah mengatakan ucapan terimakasih karena sudah di antar sampai tujuan, Jaemin segera mendorong gerbang mansion, lalu dengan tergesa berlari mendekat pada mansionnya--ahh maksudnya pada paviliun belakang mansionnya.

"Tuan muda"

Jaemin menoleh saat suara maid memanggilnya, beberapa langkah lagi kakinya akan memasuki bangunan tempatnya akan mendapat luka.heuh.

"Kenapa??" Tanyanya lembut

"Jangan kesana, nanti akan sakit lagi" ujar maid

Jaemin tersenyum "tidak akan, kalian hanya perlu diam, dan jangan lupa jemput aku disana nanti"

Beberapa maid disana menunduk "maaf tuan, kami tidak bisa apa-apa"

"Gwenchana, yasudah aku pergi dulu"

..

Jaemin membuka pintu bangunan paviliun, dan..

Bugh

Satu lebam langsung terlukis di pipinya.

"Bodoh, kau hanya boleh memukul anak itu di tempat yang tak terlihat!!"

Jaemin menghela nafasnya, menutup pintu, untuk kemudian berjalan masuk dan mendudukkan dirinya di sofa disana, memerhatikan orang-orang ayahnya yang sedang mabuk dengan minuman paling di benci Jaemin ditangannya.

Jika diperhatikan, tidak ada Nam Siho disana, ahh pantas saja orang-orang itu berani memanggilnya kesini.

"Hey bocah, kenapa duduk disitu, cepat aku sudah ingin sekali memukul orang, lebih tepatnya memukulmu kkk"

Jaemin tetap dalam posisinya, duduk bersender pada kursi, sampai salah satu pria dewasa disana menariknya untuk berdiri--

"Buka bajumu" titahnya

Jaemin tersenyum miring, kemudian tangannya menurut membuka bajunya, dan dilemparnya pada sofa.

Bugh

Ctar

Pukulan juga cambukan dari sabuk yang mengenai kulit putihnya sudah berhasil membuatnya jatuh bersimpuh di lantai.

Sungguh, Jaemin merutuki kebodohannya yang terlalu takut dengan ancaman yang ia anggap klasik yang terucap dari bibir pria-pria sialan disana.

ia tau ayah, ibu dan juga saudaranya tak semudah itu untuk dibunuh oleh orang-orang ayahnya, dan mungkin sebelum membunuh, pria-pria itu malah yang akan dibunuh oleh sang ayah--tapi bagaimana??Jaemin hanya takut kehilangan, cukup ia kehilangan Hansol hyung, hyungnya yang tiba-tiba menghilang saat dirinya kembali setelah cukup lama pergi.cukup itu saja, jangan yang lain.

"Bangun, dasar lemah"

Kim seowoo, menarik rambut Jaemin agar anak itu kembali berdiri.

Jaemin menepis tangan sialan yang berani-beraninya menjambak rambutnya "lepaskan sialan"

[5] Our home || 𝙽𝚌𝚝²³Onde as histórias ganham vida. Descobre agora